JAS Gelar Aksi Damai Depan Kantor Gubernur Jawa Timur

Other

by Kharis Hadirin

Jama’ah Anshorus Syari’ah (JAS) wilayah Jawa Timur gelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur di Jl. Pahlawan, Surabaya, untuk menunjukan sikap terhadap kondisi di Palestina. Aksi yang digelar selepas Sholat Jumat (21/5) tersebut dipimpin langsung oleh Hamzah Baya, Pimpinan JAS wilayah Jawa Timur.

Melalui unggahan media sosialnya, Hamzah Baya membagikan foto aksi unjuk rasa itu. Tampak dengan jelas pada spanduk yang mereka bawa, pesan yang ingin mereka sampaikan. Pesan tersebut adalah “Jihad is the only solution for Palestine” atau Jihad adalah solusi satu-satunya untuk Palestina.

Pada kegiatan unjuk rasa ini, mereka juga melakukan upaya pengumpulan dana. Dana yang terkumpul akan disalurkan kepada masyarakat Palestina yang terdampak konflik akibat serangan pasukan Israel. Hanya saja tidak dijelaskan secara rinci soal dana yang terkumpul nanti akan disalurkan melalui lembaga mana dan kapan akan disalurkan.

Sementara itu, unjuk rasa yang sama juga dilakukan oleh JAS Blitar. Melalui aksi di depan Kantor Bupati Blitar itu, puluhan anggota JAS  menuntut kepada Pemerintah Daerah Blitar untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait Palestina ke pemerintah pusat. Pada unjuk rasa ini, mereka juga mengadakan penggalangan dana dengan meminta sumbangan kepada para pengguna jalan yang melinatas.

Sebagai informasi Jama’ah Anshorus Syari’ah merupakan organisasi pecahan dari Jama’ah Anshorut Tauhid yang sebelumnya dipimpin Abu Bakar Ba’asyir (ABB) selaku Pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki, Solo.

Keputusan ABB mendukung ISIS dan menyatakan bai’at pada Abu Bakar Al Baghdaday, membuat banyak anggotanya merasa kecewa. Tak terkecuali anaknya sendiri, Abdurrahim Ba’asyir alias Ustad I’im. Mereka yang kecewa dengan sikap Ustad Abu, lantas memutuskan untuk keluar dan membangun gerbong baru bernama JAS.

Tidak seperti JAT, JAS cenderung menolak doktrin ISIS. Meski sama-sama mendukung perjuangan pendirian khilafah dan syari’ah, namun JAS lebih memilih jalan dakwah secara damai dan terbuka. Selain itu, JAS juga aktif menyuarakan berbagai persoalan kemanusian yang terjadi. Terutama yang terjadi pada negara-negara Muslim, termasuk Palestina.

Terkait kondisi terkini di Palestina, melalui situs resminya, JAS mendesak kepada pemerintah, MUI, ormas Islam dan para aktivis serta pemerhati isu kemanusiaan agar mengambil sikap tegas atas serangan brutal yang dilakukan oleh pasukan Israel. Selain itu, JAS juga menghimbau kepada seluruh umat Islam untuk bersama-sama mendoakan rakyat Palestina agar segera terbebas dari brutalitas pasukan Israel.

JAS mengingatkan kepada pemerintah, bahwa sikap mereka tidak hanya berhenti pada press release saja. JAS akan mengajak kepada umat Islam untuk melakukan aksi unjuk rasa di berbagai daerah di Indonesia sampai tuntutan mereka terpenuhi dan didengar oleh pemerintah pusat.

Seperti diberitakan sebelumnya, pasukan Israel diketahui melakukan penyerangan di kawasan halaman Masjid Al Aqsa saat masyarakat sedang menunaikan ibadah sholat Tarawih. Peristiwa tersebut terjadi pada 7 Mei atau bertepatan pada hari puasa ke-25. Serangan tersebut kemudian meluas di hampir seluruh kota di galur Gaza, Palestina.

Berdasarkan pemberitaan dari Reuters, pada Jum’at (21/5), kedua belah pihak dikabarkan memutuhkan melakukan gencatan senjata setelah hampir 11 hari konflik. Meskipun demikian, Hamas berjanji akan kembali melakukan serangan jika Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata dan memulai konfrontasi lagi.

Semoga saja konflik di Palestina ini segera berlalu dan masyarakatnya kembali hidup damai dan mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara secara adil tanpa perlu lagi ada pertumpahan darah.

Komentar

Tulis Komentar