Apakah Bullying Termasuk Tindakan Teror?

News

by Arif Budi Setyawan Editor by Arif Budi Setyawan

Pertanyaan di atas ditanyakan kepada saya oleh salah satu peserta acara “Diskusi Publik: Antisipasi Penyebaran Radikalisme dan Terorisme di Media Sosial” yang diselenggarakan oleh Menara Institute Tarakan Kalimantan Utara. Acara yang diselenggarakan pada 30 Maret 2024 yang lalu itu dihadiri oleh sekira 70-an peserta yang terdiri dari perwakilan mahasiswa dan pelajar SMA se Kota Tarakan.

Pertanyaan di atas sangat menarik. Artinya si penanya punya perhatian terhadap fenomena sosial di sekitarnya. Si penanya yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA itu beralasan, fenomena bullying di sekolah semakin meningkat. Dan menurutnya hal itu telah sampai pada tahap mengancam keselamatan individu. Bukankah dampak yang dirasakan mirip dengan dampak ancaman teroris?

Apa yang disampaikan oleh penanya memang benar adanya. Kasus bullying terutama di lingkungan sekolah semakin sering terjadi. Beberapa di antaranya bahkan sampai pada kekerasan fisik yang berujung pada kematian korban. Tewasnya salah satu santri di sebuah pesantren di Jombang sebelum Ramadhan kemarin karena bullying berlebihan dari kakak kelasnya adalah contoh terkini.

Sebagai orangtua yang memiliki anak yang menimba ilmu di pesantren, bullying memang menjadi salah satu hal yang kami khawatirkan. Kami selalu mewanti-wanti agar segera melaporkan ke ustadz atau kami bila mendapatkan bullying dari temannya. Sekecil apapun bentuk bullying-nya, asalkan sudah membuat anak kami merasa terganggu, itu sudah cukup menjadi alasan bagi para ustadz untuk mengambil tindakan.

Kembali ke pertanyaan di awal. Apakah bullying termasuk tindakan teror?

Peserta “Diskusi Publik: Antisipasi Penyebaran Radikalisme dan Terorisme di Media Sosial” yang diselenggarakan oleh Menara Institute Tarakan Kalimantan Utara (Dok. Pribadi)

Saya mencoba menjawabnya dengan menjelaskan dari sudut pandang konteks pada setiap kondisi “tidak aman” yang terjadi akibat tindakan seseorang atau sekelompok orang. Ada kondisi “tidak aman” yang hanya berdampak pada individu, ada yang berdampak pada sebuah lingkungan, dan ada yang berdampak pada sebuah negara.

Bila ancaman itu hanya dirasakan oleh individu, maka itu termasuk ancaman yang bersifat Human Security Dan jika ancaman itu berdampak pada sebuah negara, seperti terganggunya investasi dan terganggunya roda ekonomi nasional, maka itu termasuk pada kategori State Security. Termasuk dalam hal ini adalah aksi-aksi terorisme dan separatisme.

Meskipun dampaknya hanya dirasakan oleh individu, tetapi ancaman Human Security ini oleh para ahli diperkirakan akan semakin besar di masa depan dan berpotensi mengalahkan ancaman keamanan yang berdampak pada sebuah negara (State Security). Dan peliknya lagi, mengatasi ancaman Human Security membutuhkan usaha yang lebih intens dibandingkan ancaman State Security.

Human Security selalu terkait erat dengan tatanan sosial di masyarakat. Dibutuhkan peran aktif dari seluruh unsur masyarakat itu sendiri untuk mengatasinya. Betapapun pemerintah melalui berbagai lembaganya menekankan pentingnya menjaga kerukunan dari perilaku intoleran, bullying, dan ujaran kebencian, tetapi jika masyarakatnya tetap abai maka tidak ada faedahnya.

Intoleran, bullying, dan ujaran kebencian adalah ancaman nyata bagi Human Security. Sedihnya, ketiga perilaku buruk itu tidak hanya banyak terjadi di kehidupan nyata, tetapi juga semakin marak di dunia virtual (media sosial).

Dampak buruk dari bullying pasti banyak sekali bila dikaji dari sudut pandang ilmu psikologi. Dan saya bukan ahli psikologi yang bisa menjelaskannya. Yang saya tahu, salah satu dampak berbahaya dari bullying yang didapatkan dari lingkungan adalah lahirnya dendam dari korban bullying. Dan kita tahu, dendam selalu melahirkan tindakan yang tidak hanya merugikan orang lain, tetapi juga merugikan diri sendiri.

(Foto: Arif Budi Setyawan dari Ruangobrol menerima cinderamata dari panitia acara “Diskusi Publik: Antisipasi Penyebaran Radikalisme dan Terorisme di Media Sosial”)

Komentar

Tulis Komentar