Setiap yang dipenjara secara zalim, maka kami bersama mereka. Setiap pekerja yang dipotong upahnya secara zalim, maka kami bersama mereka. Setiap yang dibunuh secara zalim oleh polisi anteknya Amerika, maka kami bersamanya.
Berikut ini lanjutan kutipan isi Risalah “Matahari Kemenangan Bersinar dari Nusantara”:
Wahai Umat Islam di Nusantara dan di seluruh negeri umat Islam. Sesungguhnya risalah yang kami sampaikan kepada kalian cukup jelas dan terang benderang. Kami menginginkan berhukum dengan syariat Isam.
Kami tidak ingin lari dari penerapan syariat dan membagi syariat menjadi dua sebagaimana yang dilakukan dinasti Saud. Kami menginginkan syura, kami tidak ingin kesemena-menaan Hajaj bin Yusuf, kami menginginkan khilafah ala minhajin nubuwwah dan bukan khilafah ala Hajjaj.
Kami menginginkan Sunnah nabi Muhammad ﷺ dan Sunnah Khulafaur Rasyidin r.a. Kami tidak ingin Mulkan Adhudh (raja yang zalim). Kami ingin kalian percaya kepada kami bahwa kami akan menepati janji kami. Kami tidak akan berubah-ubah sebagaimana nilai Dolar di pasar mata uang.
Kami ingin membuktikan kepada kalian bahwa kami cinta kepada kalian. Kami membela kehormatan kalian dan kami tidak menyulut fitnah yang dengannya berjatuhan ribuan korban orang-orang pilihan dari umat Islam. Kami menginginkan persatuan umat bukan memecah mereka, kami ingin menyatukan umat bukan memecah belah mereka.
Oleh karena itu kami berlepas diri dari perbuatan Al Baghdadi dan pengikutnya. Kami tidak seperti mereka dan kami bukanlah bagian dari mereka. Dan jujur kami katakan bahwa apa yang dilakukan oleh Al-Baghdadi bukanlah manhaj kami dan sesekali dengan izin Allah tidak akan menjadi manhaj kami.
Wahai Umat Islam di Nusantara dan di seluruh negeri umat Islam. Medan perang kami yang sebenarnya adalah melawan musuh terbesar yang mengepung dunia Islam dengan pasukannya, merampas kekayaan alam umat Islam dan memaksakan sistem mereka kepada umat Islam.
Mereka menjadikan antek-antek mereka sebagai penguasa umat Islam. Mereka adalah para pengkhianat dan pencuri. Mereka berusaha menakut-nakuti dan meneror dengan apa yang mereka namakan legitimasi Internasional untuk memaksakan kerusakan, degradasi moral dan kekejian.
Mereka meninggalkan sistem pendidikan Islam, agar umat tidak lagi menjaga kehormatan diri, meninggalkan sifat terpuji sehingga umat mengemis keuntungan dan kesenangan. Yaitu musuh yang mendukung Israel yang telah menjajah tempat suci ketiga. Musuh yang telah memisahkan Timor Timur dari pangkuan Indonesia secara paksa, dan pada saat yang sama mereka terus membiarkan Chechnya, Filipina Selatan, Patani, Kasymir, dan Palestina berada di bawah penjajahan, kezaliman, peperangan dan permusuhan.
Perang kita melawan musuh terbesar yang mau tidak mau harus berbenturan dengan antek-antek mereka yang berbuat sewenang-wenang atas kemerdekaan, kekayaan alam dan akidah kalian.
Wahai Umat Islam di Nusantara dan di seluruh negeri umat Islam. Kami menginginkan kebebasan, kemuliaan, kehormatan bagi kalian; terbebas dari belenggu kehinaan dan dikuasai oleh antek-antek yang tidak lain adalah para pencuri dan pengkhianat.
Kami berdiri membela setiap kezaliman terhadap kalian biarpun kecil kezaliman itu. Setiap yang terzalimi dari umat Islam, atau orang kafir sekalipun, maka kami akan membela mereka dalam menuntaskan kezaliman dari mereka. Inilah agama kami, inilah Sunnah nabi kami.
Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Maidah : 8)
Rasulullah ﷺ bersabda, “Saya menyaksikan persekutuan muthayyibin (persekutuan untuk membantu orang-orang yang terzalimi) bersama paman saya, sedangkan saya masih kecil dan saya tidak ingin mendapatkan unta merah, sedangkan saya dalam keadaan melanggar persekutuan tersebut”.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa terbunuh karena membela hartanya maka dia mati syahid, siapa yang terbunuh karena membela keluarganya maka dia mati syahid, barang siapa yang terbunuh karena membela agamanya maka dia mati syahid, barang siapa yang terbunuh membela darahnya maka dia mati syahid”
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang terbunuh dalam karena menolak kezaliman terhadap dirinya maka dia mati syahid”.
Maka, setiap yang dipenjara secara zalim maka kami bersama mereka, setiap pekerja yang dipotong upahnya secara zalim maka kami bersama mereka, setiap desa yang diputus dari layanan (air, listrik dan sebagainya) maka kami bersama mereka, setiap yang dibunuh secara zalim oleh polisi anteknya Amerika maka kami bersamanya, setiap perempuan, gadis, yatim atau janda yang diperlakukan secara semena-mena, atau dihinakan, atau dirampas haknya secara zalim maka kami bersama mereka.
Setiap yang hartanya dimakan secara zalim, baik itu muslim maupun kafir maka kami bersama mereka. Setiap yang berbuat semena-mena terhadap kalian wahai umat Islam, kemudian dia memaksa dirinya untuk menjadi khalifah terhadap kalian, tanpa syura, tanpa keridhaan dari kalian, bahkan dia sendiri tidak layak menjadi khalifah.
Dia memaksakannya dengan peledakan, pengeboman, kekerasan, tuduhan-tuduhan palsu dan media yang batil, maka kami menentang semua itu. Dan setiap yang meminta kepada kalian untuk syura, berlaku adil, ridha, bersepakat di antara kaum muslimin dan kembali kepada manhaj khulafaur rasyidin maka kami bersama mereka.
Wahai Umat Islam di Nusantara dan di mana saja kalian berada. Sesungguhnya Al-Qaidah tidak hanya sebatas organisasi, jamaah, cabang-cabang, pasukan dan amunisi semata, akan tetapi sebelum dan yang paling penting dari itu semua sesungguhnya Al-Qaidah itu adalah sebuah pesan.
BACA: Membedah Isi Risalah Ayman Az-Zawahiri Kepada Pendukung Al Qaedah di Indonesia (1)
BACA: Risalah Ayman Az-Zawahiri (2): Negara Islam yang Kami Serukan Adalah....;
BACA: Risalah Ayman Az-Zawahiri (3): Tentang Medan Perang
Dan inilah pesan kami kepada kalian. Saya berdoa kepada Allah agar risalah ini ikhlas kepada Allah dan sesuai dengan syariatnya dan dapat diterima oleh kalian semua.
Sebagai penutup saya ucapkan alhamdulilah rabbil ‘alamin. Dan shalawat kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, kepada keluarga dan orang-orang yang mengikuti beliau.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh. (*)
Komentar