BANDAR LAMPUNG- Sang mentari pagi telah menyinari dengan sempurna balkon restoran Hotel Batiqa Bandar Lampung, ketika penanggungjawab (PIC) kegiatan Ruangobrol di pagi itu (25/4/2025) dihubungi oleh tim protokoler Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung. Menyampaikan bahwa Sekda Provinsi Bapak M. Firsada akan hadir memberikan sambutan mewakili Gubernur Lampung. Beliau dari bandara akan langsung menuju lokasi acara setelah pulang dari kegiatan di luar Lampung. Sejurus kemudian PIC kami sibuk berkoordinasi dengan anggota tim lainnya dan mengatur ulang pembagian tugas karena harus ada yang menyambut kedatangan Sekda Provinsi dan menemani beliau di ruang transit.
Jam 7.45 pagi tim protokoler Sekda Provinsi tiba di tempat acara untuk berkoordinasi dengan kami terkait format tempat dan tatacara memperlakukan Sekda Provinsi ketika beliau hadir nanti. Agak sedikit mengubah susunan acara dan lay out ruangan yang telah kami siapkan sebelumnya, tapi tidak mempengaruhi jalannya acara.
Ketika kami sibuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Sekda Provinsi, para peserta mulai berdatangan. Hingga acara kami mulai pada jam 09.00, tercatat 21 peserta yang hadir dari 23 kuota undangan yang kami kirimkan. Hampir semua stakeholder dalam daftar undangan (16 instansi) telah mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti acara “Diskusi Buku Anak Negeri Di Pusaran Konflik Suriah dan Pemutaran Film Road To Resilience” bersama para stakeholder di Provinsi Lampung.
Sambil menunggu kedatangan Sekda Provinsi, beberapa peserta yang telah hadir tampak asyik mengobrol dan berdiskusi santai dengan Direktur Ruangobrol, Dr. Noor Huda Ismail. Mereka senang sekali bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendiskusikan banyak hal.

Setelah Sekda Provinsi memasuki ruangan, acara kami mulai tepat pada pukul 09.05 WIB. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Kasubdit Kerjasama Multilateral BNPT, Weti Deswiyati S.Sos, M.Si.
Dalam sambutannya disampaikan bahwa atas nama BNPT pihaknya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP) atas terselenggaranya acara tersebut. Juga menyampaikan harapan agar apa yang telah dilakukan KPP menjadi karya yang dapat memberikan edukasi yang bermakna sekaligus juga memberikan perspektif baru tentang tantangan besar yang kita hadapi.

Sambutan kedua disampaikan oleh Direktur Ruangobrol (KPP), yang pada intinya menjelaskan tentang peran KPP adalah sebagai pihak yang mencoba mengkomunikasikan kerja-kerja baik yang telah dilakukan oleh pemerintah yang bekerjasama dengan dengan CSO melalui produk-produk komunikasi kreatif, seperti buku, film, konten website, dan konten media sosial. Yang mana komunikasi strategis ini juga merupakan bagian dari implementasi salah satu pilar RAN-PE yang diturunkan menjadi RAD-PE di daerah-daerah.

Pada kesempatan berikutnya, Sekda Provinsi Lampung Drs. M. Firsada, M.Si dalam sambutannya menjelaskan bahwa ancaman penyebaran ideologi ekstremisme masih terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Dari dulu tidak pernah benar-benar padam, selalu ada yang terus menjaga nyala api ideologi ekstremisme. Maka dari itu, menurutnya penting untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan akan dinamika perkembangan kelompok ekstrim. Salah satunya melalui film dokumenter dan buku yang diluncurkan oleh Kreasi Prasasti Perdamaian.

Acara selanjutnya adalah pemutaran Film Road To Resilience yang dilanjutkan dengan sesi diskusi yang berjalan cukup lancar dan tertib. Meski terasa sangat kurang tapi semua peserta sukup antusias mengikuti jalannya diskusi. Semua peserta juga cukup disiplin dalam penggunaan alokasi waktu yang terbatas karena harus selesai sebelum shalat Jum’at.

Catatan terpenting dari acara FGD di Hotel Batiqa adalah respon stakeholder atas upaya yang dilakukan oleh KPP, yang mana semuanya berharap kerjasama ini akan berlanjut di masa mendatang. Mereka sepakat bahwa dalam isu penanganan WNI eks pendukung ISIS ini memerlukan kerjasama multi pihak dan kerja-kerja kreatif dari organisasi masyarakat sipil.

Selain itu sejak sebelum acara dimulai, ketika sesi coffee break, dan setelah acara selesai, banyak di antara peserta yang berdiskusi secara informal, baik dengan sesama peserta maupun dengan Direktur KPP. Mereka tampak sangat senang bisa berdiskusi dengan Direktur Ruangobrol.[abs]
Komentar