Toprak Razgatlıoğlu Juara Dunia World Superbike Muslim Pertama

News

by Arif Budi Setyawan

Pada gelaran balap motor World Superbike di Sirkuit Mandalika Lombok NTB Minggu yang lalu, muncul juara dunia baru. Adalah pembalap asal Turki, Toprak Razgatlıoğlu yang tampil sebagai juara World Superbike 2021. Kemenangan ini membuat Toprak merupakan pembalap Turki pertama yang berhasil meraih gelar kejuaraan dunia pertama di negaranya.

Balapan di sirkuit kebanggan Indonesia itu awalnya sempat tertunda oleh hujan deras yang mengguyur sirkuit Mandalika. Namun pembalap kelahiran Alanya Turki 25 tahun yang lalu ini akhirnya berhasil mengalahkan lawan-lawannya dan menjadi warga negara Turki pertama yang memenangkan posisi teratas dalam gelar Kejuaraan Dunia Superbike 2021. Tidak hanya itu, ia juga merupakan pembalap muslim pertama yang memenangkan sebuah kejuaraan balap motor dunia.

Seperti dilansir dari Daily Sabah, Toprak adalah anak didik dari pemenang FIM Supersport World Championship (WorldSSP) lima kali Kenan Sofuoğlu. Toprak Razgatlıoğlu pertama kali berkompetisi di Kejuaraan Superbike pada tahun 2018. Kemenangannya juga merupakan tonggak sejarah lainnya, karena mengakhiri rentetan kemenangan Jonathan Rea, yang juara dunia World Superbike enam kali berturut-turut sejak tahun 2015 hingga 2020.

Toprak Razgatlıoğlu adalah putra kedua dari pengendara sepeda motor akrobat (free styler) Turki terkenal Arif Razgatlıoğlu . Ayahnya meninggal, bersama dengan pacarnya yang sedang naik di kursi pembonceng , setelah kecelakaan sepeda motor di Antalya pada 17 November 2017

Razgatlıoğlu juga mengakhiri dominasi pembalap Eropa, Amerika, dan Australia di posisi teratas kejuaraan internasional yang digelar sejak 1988 itu. Bergabung dengan tim Yamaha di musim 2020, Razgatlıoğlu terus naik ke posisi teratas. Dengan modal tiga kemenangan seri di musim lalu, pembalap muda itu tampil mengesankan pada musim ini dengan meraih 13 kemenangan dan 28 podium dari 35 balapan. Ia juga menjadi kebanggaan Yamaha, sebagai juara dunia kedua Superbike dari tim setelah Ben Spies pada 2009.

Razgatlıoğlu mengamankan gelar juara setelah finis kedua di belakang juara dunia enam kali Jonathan Rea pada balapan pertama di sirkuit yang terletak di tepi pantai tersebut. Balapan pertama dan balapan kedua digelar pada hari Minggu setelah hujan badai pada Sabtu memaksa balapan pertama dijadwal ulang. Di balapan terakhir, Razgatlıoğlu memimpin klasemen dengan nyaman 30 poin atas Rea.

Dikutip oleh media Turki usai balapan, Razgatlıoğlu mengatakan dia mendedikasikan kemenangannya untuk mendiang ayahnya Arif Razgatlıoğlu, mentornya Kenan Sofuoğlu dan semua pendukungnya.

Ada yang menarik dari fenomena cemerlangnya penampilan Toprak Razgatlıoğlu, yaitu ketika selebrasi di podium. Sebagai seorang Muslim yang taat , Razgatlıoğlu hanya berdiri saat penyemprotan sampanye di podium setelah balapan, karena larangan minum alkohol dalam Islam. Sebuah pemandangan yang awalnya terlihat asing. Tapi semua orang kemudian semakin terbiasa seiring semakin seringnya Toprak naik podium kehormatan.

Sebuah praktek ajaran Islam yang ditunjukkan di panggung kehormatan sebuah ajang olahraga merupakan bagian dari dakwah yang mulia. Seperti Mohamed Salah dan Sadio Mane atau Mes’ut Ozil yang sering dipuji tidak hanya karena prestasi mereka, tetapi juga karena praktek beragama mereka di lapangan.

Komentar

Tulis Komentar