Sekilas Sejarah ISIS (2)

Other

by Rizka Nurul

ISIS (Islamic State of Irak and Syria) berasal dari pengembangan ISI (Islamic State of Irak) yang sebelumnya merupakan Al Qaeda Irak (AQI). Michael Weiss menuliskan ISIS : The Inside Story bersama Hassan Hassan yang menguak sejarah ISIS.

SebelumnyaSekilas Sejarah ISIS (1)
Negara Islam Irak

Amerika Serikat hendak menduduki Irak, salah satu incarannya adalah kota Fallujah. Setelah invasi 2003, anggota Partai Baath, pejabat Mukhabarat dan Garda Republik yang awalnya mendukung Amerika Serikat justru melawan. Akhirnya, AS menggunakan tentara lokal untuk melakukan invasi di Fallujah. Namun, pasukan itu bubar dan justru berbalik melawan.

AS pun menyerang kelompok Al Zarqawi dengan drone yang disebut pertempuran Fallujah pertama. Alih-alih hancur, TWJ justru mendapat banyak dukungan dari pihak pemberontak Irak dan strukturnya semakin kuat. Baiat Al Zarqawi kepada Bin Laden juga menguatkan posisinya sebagai komandan lapangan di Irak. Ia membuktikan kekuatannya pada pertempuran Falujjah kedua, November 2004.

Selama dua minggu, kota hancur karena pertempuran peralatan canggih AS dan pemenggalan oleh kelompok Zarqawi. Setidaknya 2.175 - 8.400 milisi tewas dan 70 marinir AS tewas di tangan Zarqawi. Bin Laden mengatakan bahwa AS melakukan perang terhadap islam, sedangkan Zarqawi sibuk mengatakan kemenangannya. Zarqawi didapuk sebagai Amir Al Qaeda Irak.

Pada 2005, Al Zarqawi mengkampanyekan agar Sunni memboikot Pemilu Irak. Bagaimanapun menurutnya, demokrasi bukanlah hal yang diajarkan secara islam sehingga hanya 1 persen Sunni memberikan suaranya di Anbar, Irak. Namun ini justru membuat partai Syiah menang di Irak sehingga banyak asumsi ada permainan Syiah dan Amerika dalam hal ini. AQI mendapat banyak dukungan. Namun secara bersamaan, stabilitas Irak terganggu karena premanisme dan pembunuhan terjadi dimana-mana.

Al Zarqawi terus menjadi orang yang paling dicari AS di Irak. Setelah menghilang dari radar, pesawat drone AS mendaparkan kontak Al Zarqawi dan menjatuhkan bom pada 7 Juni 2006 di tempat persembunyiannya. Pemimpin AQI tersebut terluka dan ia pun tewas saat militer AS datang. Bin Laden memuji Al Zarqawi terutama upayanya membunuh masal orang-orang Syiah di Irak.

Abu Ayyub Al Masri diangkat sebagai pengganti Al Zarqawi. Ia tak pernah muncul keberadaannya di audio maupun video sehingga orang meragukan keberadaannya. Namun, dari Al Masri wacana Negara Islam Irak atau ISI (Islamic State of Irak) menyebar. Al Masri sebenarnya lebih seperti Al Zawahiri sebagai ahli strategi, adapun Abu Omar Al Baghdadi sebagai penjamin keamanan di saat melakukan operasi. Mereka juga membentuk kementerian-kementerian.
Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS

Al Masri yang menjadi amir Al Qaeda Irak menyatakan bahwa ia berada dibawah ISI yang dipimpin Abu Omar Al Baghdadi. Al Masri terkenal lebih hati-hati kali ini terkait operasi-operasinya. Namun ia tetap ditemukan oleh AS pada 18 April 2010 dan tewas setelah serangan koalisi AS-Irak. Kabar meninggalnya tokoh ISI juga membuka fakta bahwa ISI telah banyak memiliki perbedaan dengan Al Qaeda. Hal ini karena ISI banyak membunuh mujahidin Irak yang tidak mau bergabung dengannya.

Pada 16 Mei 2010, nama Abu Bakar Al Baghdadi tiba-tiba muncul. Sosok yang lahir tahun 1971 ini merupakan lulusan doktor dari Universitas Ilmu Islam di daerah Adhamiya. Michael Weiss menemukan bahwa Al Baghdadi mendirikan ffaksi Jaysh Ahlu Sunnah Wal Jamaah akhir tahun 2003. Ia sempat dipenjara selama setahun di Kamp Bucca, saat itulah ia merekrut banyak pengikut dan bebas pada 2004. Sosok ini terkenal banyak meninggalkan faksinya dan mengatakan faksinya sesat setelah pergi. Ia juga meyakini pemurnian agama yang menjadi dasar ISIS kemudian.

Pada Agustus 2011, Al Baghdadi mengirimkan anggota ISI ke Suriah pasca meletusnya perang saudara di Suriah. Abu Muhammad Al Jaulani menjadi pemimpin pasukan ini dengan nama Jabhat Al Nusra yang mendapat banyak dukungan. Pada April 2013, Al Baghdadi merilis bahwa Al Nusra didanai oleh ISI sehingga ISI berganti nama menjadi ISIS (Islamic State of Irak and Syria) atau Negara Islam Irak dan Suriah. Al Zawahiri sebagai pemimpin Al Qaeda menolak penggabungan Al Nusra dan ISI. Al Baghdadi membalas dengan penolakan keputusan Al Zawahiri. Imbasnya, Oktober 2013 Al Zawahiri mengatakan pemisahan ISIS dengan Al Nusra dan Al Nusra yang memimpin operasi di Suriah. Bersamaan dengan itu pula, Al Qaeda memutuskan hubungan dengan ISIS. Hal ini salah satunya dilatarbelakangi perbedaan pendapat bahwa ISIS ingin mendirikan Khilafah sedangan Al Nusra ingin menggulingkan Al Assad.

Pada 29 Juni 2014, Al Baghdadi mendeklarasikan dirinya sebagai Khilafah dari Kekhalifahan Negara Islam atau Islamic State atau Khalifah Daulah Islamiyah. Mereka mengklaim kendali agama, poliik dan militer atas umat islam di dunia. Bahkan tak segan mereka melakukan penyerangan sesama muslim yang tak sepaham dan tak mau berbaiat.
IS Saat Ini

Banyak orang mempercayai akan hal tersebut dan meyakini bahwa itulah negara yang diberkahi. Tidak ada angka pasti berapa pengikut ISIS hingga saat ini dan berapa yang telah pergi ke wilayah pimpinan Al Baghdadi dari seluruh dunia.

Pada Oktober 2017, kota Raqqa yang disebut ibukota IS hancur dan berhasil dikuasai SDF (Syrian Democratic Forces). Kelompok ini terus mendapat serangan dan terus mengecil hingga pada Maret 2019, Barghouz sebagai wilayah terakhirnya juga hancur. Pada Oktober 2019, Al Baghdadi ditemukan meninggal dunia setelah penyerangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat di Barisha, Suriah.

Komentar

Tulis Komentar