Tantangan Merawat Eks Narapidana Terorisme

Other

by Arif Budi Setyawan

Di balik kesuksesan ruangobrol.id memberdayakan para eks narapidana terorisme (di ruangobrol.id disebut dengan istilah credible voice) sehingga mereka mampu berkarya dan membangun reputasi. Sesungguhnya ada perjuangan yang tidak ringan sejak dimulainya inisiatif ini di awal tahun 2018. Orang mungkin hanya bisa melihat dan menikmati karya para credible voices yang tersaji di bawah bendera ruangobrol.id. Namun pasti banyak yang belum tahu bagaimana ruangobrol.id membina dan merawat para credible voices itu.

Saat ini, saya mungkin menjadi sosok credible voices yang telah menjadi ikon ruangobrol.id dengan karya-karya yang ada. Tetapi tentu saja itu setelah melalui proses panjang dan melewati beberapa kondisi yang unik. Kisah saya mungkin bisa menginspirasi, tetapi tentu saja setiap orang akan memiliki kisah yang berbeda.

Pendekatan yang cocok buat saya belum tentu cocok untuk orang lain. Apalagi bila yang melakukan pendampingan dan pembinaan juga berbeda pelakunya. Saya ambil contoh dengan apa yang dilakukan almarhum Rosyid Nurul Hakim (Pemimpin Redaksi ruangobrol.id) kepada saya. Ia bisa sukses melakukannya kepada saya, tapi belum tentu ia akan sukses pada obyek yang lain. Banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya adalah:

Latar belakang Si Credible Voices

Pada kasus saya, ketika dulu saya datang ke para inisiator ruangobrol.id, saya datang dengan semangat agar dibantu supaya saya bisa membuktikan kepada khalayak bahwa saya telah berubah. Juga tidak datang dengan gelas kosong, namun sudah membawa sebuah naskah novel fiksi yang saya tulis setahun terakhir di penjara. Tentu hal ini lebih memudahkan Mas Hakim dalam menentukan apa yang bisa kami lakukan bersama-sama.

Akan berbeda cerita jika yang datang adalah eks napiter yang sedang galau dan tidak tahu mau melakukan apa. Apalagi bila memiliki masalah hidup yang kompleks, seperti masalah dalam keluarga, masalah rumah tangga, masalah ekonomi, masalah pribadi, dan lain-lain. Yang seperti ini pastinya akan membutuhkan energi yang lebih banyak.

Kondisi Si Pendamping

Kinerja seorang pendamping atau mentor credible voices yang hanya menangani satu atau dua orang credible voices tentu berbeda dengan ketika si pendamping menangani sampai empat atau lima credible voices. Berhasil pada satu atau dua orang belum tentu bisa berhasil pada empat atau lima orang. Hal ini juga berlaku dalam komunitas seperti ruangobrol.id.

Maka ketika ada beberapa credible voices yang datang belakangan lalu ingin diperlakukan seperti para credible voices generasi awal tentu saja itu sulit terpenuhi. Kondisi ruangobrol.id antara dulu dan sekarang pun sudah banyak berubah. Semakin banyak urusan dan program yang harus dijalankan, di mana semuanya itu memiliki tingkat kerumitan yang seringkali sangat menguras energi karena menyangkut dengan berbagai pihak. Belum lagi kami masih minim SDM yang mampu melakukan hal-hal seperti yang dilakukan oleh almarhum Mas Hakim di masa lalu.

Dukungan Lingkungan

Sehebat apa pun yang dilakukan oleh seorang pendamping atau mentor, tanpa adanya dukungan dari pihak luar juga tidak akan bisa berjalan efektif. Dulu yang membuat saya bangkit dan percaya diri salah satunya karena Mas Hakim mempertemukan saya dengan orang-orang yang mengapresiasi kisah/pengalaman saya dan perjuangan yang sedang saya lakukan saat itu.

Lingkungan ini bisa diciptakan dari jaringan pertemanan baru dan dari inisiatif orang-orang yang peduli pada pembinaan eks napiter. Menciptakan lingkungan yang baru ini merupakan pendekatan yang bisa diterapkan kepada setiap calon credible voices sehingga paling mudah untuk diduplikasi.

Setidaknya seorang calon credible voices bisa merasakan bentuk kenyamanan yang baru di lingkungan yang baru. Urusan mengeluarkan potensi terbaik itu bisa dilakukan ketika sudah merasa nyaman dan percaya diri.

BACA JUGA: Kegalauan Seorang Eks Narapidana Terorisme saat Lebaran Tiba

Demikianlah, kurang lebih tantangan-tantangan dalam membentuk dan merawat para credible voices. Tidak mudah dan memiliki kerumitan tersendiri dari setiap credible voices. Jadi, jika mendapati adanya penurunan kuantitas karya dari para credible voices, harap dimaklumi. Itu merupakan bagian dari dinamika yang lazim terjadi pada gerakan-gerakan serupa. (*)

Komentar

Tulis Komentar