Sejak masalah ekonomi sudah mulaiteratasi itulah, saya mulai bisa berpikir lebih luas. Saya mulai mewujudkanhal-hal yang sedari dulu ingin saya lakukan di lapas tetapi terkendala biayadan pikiran yang terbebani dengan keinginan untuk bisa membantu ekonomikeluarga di rumah.
Pertama saya ingin mulai menulissebuah buku tentang refleksi pemikiran saya dan catatan pelajaran yang sayadapat selama berinteraksi dengan sesama jihadis. Tapi sebelum itu saya perlumembeli perlengkapan menulis seperti meja lipat, buku tulis folio, dan tempatsaya menyimpan dokumen hasil menulis. Lalu nantinya setelah buku itu selesaisaya juga ingin menulis sebuah novel untuk menguji daya imajinasi saya dalammenyampaikan pesan-pesan dan ide serta pemikiran saya melalui sebuah kisahfiksi.
Aktivitas harian saya dimulai jam6.30 pagi setelah absen pagi oleh sipir yang akan bertugas pagi itu. Paranapiter dibuka lebih dulu dari napi umum sebagai salah satu keistimewaannapiter agar bisa lebih leluasa menggunakan tempat jemuran (karena lebih awaldari napi umum). Saya mengawali aktiviitas dengan mengisi air di pemanas airukuran 12 liter dan mulai memanaskannya agar nanti jam 7.30 ketika para napiumum dibuka selnya air sudah panas sehingga bisa langsung menyeduh kopi,teh,susu, atau mi instan. Lalu menyirami tanaman hias yang ada di halaman BlokC yang mana ini memang salah satu hobi saya sejak dulu. Setelah itu sayakemudian menyapu atau mengepel selasar di depan sel kami mulai dari ujung sel13 sampai sel 24. Biasanya sebelum jam 7.30 semua itu sudah selesai, tinggalmenunggu datangnya nasi cadong. Untuk kawan-kawan napiter yang lain palingbanter hanya akan mencuci dan mengelurakan jemuran di kisaran waktu tersebut.
Jam 7.30 nasi cadong datang danstelah mengambil jatah nasi, sayakemudian menuju lapangan untuk berolahraga. Olahraga rutin yang saya lakukansetiap hari adalah jogging ringan mengelilingi lapangan dan diakhiri denganberjemur sambil melemaskan otot. Ketika jogging dan berjemur itulah sayabiasanya sambil mengobrol dengan sesama napi.
Sambil jogging itu kadang sayaiseng-iseng bantu dorong gerobak nasi cadong (yang memang sangat berat) untukblok A dan blok B yang memang melewati area jogging dan biasanya lebih akhirdibandingkan dengan Blok C. Cadong unuk Blok A dan B lebih akhir karena jumlahpenghuninya jauh lebih banyak dari Blok C sehingga lebih lama menyiapkannya.Dari kebiasaan iseng itu saya jadi dikenal di kalangan tamping dapur yang bertugas mengantarkan nasi cadong.
Sepulang dari kegiatan dilapangan barulah sarapan dan mandi. Lalu antara jam 9 sampai menjelang Dhuhursaya isi dengan mengaji dan menulis buku. Siang hari setelah shalat dhuhur danmakan siang, saya biasanya tidur sampai jam 14.30. Kalau tidak tidur biasanyasaya menonton TV yang ada di sebelah ruang jaga sipir. Di situlah biasanya sayasambil mengobrol dan ngopi bareng para sipir. Sampai sekarang pun saya masihsering bertegur sapa dengan mereka di media sosial.
Sore hari selepas shalat Asharadalah waktunya bermain dan mencari rezeki. Mayoritas transaksi bisnis sayaterjadi di waktu ini, yaitu dari selepas Ashar sampai jam 16.30. Ada alasanmengapa ramai di waktu itu, tapi saya tidak perlu menceritakannya. Hehe…
Jam 16.30 sampai 17.15 adalahwaktunya saya menelepon istri untuk sekedar mendengarkan kisahnya sepanjanghari bersama anak-anak dan keluhan-keluhannya. Kadang anak saya juga berbicaradi telepon curhat tentang sekolahnya dan kawan-kawannya. Di malam hari selepassel dikunci kadang istri menelepon lagidan anak-anak kadang minta bantuan mengerjakan PR ke saya dengan cara mengirimfoto soalnya dan saya membimbingnya melalui telepon. Ibu atau ayah saya jugaseringnya menelepon saya di malam hari. Memiliki handphone di lapas sedikitlebih mudah dibandingkan dengan di RMB meskipun tetap merupakan tindakanilegal. Tapi bagi saya itu tidak masalah jika hanya digunakan untuk kepentingankeluarga.
Komentar