Krisis Afghanistan: Singapura Minta Warganya Waspada Narasi Propaganda Kelompok Teror

News

by Eka Setiawan

Singapura meminta warganya untuk waspada terhadap narasi propaganda kekerasan atau ekstremisme yang menggunakan peristiwa-peristiwa di dunia. Salah satunya, tentang krisis kemanusiaan yang terjadi di Afghanistan.

"Krisis ini semakin meningkatkan kekhawatiran keamanan bagi Singapura dan kawasan," kata Menteri Dalam Negeri Singapura Dr. Muhammad Faishal Ibrahim, Jumat (27/8/2021) malam, sebagaimana dikutip dari berita.mediacorp.sg.

Dr. Faishal menyampaikan itu saat kegiatan pendampingan para pemuda pada acara bertajuk "Penguatan Solidaritas Sosial Pascapandemi". Acara ini diikuti pelajar dari Institut Pengajian Nasional (NIE) dan kumpulan pemuda, Kumpulan Pemulihan Agama (RRG) dan Kumpulan Penjagaan Antara Agensi (ACG) serta beberapa tokoh masyarakat.

Dia menyebut telah menerima berbagai respons dari warganya terkait krisis tersebut. Mereka khawatir krisis itu digunakan kelompok-kelompok ekstremis sebagai sarana propaganda.

Kelompok-kelompok seperti itu di Asia Tenggara bisa terhasut untuk ikut angkat senjata dan bergabung ke Afghanistan. Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban bisa jadi sarana propaganda untuk mempengaruhi kelompok ekstremis di berbagai belahan dunia untuk bergabung.

"Situasi di Afghanistan dapat memberikan kesempatan bagi kelompok teroris seperti Al Qaeda dan 'Negara Islam' di Irak dan Suriah untuk bersatu kembali, menarik rekrutan untuk memenuhi tujuan mereka," lanjut Dr. Faishal.

Narasi lain yang perlu diwaspadai, lanjutnya, adalah menganggap kembalinya kekuatan Taliban sebagai kemenangan bagi perjuangan pembentukan negara Islam. Narasi ideologis seperti ini mulai disebarkan di media sosial.

"Warga Singapura harus waspada agar tidak menjadi korban narasi yang menyimpang ini. Kita harus menolak itu," kata Dr. Faishal.

Pada akhir kegiatan Dr. Faishal berharap kepada masyarakat luas, terutama para peserta acara yang merupakan calon pendidik agar terus merawat kerukunan, menumbuhkan kasih sayang satu sama lain, saling menjaga dan memastikan tetap fokus pada pembangunan negaranya.

Peran para pemuda sangat diperlukan untuk hal ini, terutama untuk melawan narasi-narasi propaganda tersebut. Kontribusi sekecil apapun dengan caranya sendiri-sendiri sangat dibutuhkan untuk menjaga keharmonisan dan persatuan sosial di Singapura.

Komentar

Tulis Komentar