Persatuan Umat Atas Nama Bokep

Other

by Kharis Hadirin

Baru-baru ini, jagat maya Indonesiadihebohkan oleh sebuah berita. Seorang artis cantik ibu kota ditangkap karenaterlibat dalam sindikat prostitusi online.


Publik tanah air gempar, ramai-ramaiorang memburu identitas sang artis yang masih menjadi inisial. Siapakah dia?


Di tengah gonjang-ganjing isu politik yang kian membara, saling sikut-menyikut dan jegal-menjegal. Berita hoaks pun diumbar untuk menjatuhkan, menyerang atau bertahan dari serangan lawan.


Maka berita tentang prostitusi yangmelibatkan artis ibu kota ini bakoase di tengah gurun yang dilanda kekeringan parah. Menyegarkan kembali dahagayang kian berkarat oleh berbagai terpaan isu dan sentimen SARA.


Di negeri agamis seperti Indonesia,persoalan bisnis lendir memang tak ada matinya.


Tidak ada istilah ladang kering untukhal ini, yang ada hanya ladang basah. Basah dan lengket tentunya.


Tak habis-habis para pemuka agamaberbusa dalil dan sumpah serapah. Bahkan para polisi pamong praja dan ormas takhenti-henti memburu mereka. Bisnis tetaplah bisnis, ia tetap harus berjalantanpa peduli pada perubahan musim. Makin diburu, justru makin dicari. Makindicaci, malah orang penasarannya makin tinggi.


Mungkin inilah diksi untuk melihatfenomena Mbak Vanessa. Dingin bak bola liar yang terus menggelinding.


Saat namanya muncul ke publik, ramaiorang menghujatnya. Tak sedikit pun celah baginya untuk mencoba membela diri,apalagi mengatakan dirinya tak bersalah.


Masyarakat kita memang cenderung mempunyaimentalitas “holier-than-thou"atau merasa diri lebih suci, lebih superior daripada manusia lain yangkebetulan terbuka aibnya. Apalagi artis, cantik rupawan pula.


Selanjutnya, "flawed society" ini akan bergosip,menghujat di akun medsos artis yang bersangkutan, dan mem-bully karena secara tidak sadar itu memberi kepuasan psikologisberupa perasaan "aku lebih baik,lebih bermartabat".  


Di tengah perseteruan sengit antargalaksi jagat maya, justru pihak kepolisian merilis foto dan video indehoy sangbidadari ibu kota. Konon, video sengaja dibuat untuk memancing minat pasar. Menentukansegmen kelas kelompok superior sebagai calon pelanggan. 


Soal tarif, barangkali hanya merekayang sudah mencapai posisi sultan yang mampu membayarnya. 80 juta rupiah untukjasa sewa sekali kencan.


Kelompok warrior dengan gaji 3 juta/bulan, paling tidak butuh 3 tahun lebih untuk bisa mengumpulkan uang sebanyak 80 juta. Dan itu pun belum dipotong dengan berbagai keperluan lain, seperti biaya kos, makan dan sebagainya.


Beruntung, beredar rumor jika videoteaser bin ajib tersebut sudah masuk pasar bebas dunia maya.


Dalam kasus ini, isu beredarnya linkvideo sang artis menjadi momentum bersama untuk saling bahu membahu dan bekerjauntuk memperoleh tujuan yang sama, demi link video porno.


Urusan bokep tidak pernah mengenalsekat-sekat agama dan kelompok. Ateis maupun agamis, tak dipungkiri semuabersatu menikmatinya.


Dalam konsep psikologi sosial,terkadang perilaku manusia itu muncul atas dorongan kesamaan. Kondisi ini tidakjarang membuat orang akhirnya saling menanggalkan ego dan saling bekerja samasatu sama lainnya.


Lalu jadilah kita yang tak mampu mengumpulkan 80 juta untuk kenikmatan secuil surga dunia ini, rela mengemiskan diri hanya demi sebuah link video agar juga bisa menikmatinya.


Duh aduhaiii... apalah daya hamba yang hidup nestapa ini.


Oleh karenanya, atas segala kemurahan hati dan kesediannya, hamba mengetuk hati saudara-sa udara untuk hidup berderma. Tolong bagi-bagi linknya, Tuan!

Komentar

Tulis Komentar