Sebuah patung Hafidz Asad dirobohkan oleh sekumpulan massa bersenjata di tengah kota Hama Syria pada tanggal 6 Desember 2024 setelah sebelumnya membebaskan Aleppo. Hal itu dilakukan sebagai bentuk rasa kekecewaan terhadap pemerintah rezim diktator yang ada. Selama ini dalam pemerintahannya, Basyar Assad sangat diktator, dipenuhi nepotisme, dan mengabaikan nilai-nila HAM.
Ali Hasan Al Ali salah satu yang ditahan oleh rezim Assad, saat diciduk rezim berumur 17 tahun dan kini setelah dari penjara Hama usianya sudah 57 tahun, dengan jenggot yang sudah memutih. Dia merupakan saksi kekejaman rezim Assad yang berlebihan dalam memenjarakan sipil.
Konflik Suriah telah menjadi salah satu krisis kemanusiaan paling mendalam dan kompleks selama lebih dari satu dekade terakhir. Dalam menghadapi kekacauan yang berkepanjangan, pendekatan moderat telah muncul sebagai suara penting di tengah pertempuran antara berbagai kelompok bersenjata dan pemerintah. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada kekuatan militer, tetapi juga pada dialog, rekonsiliasi, dan pemulihan masyarakat.
Pendekatan moderat mencoba untuk menciptakan keseimbangan di antara berbagai pihak yang terlibat dalam konflik. Para pemimpin moderat menyadari bahwa kekuatan militer saja tidak akan menyelesaikan masalah yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Mereka berusaha untuk membangun jembatan antara pemerintah Suriah dan kelompok oposisi, mendorong dialog yang lebih konstruktif untuk mencapai solusi damai. Dalam konteks ini, moderasi menjadi penting karena dapat mengurangi ketegangan dan menciptakan ruang untuk negosiasi.
Salah satu aspek utama dari pendekatan moderat adalah penekanan pada solusi politik. Para pemimpin moderat percaya bahwa dialog adalah cara terbaik untuk mengatasi perbedaan dan menemukan jalan keluar dari krisis. Mereka berusaha untuk membawa semua pihak ke meja perundingan, termasuk kelompok-kelompok yang selama ini terpinggirkan. Dengan melibatkan semua lapisan masyarakat, mereka berharap dapat menciptakan kesepakatan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Namun, tantangan terbesar bagi pendekatan moderat adalah mengatasi ekstremisme yang masih mengakar kuat di dalam konflik. Banyak kelompok bersenjata di Suriah memiliki ideologi yang sangat keras dan sulit untuk diajak berkompromi. Pendekatan moderat menghadapi risiko dituduh sebagai pengkhianat atau lemah jika mereka berusaha menjalin dialog dengan pihak-pihak yang dianggap ekstremis. Meskipun demikian, para pemimpin moderat berusaha untuk menunjukkan bahwa dialog bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan. Mereka percaya bahwa dengan mengedepankan argumen yang rasional dan dalam suasana yang tenang, mereka dapat mengubah pandangan sebagian orang yang terjebak dalam pola pikir ekstremis.
Salah satu tantangan signifikan yang dihadapi pendekatan moderat adalah mendapatkan dukungan internasional. Meskipun banyak negara mendukung upaya penyelesaian damai, skeptisisme terhadap kelompok moderat sering kali menghalangi mereka untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan. Negara-negara asing cenderung lebih fokus pada kekuatan militer dan sering kali mengabaikan suara-suara moderat. Oleh karena itu, penting bagi pemimpin moderat untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan komunitas internasional, menjelaskan visi mereka untuk masa depan Suriah yang damai dan inklusif.
Selain itu, keberhasilan pendekatan moderat juga bergantung pada kemampuan mereka untuk bersaing dengan narasi ekstremis yang masih kuat di lapangan. Banyak kelompok bersenjata yang mengklaim menjadi satu-satunya pembela rakyat Suriah, menjanjikan solusi instan melalui kekerasan. Untuk melawan narasi ini, pendekatan moderat harus lebih aktif dalam komunikasi dan propaganda, menunjukkan bahwa mereka memiliki solusi yang lebih baik dan lebih berkelanjutan untuk masalah yang dihadapi rakyat Suriah.
Di tengah tantangan ini, harapan tetap ada. Pendekatan moderat menawarkan jalan menuju masa depan yang lebih baik, bukan hanya bagi mereka yang terlibat dalam konflik, tetapi juga bagi generasi mendatang. Dengan menekankan pentingnya dialog dan rekonsiliasi, mereka dapat membantu menciptakan lingkungan di mana semua orang merasa didengar dan dihargai.
Secara keseluruhan, pendekatan moderat dalam konflik Suriah memiliki potensi untuk membawa perubahan positif. Meskipun dihadapkan pada banyak rintangan, komitmen untuk mencapai solusi damai melalui dialog, pemulihan sosial, dan pembangunan masyarakat dapat membantu mengubah arah konflik yang telah berlangsung lama ini. Dalam dunia yang dipenuhi dengan ekstremisme, suara moderat sangat penting untuk memastikan bahwa harapan dan perdamaian tidak hilang.
Keberhasilan pendekatan moderat dalam konteks konflik seperti di Suriah dapat diukur secara objektif melalui beberapa indikator berikut:
1. Pengurangan Tingkat Kekerasan
Salah satu ukuran utama adalah penurunan jumlah insiden kekerasan, seperti pertempuran antara kelompok bersenjata dan serangan terhadap warga sipil. Data statistik mengenai kekerasan dapat memberikan gambaran tentang apakah pendekatan moderat telah berhasil menciptakan kondisi yang lebih aman.
2. Partisipasi dalam Dialog dan Negosiasi
Keberhasilan dapat dilihat dari seberapa banyak pihak yang terlibat dalam proses dialog. Jika lebih banyak kelompok, termasuk yang sebelumnya ekstremis, bersedia untuk berpartisipasi dalam pembicaraan damai, itu menunjukkan adanya kemajuan.
3. Peningkatan Kualitas Hidup Warga Sipil
Indikator lain adalah perbaikan dalam layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Jika masyarakat merasa lebih baik dalam hal akses terhadap layanan ini, berarti pendekatan moderat mungkin berhasil membangun kepercayaan dan stabilitas.
4. Dukungan Masyarakat
Survei dan penelitian tentang pandangan masyarakat terhadap kelompok moderat dapat memberikan wawasan. Peningkatan dukungan masyarakat terhadap pendekatan moderat dibandingkan dengan ekstremisme menunjukkan keberhasilan.
5. Pengaruh Terhadap Kebijakan Internasional
Dukungan dari komunitas internasional, termasuk bantuan kemanusiaan dan politik, juga dapat menjadi indikator keberhasilan. Jika negara-negara lain mulai mengakui dan mendukung pendekatan moderat, itu menunjukkan adanya pengaruh positif.
6. Stabilitas Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, keberhasilan pendekatan moderat dapat diukur dengan stabilitas politik dan sosial. Jika daerah yang sebelumnya konflik dapat mencapai kestabilan dan keamanan, itu menunjukkan hasil dari upaya moderat.
Dengan menggunakan indikator-indikator ini, keberhasilan pendekatan moderat dapat dinilai secara lebih objektif, memberikan gambaran yang jelas tentang dampaknya terhadap situasi di lapangan.[ ]
Surabaya, 7 Desember 2024
A. Fida
(Mahasiswa Program Doktor Islamic Studies PPs UINSA1)
Sumber Foto: Tangkapan layar dari video yang beredar di X.com (Twitter)
Komentar