Mantan Teroris: Bom Makassar Bukan Jihad

News

by Akhmad Kusairi

Mantan narapidana teroris kasus Bom Thamrin, Budiono alias Abu Maulana alias Babeh, mengutuk keras serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu, 28 Maret lalu. Menurutnya aksi pasangan suami istri itu bukan jihad. Dia menganggap mereka hanya bunuh diri saja.

“Saya Budiono dengan ini menyatakan sikap bahwa bom di Katedral Makassar merupakan bukan jihad tapi bom bunuh diri. Di mana seperti itu dilarang oleh agama apa pun. Dan itu fakta bahwa masih ada kelompok-kelompok yang berlebihan terhadap Pemerintah yang menerapkan demokrasi. Sehingga mereka menghalalkan bunuh diri. Makanya saya mengutuk keras,” kata Babeh dalam pernyataannya yang diunggah di kanal youtube Cek Ombak belum lama ini.

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh masyarakat agar tidak takut terhadap serangkaian serangan teroris di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri. Meskipun demikian, dia menghimbau menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan menjaga persatuan serta bersatu melawan terorisme.

“Terkait dengan terjadinya aksi terorisme kemarin sore di Mabes Polri, saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh Tanah Air agar semuanya tetap tenang” kata Jokowi pada Kamis (01/04/2021). Lebih lanjut, Jokowi menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi terorisme di Indonesia. Selain itu Jokowi juga sudah memerintahkan kepada Kapolri, Panglima TNI, dan Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Pada kesempatan yang lain,  Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengutuk keras kejadian bom bunuh diri itu. Dia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Dia meminta kepada masyarakat umum agar tidak takut dan melakukan kegiatan seperti biasa. Dia mengajak semua pihak agar melawan kelompok-kelompok yang melakukan teror. “Beribadahlah seperti biasa, jangan ketakutan, kita akan lawan, hadapi kelompok-kelompok yang melakukan teror itu,” tegas Menteri yang akrab dipanggil Gus Yaqut itu.

Kendati demikian Gus Yaqut mengakui jika melawan terorisme bukanlah pekerjaan ringan. Karena itu dia mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan dan bekerja sama melawan musuh bersama tersebut. “Kita butuh kerja sama semua pihak, media, aparat keamanan, agar tragedi kemanusiaan tidak terulang lagi,” ujarnya.

Selain itu, Gus Yaqut menghimbau agar semua pendakwah menyampaikan pesan-pesan damai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian. Sehingga tujuan mulia agama dalam menjunjung tinggi perdamaian dan kasih sayang bisa tercapai.
“Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan teror. Saya berharap nilia-nilai ini terus disampaikan oleh para tokoh agama. Saya sangat bersimpati dan memberikan dukungan moral agar mereka diberi ketabahan dan segera sehat kembali,” pungkasnya.

Komentar

Tulis Komentar