Kita buktikan kepada dunia luar bahwa Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki bukan anti NKRI.
Mantan terpidana kasus terorisme, Ustaz Abu Bakar Ba'asyir bersama para santri bakal melaksanakan upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Halaman Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu, 17 Agustus 2022.
Secara simbolis, Danrem 074 Warastratama Kolonel Inf Achirudin didampingi Dandim 0726 Sukoharjo Letnan Kolonel Czi Slamet Riyadi dan Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, telah menyerahkan bendera merah putih kepada Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, Selasa (16/08/2022).
"Kita buktikan kepada dunia luar bahwa Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki bukan anti NKRI,” ungkap Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki, Ustaz Yahya Abdur Rohman.
Ustaz Abu Bakar Ba'asyir secara simbolis menerima Bendera Merah Putih pada Selasa (16/08/2022).
Dikatakannya, Bendera Merah Putih itu akan dikibarkan dalam kesempatan upacara tersebut. Ustaz Yahya menjelaskan bahwa kegiatan Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-77 Tahun 2022 di Ponpes Al Mukmin Ngruki ini adalah merupakan inisiasi Dandim 0726/Sukoharjo bersama Kapolres Sukoharjo.
Para santri Ngruki melakukan gladi bersih Upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Halaman Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Selasa (16/8/2022).
"Pada kesempatan Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 kali ini kita buat yang besar, dengan mendapatkan dukungan penuh dari Dandim Sukoharjo dan Kapolres Sukoharjo," tegasnya.
BACA JUGA: Antara Abu Bakar Baasyir dan Aman Abdurahman
Dandim 0726/Sukoharjo Letkol Czi Slamet Riyadi menyatakan bahwa petugas upacara dilatih secara intensif oleh personil dari Kodim 0726 Sukoharjo dan Polres Sukoharjo.
"Saya dan Kapolres memiliki inisiatif untuk melaksanakan kegiatan ini. Intinya kami ingin mengubah stigma negatif tentang Pondok Al Mukmin Ngruki. Ponpes Al Mukmin ini adalah bagian dari NKRI," tegasnya.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho mengatakan, Upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Ponpes Al Mukmin Ngruki ini diikuti oleh 600 santri. Proses persiapan dilakukan selama empat hari.
“Melalui penyelenggaraan upacara Peringatan 17 Agustus ini menunjukkan bahwa jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan para santri semakin baik,” katanya. (*)
Komentar