MY JOURNEY : Dinamika Eksperimen Jihad di Indonesia (5)

Other

by Arif Budi Setyawan




Live Chat


Banyaknya pelaku pelatihan Acehyang tertangkap –termasuk Ustadz Abu Bakar Ba’asyir- membuat para perindu jihaddi negeri ini berpikir keras bagaimana melanjutkan eksperimen jihadselanjutnya. Mobilisasi besar-besaran seperti pada kasus pelatihan Acehterbukti malah menyebabkan banyaknya kader-kader yang tertangkap dalam waktuyang relatif singkat. Di sisi lain, terungkapnya pelatihan Aceh membuat parasimpatisan dan donatur juga berpikir ulang untuk terlibat kembali padaproyek-proyek serupa.


Hal ini kemudian membuatorang-orang yang ingin melanjutkan eksperimen jihad itu lalu membuatkelompok-kelompok kecil yang mencoba mengadopsi sistem sel terputus yang suksesditerapkan oleh sel-sel jihad di luar negeri seperti kelompok pelaku BomMadrid, serangan bersenjata Mumbay, dll.


Salah satu kelompok yangmenawarkan konsep sel kecil terputus ini adalah kelompok yang dirintis olehSang Tamu. Pada waktu ramainya penangkapan terhadap para pelaku pelatihan Aceh,Sang Tamu selalu menekankan itulah pentingnya sistem sel kecil dan terputusdengan segenap kelebihannya. Dia juga menegaskan bahwa terungkapnya proyekpelatihan Aceh itu telah membuktikan bahwa mobilisasi dalam jumlah besar hanyaakan mempercepat gerakan ini tercium oleh aparat keamanan.


Di dunia online, khususnya diforum jihadi, artikel-artikel atau makalah yang membahas tentang sistem selkecil dan terputus juga mulai marak pasca terbongkarnya pelatihan Aceh itu.


Di kemudian hari muncullahbeberapa aksi (amaliyah) yang dilakukan oleh kelompok-kelompok kecil diberbagai tempat, di mana antara satu kelompok dengan kelompok lainnya tidakmemiliki hubungan secara organisasi. Sebut saja contohnya : kelompok pelaku aksiperampokan CIMB Niaga Medan, kelompok pelaku serangan bom buku di Jakarta, kelompokpelaku bom bunuh diri Mapolresta Cirebon, kelompok Santanam dan Ali Miftah yangmerencanakan menebar teror dengan ekstraksi buah jarak (ricin) terhadapkantin-kantin Polisi, kelompok Abu Omar merencanakan berbagai aksi pembunuhanterhadap polisi, jaringan hacker yang membobol sebuah situs trading forex yangsebagian hasilnya di kirimkan ke kelompok Poso untuk melakukan pelatihanmiliter, Mujahidin Indonesia Barat pimpinan Abu Rohban, Mujahidin IndonesiaTimur pimpinan Santoso, dll.


Dari beragamnya kelompok pelakuberbagai amaliyah itu terdapat dua mainstream‘ijtihad’ terkait model dan target amaliyah, yaitu :


Pertama, kelompok yangberpendapat untuk terus menyerang musuh yang dalam hal ini mereka menjadikanaparat kepolisian sebagai target karena dianggap sebagai simbol pelindungnegara –yang mereka anggap sebagai musuh- tetapi memiliki kondisi yang palingmudah diserang.


Mereka ini tidak mampu lagimenyerang Amerika dan sekutunya dengan segenap simbol-simbolnya yang ada dinegeri ini tetapi masih ingin terus melanjutkan ‘eksperimen jihad’ denganmelakukan perlawanan dalam bentuk serangan ‘teror’. Akhirnya muncullah ‘ijtihadbaru’ yang menjadikan aparat kepolisian sebagai target serangan.


Kedua, kelompok yang berpendapatbahwa kewajiban melanjutkan ‘eksperimen jihad’ pada saat ini adalahmempersiapkan diri dengan melakukan pelatihan-pelatihan militer yang dalamistilah jihadis disebut dengan I’dad.Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) awalnya dibentuk untuk tujuan inimeskipun di kemudian hari berubah mulai melakukan penyerangan juga.


Untuk mendukung pelaksanaan I’dadini tentu saja diperlukan dukungan dana yang tidak sedikit. Maka untukmendukung hal ini, muncullah kemudian kelompok yang mengumpulkan dana denganjalan hacking situs trading forex dan kelompok Mujahidin Indonesia Baratpimpinan Abu Rohban yang mengumpulkan dana dengan cara merampok bank-bankpemerintah.


Nah, pada masa itu saya cenderungberada di golongan kelompok yang kedua ini, yaitu yang menjadikan I’dad sebagaihal yang paling tepat dilakukan pada saat itu dalam rangka proses menghidupkanjihad di Indonesia. Itulah mengapa saya jadi terlibat dalam pembelian senjatadan penggalangan dana untuk keperluan I’dad tersebut.


(Bersambung, In sya Allah)

Komentar

Tulis Komentar