Jerat ISIS di Dunia Maya
Otherby Akhmad Kusairi 2 Januari 2022 9:29 WIB
Dhania saat umur 15 tahun melihat postingan dari Diary of Muhajirah. Dalam postingan itu dia minder dengan jilbabnya saat itu yang kurang lebar. Untuk memperdalam soal agama Islam Dania rajin membaca sirah para nabi dan sahabat. Selain itu dia juga rajin berselancar di dunia maya guna memperdalam pengetahuannya soal Agama. Hal it uterus berlangsung sehingga Pamannya memberi tahukan soal deklarasi Khilafah yang dilakukan oleh kelompok ISIS.
Sejak itu dia makin intens mencari tahu soal kekhilfahan yang baru berdiri tersebut. Dania rajin mencari informasi ISIS dari Facebook, Twitter maupun Tumbler. Pada suatu waktu itu Dania merasa iri dengan anak perempuan asal Inggris yang bisa hijrah sendirian ke negeri Syam. Sehingga dia memutuskan untuk Hijrah ke Suriah. Namun dia berpikiri dari mana uang agar bisa berangkat Hijrah.
Saat usia 16 tahun, dia membujuk orang terdekatnya untuk berhijrah ke Suriah. Namun pada saat awal-awal Dania mendapatkan penolakan dari ayah maupun ibunya. Namun penolakan itu tak membuat Dania menyerah. Dengan gigih dia menunjukkan artikel-artikel soal ISIS ke orang terdekatnya. Untuk usahanya tersebut dia memutuskan keluar dari Sekolah agar ia bisa fokus.
Setelah meyakinkan keluarganya sekira 6 bulan, akhirnya mereka berangkat dengan 26 orang pada Agustus 2015. Namun ke-26 orang tersebut motivasinya berbeda-beda. Ada yang hidup di bawah naungan Khilafah. Ada yang ingin menjaga anak-anakna, ada juga yang terpaksa hijrah. Ada juga yang ingin mendapakan fasilitas kesehatan gratis. Namun dari 26 orang tersebut hanya 19 orang yang berhasil masuk ke Suriah. Sisanya dideportasi kembali ke Indonesia.
Namun saat berada di Asrama, Dania merasa apa yang dilihatnya di media sosial jauh berbeda. Apa saja perbedaanya silakan simak selengkapnya di podcast ini.
Tentang Bumi Syam dan Jerat ISIS di Dunia Maya (Episode 1), Tentang Bumi Syam dan Jerat ISIS di Dunia Maya (Episode 2).
Komentar