Juli Kelabu (2)

Other

by Administrator

Oleh: Siti Djuwariyah

Tibalah esok Ahad 5 Juli 2020 acara wadaan di sekolah yang berlokasi di Semarang. Malam sebelumnya kupastikan lagi rencana untuk acara besok itu agar tidak mengalami kendala, mengingat setelah acara wadaan adalah perpulangan santriwati kembali ke rumah.

Kusiapkan baju yang akan dipakai besok, juga bajunya 2 putriku sekalian bekal susu dan pampers. Kupesankan kepada Mas Zufar untuk menyusul kami setelah jelang sore atau setelah nenek tutup warung, untuk membantu membawa barang-barang yang akan dibawa pulang.

Selepas Subuh sudah kusiapkan sarapan untuk anak- anak. Mas Zufar dan nenek juga sudah bersiap berangkat untuk belanja dan berjualan ke warung. Sambil aku pamit ke nenek bahwa nanti akan menghadiri acara wadaan. Nenek mengiyakan dan mendo'akan semoga perjalanan kami lancar.

Setelah mengantar nenek sampai pintu dan diboncengkan Mas Zufar, aku segera masuk rumah untuk membangunkan si kecil. Mengingat acara wadaan dimulai pukul 09.00 WIB maka kami harus berangkat lebih pagi agar tidak terlambat karena nanti masih harus nunggu bus yang menuju Semarang. Perjalanan bisa ditempuh sekitar 1 jam bila tidak ada macet dan kendala lainnya serta harus ganti angkot atau armada yang beda rutenya.

Alhamdulillah, pukul 06.00 WIB sudah siap dari rumah. Berangkatlah kami keluar dari kampung ke jalan utama Semarang- Solo, dilangsir Mas Zufar satu per satu.

Sekira setengah jam berikutnya kami naik bus Safari menuju Semarang. Alhamdulillah perjalanan lancar, tak macet dan lebih cepat karena lewat tol. Lalu kami turun di RSI. Sultan Agung untuk sambung rute naik angkot. Ternyata angkot yang lewat selalu penuh baik oleh pelajar maupun pedagang, sedangkan jarum jam di tanganku terus berjalan dan matahari semakin meninggi.

Akhirnya kuminta anak pesan taksi online. Kasihan kalau harus ikut nunggu dipinggir jalan sedang matahari semakin terik. Mobil Brio silver menghampiri kami dan mempersilakan kami masuk.

Alhamdulillah, angin sejuk langsung terasa dan suasana nyaman ditambah sang sopir juga ramah. Anak-anak sangat senang dan menikmati perjalanan meski kali ini jalan sedikit rapat karena ini jalur utama yang sangat ramai dan dipenuhi truk- truk yang besar, gandengan dan panjang. Setelah berbelok masuk jalan arteri barulah jalan agak lengang, sampailah kami di tempat tujuan. Alhamdulillah tidak terlambat , sudah mulai banyak wali santriwati yang datang, tetapi acara belum dimulai.

Kami masuk gedung dan disambut para ustazah yang ramah dan berseri-seri wajah mereka, beberapa aku telah mengenalnya, jadi seperti reuni. Tak kusangka mereka juga mengetahui peristiwa yang sedang kualami. Mereka memelukku erat ketika bersalaman dan menasehatiku untuk bersabar. Aku hanya bisa mengangguk tanpa kata, namun aku bersyukur ternyata aku tidak sendiri, banyak teman yang bersimpati dan perhatian.

Duduklah aku di deretan kursi tengah karena hampir separuhnya telah penuh oleh wali santri yang datang duluan. Mataku mencari si buah hati di deretan kursi khusus santriwati yang akan diwisuda. Semua tampak sama semua karena mereka berkerudung dan berjubah besar.

Tapi hanya satu yang beda jahitan lipit di lengan bajunya, itu anakku, karena aku sempat merubah model lipit lengan bajunya ketika liburan kemarin. Dia  melambaikan tangan, aku tersenyum dan mengangguk, kuacungkan jempol untuknya memberi semangat. Tak tampak kesedihan di wajahnya.

Kulihat anak-anak juga sedang asyik mengobrol dengan wali santriwati lain yang akrab dikenalnya, kemudian menghampiri untuk berfoto bersama.

(bersambung)

 

baca juga: Juli Kelabu (1)

Komentar

Tulis Komentar