Toleransi untuk Cegah Radikalisme

News

by Eka Setiawan

Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan besar dan ekstrim. Keberadannya sangat mempengaruhi kondisi sosial politik suatu negara. Radikalisme kini sangat erat kaitannya dengan konsep ekstrimisme dan terorisme.

“Ini banyak ditentang dan diperangi karena banyak terkait dengan kekerasan,” ungkap Wartoyo, seorang mantan narapidana terorisme (napiter) asal Kabupaten Brebes melalui keterangan tertulis yang diterima ruangobrol.id, Kamis malam.

Wartoyo menjelaskan hal itu saat memberikan materi pada kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme dengan tema “Meneguhkan Toleransi Mencegah Radikalisme/Separatisme” di Aula Ahmad Yani Markas Komando Resor Militer 071/Wijayakusuma, Kamis (30/9/2021) pagi.

Wartoyo melanjutkan, mereka yang sudah terpapar paham radikal tak segan menggunakan cara kekerasan hingga aksi teror sebagai cara yang dilakukan untuk memaksakan kehendak mereka.

Di Indonesia, sebut Wartoyo, mereka yang sudah terpapar paham radikal biasanya mempunyai pandangan tersendiri, anti terhadap Pancasila, anti kebhinnekaan, anti NKRI hingga anti terhadap Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945.

“Mereka menghendaki adanya perubahan, pergantian dan penjebolan terhadap suatu sistem yang sudah ada di masyarakat sampai ke akarnya,” lanjutnya.

Hal-hal seperti itulah, ajak Wartoyo, yang harus diwaspadai bersama. Sikap toleran terhadap adanya keberagaman sangat penting untuk mencegah berkembangnya paham radikal seperti itu.

Kepala Seksi Teritorial (Kasiter) Korem 071/Wijayakusuma Letnan Kolonel Inf. Edi Lallo berpesan agar masyarakat luas selalu menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik.

“Bagi para penerus bangsa ini juga penting, kita harus memahami bagaimana cara mencegah radikalisme dan separatisme yang terjadi saat ini,” ungkapnya mewakili Komandan Korem 071.

Perwira Seksi Binkomsos Korem 071 Mayor CBA (K) Rr. Sri Harijani, pada kegiatan itu memberikan materi tentang kewirausahaan, terutama saat kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Dia menyebut, di masa seperti ini sangat dibutuhkan cara berpikir yang strategis agar para wirausahawan mampu beradaptasi dengan kondisi-kondisi yang muncul akibat wabah Covid-19.

“Semangat berinovasi harus ada, tak jarang inovasi-inovasi baru akan muncul dari kondisi semacam ini. Jika dimaknai positif, pandemi ini juga memiliki peran membentuk pribadi seseorang untuk maju,” pesannya.

Pada kegiatan itu, dihadiri sekira 50 orang peserta terdiri dari mahasiswa dan para pelajar. Sejumlah pejabat lain yang hadir selain para perwira seksi (pasi) di Korem 071 juga hadir Sekretaris Badan Kesbangpol Kabupaten Brebes Daru Handini, Kabid Kesatuan Bangsa Badan Kesbangpol Kabupaten Brebes Sunoto Mardi Siswoyo hingga staf Badan Kesbangpol Kabupaten Brebes Yossi Ardhiansyah. Sejumlah pejabat kepolisian setempat juga hadir pada kegiatan tersebut.

Komentar

Tulis Komentar