Facebook Pak Agus #2 - Tupai

Other

by Rizka Nurul

"Lu tanggung jawab gih, bilang ke Pak Agus. Followers fanpage facebook gue udah 40ribu lebih, gak mungkin gue harus gak main facebook di kantor." Kata Femi gusar menghampiri meja Sita sambil sesekali memainkan handphone-nya.
Sita mengelak, "Ah kok jadi gue yang disalahin sih?"
Jono menghampiri, "Udah, gak usah ribut, yang penting kan gak ketauan", ia sedikit berbisik.
"Lu juga harus tanggung jawab!" Femi menegur Memei yang sedang lewat.
"Ya ampun, gue jadi korban, gue juga disalahin. Lu gimana sih Fem, gak nyangka gue sama lu." Memei langsung memasang wajah kecewa penuh drama kepada Femi.
Rian melihat perdebatan itu dari jauh. Ia kemudian turut menghampiri, "Eh guys, ini bukan waktunya salah-salahan. Kita harus coba ngobrol deh ama Pak Agus. Tapi buat awal-awal, ya pake aja. Orang pak Agus juga gak punya medsos ko, mana bakal ketauan?"
Jono mengangkat tangan, "Gue setuju ama Rian"
Rian tersenyum dan tos dengan Jono.
Sita mengangguk-angguk, "Iya sih." dan dilanjutkan dengan Femi yang berlalu.
"Lagian heran gak sih, cuma gara-gara satu orang dianggap medsos bahaya banget. Bos kita tuh lebay banget deh! Femi juga" komentar Rian
Jono menepuk bahu Rian, “Orang kalau udah kecanduan kaya Femi atau terlanjur gak suka kaya bos kita, jadinya begitu. Dikit-dikit ditanggapinnya berlebihan. Bijak kan gue? Hahaha”


Rian mencibir, “Tumben omongannya bener”


“Ya ampun, gue biasanya juga bener, versi gue doank. Hahaha”


Sita tersenyum melihat kedua temannya itu yang diiringi dengan kembalinya Rian dan Jono ke meja mereka.


Femi kembali melihat handphonenya dan mengecek endorsement fan pagenya yang baru ia terima. Sedangkan Jono membuka facebook dan youtube di komputernya dengan headset terpasang ditelinga. Setiap Pak Agus lewat, ia siap memencet tombol Alt+Tab untuk masuk ke halaman microsoft word. Hal tersebut kompak dilakukan yang lain selama bekerja.


Waktu menunjukkan pukul 12 siang, semua karyawan mulai membuka makanannya.


“Ya ampun, followers gue 45 ribu, Yeaaah!” Femi berteriak bersamaan dengan Pak Agus yang keluar ruangan


“Ada apa Femi?” Tanya Pak Agus tegas.


“Gak kok pak.” Femi gugup


“Apa itu followers, followers?” Tanya Pak Agus lagi lebih tegas


Femi menggigit bibir, “Gak kok pak.”


“Kalian masih main fesbuk?” Pak Agus mulai berurat. Semua terdiam tak bicara. “Femi, siapa yang main media sosial lagi?” Tanya Pak Agus.


“Banyak Pak.” Jawab Femi diam.


“Saya potong gaji kalian 20%! Ternyata selama ini kalian tidak produktif,”


Semua saling berpandangan resah.

Komentar

Tulis Komentar