Refleksi 5 Tahun Setelah Kebebasan: Inilah “Jalan Perjuangan” yang Saya Pilih

Analisa

by Arif Budi Setyawan

Pada tanggal 23 Oktober kemarin lima tahun yang lalu, saya meninggalkan tempat yang penuh kenangan dan pelajaran. Tempat di mana saya belajar banyak tentang kesabaran, keikhlasan, tawadhu, solidaritas, kemanusiaan, dan berbagai hikmah lainnya.

Tempat yang mengubah saya dari orang 'eksakta' menjadi orang 'sosial'. Tempat di mana saya belajar menciptakan kebahagiaan dengan cara yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.

Hari ini pelajaran dari tempat itu sangat mempengaruhi sikap dan tindakan saya. Dan cerita dari tempat itu juga ternyata bisa menginspirasi banyak orang yang saya temui.

Lima tahun yang lalu, saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan saya di luar negeri. Semua berawal dari niat baik dan keikhlasan dari dalam penjara.

Sejak masih berada di dalam penjara, saya telah memutuskan ketika bebas nanti saya akan berjuang bersama masyarakat. Menjadi bagian dari solusi di masyarakat, karena itulah sesungguhnya tujuan perjuangan yang benar. Bukan berjuang yang menimbulkan masalah baru di masyarakat.

Di penjara, saya mendapati betapa banyak persoalan yang dihadapi masyarakat kita dari curhatan para sampah masyarakat. Kebanyakan mereka terpaksa memilih jadi penjahat karena keadaan. Artinya banyak masalah di tengah masyarakat yang harus diselesaikan bersama-sama.

Saya lalu ingin seperti Po di Kungfu Panda 3, yang berhasil mendorong masyarakat menyelesaikan persoalan mereka dengan memaksimalkan kemampuan masing-masing. Po hanya membangun kesadaran adanya musuh yang perlu dilawan bersama-sama. Jika hanya mengandalkan dirinya meskipun jago kungfu, tidak akan bisa. Ia lalu melatih masyarakat di kampung Panda sesuai keahliannya masing-masing dan mengatur strategi.

Demikian pula persoalan di masyarakat yang akan semakin berlarut-larut bila hanya mengandalkan peran pemerintah.

Maka sejatinya itulah yang saya lakukan saat ini. Setidaknya saat ini saya ingin melibatkan masyarakat dalam penanganan isu radikalisme-terorisme. Untuk itu saya harus terlibat dalam memberikan pencerahan dan membangun kesadaran masyarakat.

Sekarang orang melihat saya banyak menulis, dan terjun ke lapangan melakukan berbagai program, itu semua karena demi mewujudkan cita-cita saya, yaitu ingin melibatkan masyarakat menyelesaikan persoalan mereka. Maka ketika saya bertemu teman-teman di Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP) yang sepakat melakukan program-program ground-up (dari bawah ke atas), saya seperti menemukan rumah yang nyaman. Karena itulah panggilan hati saya. Membersamai masyarakat berjuang di tingkat bawah dan menyuarakannya ke dunia luas. Adapun bila bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah terkait permasalahan ini, itu bonus dari Tuhan.


BACA JUGA: Energi Positif dari Anak-anak Muda Sabah

Kelak saya sebenarnya juga ingin menjadi bagian penyelesaian persoalan lainnya. Minimal itulah yang saya sampaikan kepada anak-anak saya. Bahwa dunia ini sedang butuh perbaikan dan saya ingin mereka menjadi bagian dari perbaikan itu. Jika tidak bisa menjadi bagian dari perbaikan itu, minimal jangan menambah kerusakan yang ada.

Di beberapa kesempatan, ada beberapa orang yang bertanya kenapa saya tidak memilih untuk menyadarkan teman-teman yang terpapar seperti yang dilakukan beberapa eks napiter lainnya?

Pertama:

Saya telah merasakan betapa bahagianya diri ini ketika melihat para “sampah masyarakat” berterimakasih atas pelayanan kecil yang saya berikan kepada mereka di penjara. Itulah membuat saya semakin yakin bahwa jalan hidup baru saya setelah bebas adalah melayani dan membantu masyarakat.

Kedua:

Jika saya memilih untuk bertarung menyadarkan teman-teman yang terpapar, maka dampaknya hanya dirasakan oleh teman-teman yang terpapar itu. Lagipula saya juga bukan tipe orang yang ahli berargumen dengan teori.

Tapi jika berjuang bersama masyarakat, dampaknya lebih luas dan lebih menyenangkan bagi saya yang memang sedari dulu senang bertemu dan bekerjasama dengan orang-orang baru. (*)

Komentar

Tulis Komentar