Sinergi Multipihak Dalam Dialog Kebangsaan Di Universitas Bojonegoro

News

by Redaksi Editor by Redaksi

Pagi itu sejak jam 7 pagi beberapa anggota Banser nampak berjaga-jaga di depan gerbang dan di area parkir kampus Universitas Bojonegoro. Sebagian di antara mereka ada yang duduk-duduk di gasebo yang banyak tersebar di beberapa titik di lingkungan kampus. Sebuah pemandangan yang tidak biasa di kampus itu.

Rupanya pagi itu (9/1/2025) di Aula Universitas Bojonegoro (Unigoro) diselenggarakan sebuah acara Dialog Kebangsaan dengan tema: “Membangun Kesadaran Moderasi Beragama Melalui Pencegahan Intoleransi, Radikalisme Dan Terorisme Dengan Memberdayakan UMKM Untuk Menguatkan Ekonomi Mandiri Bagi Eks Napi Teroris”.

Acara itu diselenggarakan oleh Paguyuban Karimon yang bekerjasama dengan Densus 88 AT Satgaswil Jawa Timur, Universitas Bojonegoro, dan Bakesbangpol Kabupaten Bojonegoro. Paguyuban Karimon (akronim dari Karya, Inspirasi, dan Harmoni) sendiri adalah sebuah perkumpulan yang didirikan oleh para mantan narapidana teroris (napiter) asal Bojonegoro dan sekitarnya pada November 2023 yang lalu.

Para pembicara dalam Dialog kebangsaan (Dok. Paguyuban Karimon)

Kegiatan Dialog Kebangsaan itu menghadirkan sejumlah pegiat. Di antaranya Kompol Dr. Dani Teguh Wibowo dari Densus 88 Anti Teror Satgaswil Jatim, Dr. Rida Hesti Ratnasari dari Pusdiklat Baznas RI sekaligus pengamat gerakan HTI, Dr. H. Zainal Arifin dari Kantor Kemenag Bojonegoro seklaigus Ketua Pokja Moderasi Beragama Bojonegoro, Ustaz Azhari Dipo Kusumo (Eks Jamaah Islamiyah dan Kombatan Morro-Syiria), serta M. Bakhru Thohir M.Si., selaku dosen Unigoro sekaligus anggota jaringan Gusdurian.

Acara tersebut dihadiri oleh kurang lebih 250 peserta yang terdiri dari unsur Forkopimda, Ormas, Organisasi Kepemudaan, organisasi siswa/mahasiswa, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum. Selain itu acara ini juga diikuti oleh 2700 pemirsa melalui melalui kanal Youtube Pemkab Bojonegoro yang menyiarkan acara secara live.

Ketua panitia sekaligus ketua Paguyuban Karimon memberikan sambutan (Dok. Unigoro)

Dalam sambutannya, ketua panitia sekaligus ketua Paguyuban Karimon, Arif Budi Setyawan menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah mempercayai dan mendukung panitia hingga terlaksananya acara ini. Pihaknya tidak menyangka bahwa idenya akan disambut dan didukung oleh banyak pihak. Tidak hanya dari unsur pemerintah, tetapi juga dari unsur swasta yang hadir dalam bentuk dukungan sponsorship. Ia juga menjelaskan sekilas tentang kronologi berdirinya paguyuban dan visi misi paguyuban. Yang pada intinya paguyuban ingin menjadi bagian dari solusi atas persoalan di masyarakat. Tidak hanya terkait keamanan dan perdamaian, tetapi juga persoalan umum lainnya seperti masalah lingkungan, kesehatan, literasi, dan ekonomi.

Lebih lanjut pria yang juga penulis buku Internetistan Jihad Zaman Now itu menyampaikan bahwa paguyuban membuka diri untuk kolaborasi dengan semua pihak yang ingin bekerjasama. Tidak perlu takut lagi dengan para eks napiter. Justru pihaknya ingin merekrut siapapun yang bisa membantu dalam berkarya untuk bangsa dan negara.

Sambutan Kepala Bakesbangpol Kab. Bojonegoro mewakili PJ Bupati (Dok. Unigoro)

Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bojonegoro yang mewakili PJ Bupati dalam sambutannya menegaskan, akan selalu dan mendukung penuh kegiatan Paguyuban Karimon dalam bentuk pemberdayaan UMKM nasional. Pihaknya juga sudah bersinergi dengan jajaran terkait dalam membantu terlaksananya acara ini, diantaranya dengan Baznas, Cipta Karya, Polres, Kodim dan lainnya. Ia juga menjelaskan bahwa, Bakesbangpol mempunyai tugas pemantapan wawasan kebangsaan, pencegahan intoleran dan sinergitas pada jajaran komponen keamanan dalam rangka terciptanya Bononegoro yang Aman dan Kondusif.

"Kegiatan ini penting dilaksanakan, karena untuk mengawal eks napiter yang tergabung di paguyuban Karimon, ini adalah tindaklanjut dari pertemuan Densus, Karimon serta antar OPD. Kegiatan hari ini harapannya agar Karimon ini bisa diterima oleh semua kalangan, khususnya di masyarakat Bojonegoro, intinya jangan takut dengan para Eks Napiter, karena para Eks Napiter ini sudah cinta NKRI," tegasnya.

Sambutan Ketua Yayasan Unigoro (Dok. Unigoro)

Sementara, Dr. Arif Januarso, Ketua Yayasan Unigoro dalam sambutannya menyampaikan, dialog ini merupakan acara luar biasa yang di selenggarakan oleh mantan eks napiter yang tergabung dalam Paguyuban Karimon, yang mana hal ini sempat membuat hatinya sempat ada rasa takut dengan istilah napiter. Acara ini sangat penting bagi semua terutama pada generasi muda anak dan para mahasiswa, agar lebih mengenal dan tahu bahwa teroris merupakan faham yang salah dan dilarang oleh negara.

"Acara ini bisa mencegah para generasi muda terpapar faham intoleransi, maupun radikal. Kami juga berencana akan mengundang para eks napiter dalam event pameran UMKM dan lainnya. Dalam Agenda KKN Kampus Unigoro di wilayah Kasiman akan memprioritaskan mendampingi paguyuban Karimon untuk membantu pemberdayaan UMKM," tuturnya.

Penyerahan plakat oleh perwakilan Densus 88 Satgaswil Jatim kepada para pembicara (Dok. Unigoro)

Ustaz Azhari Dipo Kusumo menjawab pertanyaan dari audiens (Dok. Paguyuban Karimon)

Dialog interaktif antara pembicara DR. Rida Hesti Ratnasari dengan salah satu pelajar (Dok. Paguyuban Karimon)

Semua peserta tampak antusias mengikuti acara dengan khidmat dari awal hingga acara selesai pada jam 12.30 WIB. Dalam sesi tanya jawab juga ada banyak yang ingin mengajukan pertanyaan. Namun karena keterbatasan waktu, tidak semua dapat diakomodir oleh moderator.[abs]

Komentar

Tulis Komentar