Kemunculan Al Baghdadi yang Semakin Menegaskan Betapa Lemahnya ISIS

Analisa

by Arif Budi Setyawan

Apa yang saya prediksi tentang betapa berartinya serangan yang dilakukan oleh kelompok National Thowheed Jamaath (NTJ) ke beberapa gereja di Sri Lanka bagi kepentingan ISIS dalam kancah global, benar-benar terbukti dengan adanya video terbaru ISIS di mana Al Baghdadi muncul setelah hampir 5 tahun sejak kemunculan pertamanya di tahun 2014.


Dalam video berdurasi sekitar 18 menit yang dirilis oleh sayap media utama mereka Al Furqan itu Al Baghdadi setidaknya menyebut dua poin penting, yaitu:


1. Pernyataan Al Baghdadi bahwa "Pertempuran untuk Baghouz sudah berakhir," dan kemudian menambahkan: "Akan ada lebih banyak yang akan datang setelah pertempuran ini."


Hal ini menunjukkan bahwa ia mengakui kekalahan ISIS di Baghouz tetapi tidak akan menyerah dan menjajnjikan bahwa ISIS akan terus berperang dengan segala cara di berbagai tempat di seluruh penjuru dunia.


2. Di bagian akhir video terdengar suara Al Baghdadi menyebut serangan bom di Sri Lanka sebagai "balas dendam atas saudara-saudara mereka di Baghouz".


Mengutip dari laman Detik.com (lihat di sini ), suara Al Baghdadi yang menyebut serangan bom di Sri Lanka itu menunjukkan bahwa bagian ini direkam setelah video utama dibuat. Artinya, teori saya bahwa aksi serangan bom di Sri Lanka itu adalah inisiatif dari kelompok NTJ lebih kuat daripada bahwa serangan itu merupakan perintah dari ISIS pusat.


Pada tulisan sebelumnya (baca di sini dan ini ), saya berteori bahwa aksi itu kemungkinan merupakan perintah dari ISIS atau inisiatif dari kelompok NTJ.


Suara Al Baghdadi yang menyebut serangan bom di Sri Lanka itu juga semakin membuktikan bahwa ISIS sedang melemah parah sampai membuat Al Baghdadi harus muncul untuk memuji serangan tersebut.


Serangan bom di Sri Lanka itu rupa-rupanya benar-benar merupakan sebuah ‘darah segar’ yang merka butuhkan untuk mempertahankan status mereka sebagai organisasi ‘teror’ paling berpengaruh saat ini.


Momen pasca serangan bom di Sri Lanka itu dianggap oleh ISIS sebagai saat yang tepat untuk menunjukkan bahwa mereka masih ada dan masih menjadi ancaman yang serius bagi musuh-musuh mereka.


Kemunculan Al Baghdadi ini menjadi sangat penting bagi keberlangsungan kelompok ekstrim itu dan bagi seluruh pengikutnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia.


Perkataan Al Baghdadi di bagian lain dalam video itu yang menyatakan : “... jihad terus berlanjut hingga hari penghakiman dan Allah memerintahkan kita untuk berjihad, tapi tidak memerintahkan kita untuk menang," menunjukkan bahwa mereka akan terus melakukan perang untuk menghabiskan tenaga dan kekuatan musuh.


Ini bisa diartikan sebagai instruksi bagi para pengikut garis kerasnya di seluruh dunia. Para pengikutnya itu akan merespon ‘instruksi’ tersirat itu dengan kemampuannya masing-masing.


Para pengikut garis keras yang paling berbahaya adalah orang-orang yang sangat nekat dan sangat sempit melihat realita dan kondisi dirinya. Seperti pelaku beberapa aksi penyerangan tehadap aparat kepolisian di Indonesia, dari yang mencoba membakar markas, menyerang polantas, sampai yang sekedar serangan ketapel pada pos polisi.


Kemunculan Al Baghdadi itu akan menjadi sebuah suntikan semangat baru bagi para pengikutnya terutama para pengikut garis kerasnya. Dan inilah yang harus menjadi perhatian kita semua.

Komentar

Tulis Komentar