Cerita-cerita yang saya dapat dari pergaulan selama menjalani pembinaan di lapas tentu saja sangat banyak dan beragam dan tidak mungkin saya ceritakan semua. Saya hanya akan menceritakan beberapa di antaranya yang paling berkesan.
Saya mulai dengan kisah saya bersama salah satu tetangga di blok C,seorang napi lansia asli Manado tapi sejak masih muda sudah merantauke Jawa. Ia seorang Nasrani dan biasa dipanggil dengan nama PapiMayor. Orangnya seusia dengan ayah saya dan selama hidupnya ia sudahmasuk penjara sebanyak puluhan kali. Beberapa di antaranya adalahkasus narkoba termasuk yang terakhir. Dari jaman ganja sampai sabusemua pernah dimainkannya.
Dari segi pengalaman keluar masuk penjara tidak perlu diragukan lagi.Banyaknya tato yang menghiasi tubuhnya yang keriput adalah ‘prasasti’perjalanan hidupnya. Yang menarik adalah kedua anaknya semua jadiorang sukses. Keduanya menjadi anggota TNI, satu berpangkat Letkol diAngkatan Darat dan satunya lagi berpangkat Mayor di Angkatan Laut.
Bagaimana ceritanya ‘penjahat’ bisa punya anak sukses dan mengapahidupnya di penjara seperti ‘anak hilang’ ? (Istilah anak hilangitu adalah sebutan bagi orang yang tak pernah atau nyaris tidakpernah ada seorang pun yang mengunjunginya di penjara)
Pertanyaan-pertanyaan itu membawa saya untuk mendekatinya. Awalnyasaya ajak bercanda karena orangnya juga asyik, sering bercanda dengankami para napiter. Lalu ketika ada kelebihan rezeki saya mulaimembantunya membelikan sabun, berbagi lauk dan nasi, membelikan obat(ia sering mengeluh sakit kepala dan asam urat), dsb. Suatu hal yangtidak dilakukan oleh napiter yang lain kepadanya.
Dari situlah hubungan saya dengannya semakin akrab. Ia pun mulaisering menceritakan kisah hidupnya kepada saya. Sejak muda ia telahakrab dengan dunia hitam dan premanisme. Dari sekedar minta jatahuang keamanan di pasar-pasar sampai berjualan narkoba (ganja,heroin,sabu,dll) semua pernah dilakukannya.
Tapi ada satu hal lagi yang menarik darinya, yaitu ia selalumenyisihkan sebagian hasil kejahatan itu untuk anak yatim danjanda-janda, terutama yang jadi korban polisi (ditembak mati). Iaingin membantu mereka agar anak-anaknya tidak terjerumus sepertibapaknya atau agar istrinya itu tidak ikut-ikutan terjun ke duniahitam. Biarlah orang seperti dirinya saja yang jadi penjahat.
Nah, kembali ke pertanyaan : Bagaimana ceritanya ‘penjahat’ bisapunya anak sukses dan mengapa hidupnya di penjara seperti ‘anakhilang’ ?
Ternyata anak-anaknya sejak mulai bisa berfikir tahu kalau bapaknyaadalah seorang preman yang akrab dengan dunia hitam. Hal itu kemudianmembuat anak-anaknya sangat penurut kepada ibunya dan bersemangatdalam belajar untuk meraih cita-cita. Anak-anaknya juga sangatpengertian sehingga tidak menuntut banyak hal kepada orangtuanya.
Singkat cerita, anak-anaknya itu berhasil masuk pendidikan calonanggota TNI adalah karena jerih payah mereka sendiri. Dan setelahberhasil menjadi anggota TNI anak-anaknya mulai berani mengintervensibapaknya agar berhenti dari dunia hitam. Mereka sedikit banyak sudahbisa membantu soal ekonomi. Tapi dasar bapaknya sudah kecanduandengan duit haram, intervensi anaknya itu dianggap angin lalu.
Akhirnya tahulah saya sebabnya mengapa ia jadi seperti ‘anakhilang’ di penjara, yaitu karena ia mewanti-wanti ke anaknya kalauia masuk penjara lagi tak usah dibesuk. Itu ia lakukan karena memangia merasa tidak bisa menuruti keinginan anaknya untuk berhenti daridunia hitam.
Terakhir kali ia kabur dari rumah anaknya yang Mayor Angkkatan Lautuntuk lebih memilih berjualan sabu yang akhirnya membuatnya kembalimasuk penjara untuk yang ke sekian kalinya dan kemudian bertemu saya.
Padahal di rumah anaknya itu ia sudah dibuatkan kolam ikan dandibelikan banyak burung berkicau untuk kegiatan dan hiburannyasehari-hari. Tapi katanya biasa pegang duit banyak dan hidup bebas(tidak punya istri lagi sejak bercerai) membuatnya tidak betahtinggal di rumah jadi bapak yang baik dan kakek yang baik.
Pelajaran dari kisah Papi Mayor adalah : Seorang kriminal sepertidirinya ternyata masih menyisakan sisi kebaikan, dan anak-anaknyabisa menjadikan kondisi bapaknya sebagai motivasi dalam mewujudkancita-cita mereka.
Komentar