Contoh Program Rehabilitasi Eks ISIS: HAYAT-Deutschland (1)

Analisa

by Arif Budi Setyawan Editor by Arif Budi Setyawan

Bila Arab Saudi menggunakan pendekatan rehabilitasi yang terpusat dan bersifat top-down dan inisiatif reintegrasi, maka lain lagi dengan Jerman. Negeri asal klub sepakbola Bayern Munchen ini menerapkan metode desentralisasi dan bottom-up.

Metode ini diimplementasikan dan dikelola di tingkat lokal atau negara bagian oleh LSM, yang mana sebagian besar program rehabilitasi dan reintegrasi Jerman menerima dana operasional dari lembaga-lembaga federal.

Pada tahun 2019 misalnya, pemerintah Jerman mengalokasikan sekitar $118 juta untuk melawan ekstremisme Islam dan mendukung proyek-proyek yang berfokus pada pemulangan warga Jerman yang menjadi FTF dan anggota keluarganya.

Salah satu program khusus FTF yang menerima setidaknya sebagian pendanaan dari sumber federal adalah 'HAYAT-Deutschland' (HAYAT).

“Hayat” yang berarti “Hidup” dalam bahasa Arab, didirikan pada tahun 2011 oleh perusahaan Jerman- berbasis LSM, ZDK Society Democratic Culture, sebagai program konseling negara yang pertama secara khusus menangani jihadisme militan dan FTF. Sejak tahun 2012, HAYAT telah menjadi bagian dari jaringan konseling nasional, yang mencakup hotline dukungan 24 jam, yang didirikan oleh Kantor Federal Jerman untuk Urusan Imigrasi dan Pengungsi (BAMF) untuk melawan jihadis militan dan FTF .

Struktur Administrasi dan Pengawasan

Meskipun memiliki kemitraan yang erat dengan Pemerintah Federal Jerman, pengawasan terhadap HAYAT berada pada organisasi ZDK Society Democrat Culture. LSM ini menggunakan tim yang terdiri dari pakar terorisme dan Islamisme, pekerja sosial, psikolog, dan pensiunan perwira tinggi polisi untuk menyediakan layanan kesehatan pesertaal, dukungan konseling kepada keluarga, teman, dan rekan FTF serta orang-orang yang diduga mengalami radikalisasi.

Para ahli ini memanfaatkan hubungan atau ikatan sosial yang ada sebagai sarana untuk membangun kembali kepercayaan antara keluarga dan peserta dengan tujuan menciptakan lingkungan yang pada akhirnya menjadi moderasi ideologis.

Langkah-Langkah Kemajuan Dalam Program

Berbeda dengan Program Munasahah yang merupakan inisiatif dari pemerintah, pintu masuk menuju program HAYAT tergantung pada kapan anggota keluarga atau seseorang menghubungi program tersebut mengenai peserta yang dianggap berisiko terhadap radikalisasi. HAYAT juga dirancang untuk mengatasi berbagai jenis skenario menjadi FTF seperti :

(1) peserta yang akan berangkat ke zona konflik,

(2) peserta yang sudah berangkat, dan

(3) peserta yang kembali atau telah kembali.

Fokus HAYAT pada skenario ketiga adalah paling relevan bagi peserta yang kembali dari Suriah dan Irak. Setelah dipulangkan ke Jerman, peserta tersebut menjalani interogasi oleh salah satu pihak polisi atau badan intelijen. Jika dihubungi oleh polisi, badan intelijen, atau keluarga seseorang, tim ahli dari HAYAT akan memulai penilaian risiko untuk menentukan tingkat potensi radikalisasi dan ancaman peserta terhadap komunitas, jika ada.

Tim ini mendasarkan penilaiannya pada kombinasi indikator radikalisasi dan pengalaman profesional bertahun-tahun yang diperoleh dari bidang disiplin ilmu khusus mereka. Secara khusus, mereka berupaya untuk menentukan apakah orang yang kembali dapat diidentifikasi sebagai orang yang 'membahayakan', 'trauma', atau 'kecewa'.

Jika tim menilai peserta tersebut menimbulkan ancaman keamanan fisik alias 'membahayakan', HAYAT menyarankan pihak berwenang Jerman sambil juga memberikan bantuan kepada keluarga tersebut dalam mengidentifikasi sumber daya hukum atau memberi mereka akses ke terapis jika diminta.

Jika peserta tersebut dianggap sebagai orang yang 'trauma' atau 'kecewa' alias tidak melakukan kekerasan, HAYAT mengembangkan rencana konseling langkah demi langkah bagi keluarga untuk membantu mereka mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi rehabilitasi dan reintegrasi peserta.

(Bersambung)

Komentar

Tulis Komentar