Hasil Sharing dan Diskusi Ruangobrol Dengan Pekerja Sosial Sentra Handayani
Para proses sharing dan diskusi ini, para Peksos diberikan waktu untuk dapat membangun suasana yang nyaman dengan tim Ruangobrol. Hal ini sangat diperlukan karena pendekatan yang dilakukan Ruangobrol adalah dengan menggunakan media dan video sehingga para Peksos nantinya dapat dengan nyaman menceritakan dan berbagi pengalaman kepada tim media dari Ruangobrol.
Program ini dianggap penting dilakukan karena sejak 2017, Sentra Handayani sudah menangani 275 klien dengan kasus terasosiasi kelompok teroris internasional (ISIS). Namun bagaimana katergorisasi dan penanganan terhadap mereka semua belum terdokumentasi dengan baik. Padahal masih ada ratusan orang WNI yang kemungkinan besar masuk ke Indonesia dari lokasi pengungsian di Suriah.
Sehingga sentra Handayani akan menjadi panutuan bagi sentra lain di provinsi lain dalam penanganan klien eks pengikut ISIS ke depan. Praktek baik dan bagaimana penanganan akan sangat dibutuhkan untuk pemebelajaran sentra lain terutama dalam memfokuskan pada 5R yaitu Repatriasi, rehabilitasi, relokasi, reintegrasi dan resiliensi ketika mereka sudah kembali ke Indonesia.
Hasil Capaian Kegiatan
Dari kegiatan sharing dan diskusi yang dilakukan, ada beberapa pencapaian penting yang akan sangat berguna dalam kelanjutan program berikutnya. Beberapa pencapaian itu antara lain:
- Para Peksos dapat membangun komunikasi dengan tim Ruangobrol dengan santai bercerita tentang kasus yang mereka tangani.
- Beberapa jawaban dari pertanyaan kunci seperti apa yang sudah mereka pelajari dari kasus klien yang pernah ditangani, harapan yang mereka inginkan sebagai Peksos ketika menangani kasus seperti itu, dan tantangan apa yang mereka hadapi saat mendampingi para klien sudah dijawab oleh mereka.
- Keenam Peksos sangat menikmati suasana dan lingkungan interview yang nyaman dan santai di Omah Betakan. Biasanya sebelum ini mereka membahas isu ini dalam ruang-ruang pertemuan formal yang membosankan.
- Para Peksos dan tim Ruangobrol juga telah membahas tentang materi modul yang diperlukan untuk sosialisasi ke Sentra lainnya di wilayah lain
- Membahas pilot program untuk sosialisasi, yang kemungkinan akan dilakukan di Jawa Timur karena memiliki banyak kasus deportan/returni pengikut ISIS.
- Sosialisasi kepada Peksos tentang film yang akan dibuat Ruangobrol dengan tema “Second Chance“ yang akan banyak berkolaborasi dengan Sentra Handayani
- Knowledge management yang akan menjadi produk Ruangobrol dan Handayani akan dibuat di beberapa platform media seperti tulisan di ruangobrol.id, Instagram, Tiktok, Podcast dan film.
Selain pencapaian positif di atas, terungkap pula beberapa tantangan yang dihadapi oleh para Peksos dalam penanganan klien eks pengikut ISIS. Tantangan itu antara lain:
- Kasus klien eks pengikut ISIS saat ini merupakan hal baru bagi mereka. Sebelumnya para Peksos ini lebih banyak menangani kasus klien NAPZA (penyalahgunaan narkoba)
- Pengetahuan para Peksos tentang radikalisme dan violent extremism masih minim.
- Kisah memilukan sebagian klien yang sangat menantang pertahanan emosi Peksos. Di mana Peksos secara profesional dilarang keras terbawa atau terpengaruh oleh perasaan.
- Adanya gap antara Peksos yang sudah sering mendapatkan pelatihan tentang isu ini dengan Peksos baru yang belum pernah mendapatkan pelatihan pada isu ini sebelumnya.
- Belum adanya orientasi khusus yang dilakukan oleh sentra Handayani pada Peksos yang baru menangani klien eks pengikut ISIS, kebanyakan mereka belajar otodidak.
- Belum adanya transfer knowledge antar Peksos yang sudah pernah mendapatkan pelatihan dengan Peksos yang belum.
- Peksos di Sentra Handayani ada 22 orang, sedangkan sejak tahun 2021, sentra Handayani menangani seluruh masalah yang berkaitan dengan Perempuan, laki-laki dan anak anak berbagai kasus sehingga tidak ada spesialisasi khusus untuk penanganan terhadap klien eks pengikut ISIS.
Harapan
Para Peksos menyatakan kegembiraan terhadap metode yang disampaikan oleh Ruangobrol. Metode yang tidak kaku dan lebih santai berhasil membuat mereka nyaman ketika berbagi cerita. Kesibukan dan banyaknya kasus yang mereka tangani setiap hari membuat mereka perlu keluar dari zona pekerjaan sewaktu-waktu. Sehingga metode Ruangobrol ini sangat memberikan dampak positif bagi para Peksos yang diundang.
Para Peksos berharap Ruangobrol dapat membantu dalam pemetaan kebutuhan akan pengetahuan dasar tentang Violent Extremism yang sangat dibutuhkan untuk Peksos, terutama Peksos yang baru pertama menangani kasus Violent Extremism. Dan juga membantu merumuskan bagaimana cara menyampaikan kerja-kerja mereka kepada Sentra lain yang membutuhkan.
Komentar