Bakar Paspor, Hilang Kewarganegaraan? Ini Menurut Pakar Hukum Internasional

Other

by Rizka Nurul

Beberapa waktu terakhir, status pemulangan WNI simpatisan ISIS masih ramai diperbincangan. Paspor menjadi alasan yang paling sering dibahas oleh netizen. Video simpatisan ISIS bakar paspor kembali menyeruak di dunia maya, di mana video tersebut pertama tersebar pada 2014. Sedangkan perasaan insecurities menjadi alasan tersembunyi dibalik ngototnya penolakan atas argumentasi pembakaran paspor.

Apakah paspor menjadi satu-satunya alasan kita merupakan penduduk suatu negara? Tentu tidak! Bakar paspor, hilang paspor hanya masalah administrasi yang bisa diselesaikan di kantor imigrasi. Tiga hari selesai setelah bayar denda. Jika tetap tak urus paspor, mereka tidak bisa pulang secara legal, tentu masih bisa pulang secara ilegal!

Pakar Hukum Internasional dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Irfan Rachmad Hutagalung, SH, LLM menyatakan bahwa simpatisan ISIS di Suriah saat ini masih WNI. Sebagai negara hukum, Indonesia perlu menyelesaikan ini melalui proses hukum formal. Seseorang tidak bisa otomatis kehilangan kewarganegaraannya meskipun ia kombatan ISIS, apalagi jika bukan dan hanya bakar paspor.

"Masalahnya, ISIS ini tidak bisa disamakan dengan negara. Dia bukan negara, enggak ada yang mengakui ISIS atau ISIL adalah negara," jelas Irfan. Meskipun ISIS sempat melakukan klaim atas wilayah, namun itu bukan wilayah teritori resmi.

Ini bertentangan dengan apa yang disampaikan oleh Prof. Hikmahanto Juwana. Pada tayangan Mata Najwa, Rabu lalu, Prof. Hikmahanto ngotot bahwa dalam UU Kewarganegaraan, siapa pun yang ikut ketentaraaan negara asing, maka akan gugur kewarganegaraannya. Bahkan ia menyamakan dengan gugurnya jabatan Archandra Tahar hanya karena memiliki paspor Amerika Serikat.

Jika benar mereka ikut tentara negara asing, apakah kita mengakui ISIS sebagai negara? Lalu, bagaimana dengan kelompok separatis yang seringkali punya tentara? Jika paspor adalah identitas utama seseorang menjadi penduduk Indonesia, bagaimana mereka yang tidak memiliki paspor?

Mari kita renungi bersama masalah paspor ini dengan membaca hamdallah, Alhamdulillahi rabbil 'alamin masih punya paspor. Berarti waktunya kita menyumbangkan uang kita untuk bikin paspor bagi mereka yang tidak mampu.

Komentar

Tulis Komentar