Taliban Menang Jadi Moral Booster Kelompok Teror di Indonesia

News

by Akhmad Kusairi

Mantan Pejuang Afganistan Ustad Saifudin Umar alias Abu Fida menegaskan jika kemenangan Kelompok Taliban di Afghanistan menjadi inspirasi bagi gerakan jihad bawah tanah di Indonesia. Selain itu menurut sosok yang akrab disapa Abu Fida tersebut kemenangan Taliban juga menjadi daya Tarik gerakan yang akan mengimplementasikan syariat Islam. Kemenangan Taliban juga menjadi inspirasi kaum santri untuk berperan dalam Jihad kontemporer

"(Taliban) memang menjadikan insipirasi apalagi dengan adanya globalisasi dan media sosial seperti masa kini. Di dalam masyarakat Afghanistan ada orang HT (Hizbut Tahrir), orang syiah sehingga menjadi daya tarik yang mengamalkan syariat Islam," kata Abu Fida dalam Diskusi “Ekses Kelompok Taliban di Afghanistan terhadap Perkembangan Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme di Indonesia", yang digelar Pusat Riset Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia pada Senin

Menurut Noor Huda Ismail, kemenangan Taliban di Afghanistan menjadi moral booster kelompok teror di Indonesia.  Sehingga menurut Peraih Ashoka Award tersebut kemenangan Taliban berpotensi mendatangkan FTF dari segala penjuru dunia termasuk dari Indonesia. Karena di Afghanistan saat ini masih ada jaringan Kelompok Al Qaida dan ISIS Khurasan. Oleh karena itu, Alumnus Monash University tersebut berpendapat harus melihat isu Taliban ini tidak hanya dengan memakai kacamata lokal tetapi juga dengan harus melihat dinamika global

"Kemenangan Taliban ketika menang ini seperti moral booster atau pendorong semangat. Potensi keterlibatan WNI dalam pusaran konflik di Afghanistan ini karena hari ini masih ada jaringan Al Qaeda di Afganistan dan juga ISIS Khorasan,” kata Huda

Lebih lanjut dia menjelaskan proses bergabung pun berubah. Dulu hanya bisa jalur offline dan orang harus bergabung dulu ke kelompok teror. Sekarang proses rekrutmen bisa melalui online. Orang yang direkrutmen beragam dari orang biasa sampe anggota kepolisian.

“Kalau dulu Ustaz Abu Fida bergabung dalam jaringan secara offline dan karena faktor pertemanan, maka hari ini proses itu dipercepat dan diperluas melalui FB, WA dan Telegram. Dengan adanya medsos, yang terekrut itu beragam. Contohnya pekerja migran di Hongkong yang mencuri uang majikan Rp 250 juta lalu disumbangkan ke kelompok ISIS," papar Pria Kelahiran Yogyakarta tersebut

Selain itu Penulis Buku Jihad Selfie itu juga mewanti-wanti perkembangan anggota ISIS di Afghanistan menurut PBB terus mengalami peningkatan. Hal itu membuat pendukung ISIS di Indonesia akan termotivasi datang ke Afghanistan. Huda mengkhawatirkan Taliban tidak mampu melawan kelompok ISIS. Sehingga bukan tidak mungkin Taliban akan meminta bantuan ke Amerika.

"Bukan tidak mungkin nanti Amerika akan kerja sama lagi dengan mereka untuk menumpas ISIS Khorasan ini. Sedangkan Jamaah Islamiah, masih dalam tahap wait and see atau melihat-lihat kondisi yang ada. Tapi yang sangat antusias ke sana adalah kelompok pro ISIS. Dalam diskusi online mereka, sudah muncul narasi bahwa ISIS Khorasan ini sudah berusaha mencari sebanyak-banyaknya pengikut dari Asia Tenggara untuk datang. Oleh karena itu, untuk mencegah hal ini terjadi, kita sangat perlu penguatan masyarakat sipil karena permasalahan radikalisme terorisme tetap akan ada juga, makanya masyarakat harus kuat, masyakarat harus memiliki rasa 'ini masalah kita', ini tantangan ke depan," pungkas Alumnus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut

Komentar

Tulis Komentar