Sekilas Sejarah ISIS (1)

Other

by Rizka Nurul

Area kekuasaan ISIS (Islamic State of Irak and Syria) terakhir emang telah hancur di Bargouz. Namun, ideologi-ideologi nya masih terus disebarkan oleh pengikut dan simpatisannya.

Keberadaan ISIS memang menjadi kontroversial mengingat pernyataan Hillary Clinton bahwa Amerika Serikat terlibat dalam pembentukan kelompok ekstrimis tersebut. Sedangkan aksi ISIS terus terjadi sejak 2014 di berbagai negara hingga saat ini. Lalu, bagaimana Sejarah ISIS terbentuk? Michael Weiss dan Hassan Hassan menjelaskan ini tentang ISIS dalam bukunya yang berjudul ISIS The Inside Story.
Sosok Abu Musab Al-Zarqawi

ISIS tak lepas dari sosok Abu Musab Al Zarqawi. Ide-ide dari Al Zarqawi banyak direduksi terutama terkait salafisme dan anti demokrasi.

Abu Musab Al Zarqawi berasal dari kota Zarqa di sebelah Timur Laut Amman, Yordania. Nama aslinya Ahmad Fadhil Nazzal al-Khalaylah. Ia lulusan sekolah agama di Masjid al-Husayn Ben Ali dan disana ia memahami salafisme. Pada 1989, Al Zarqawi pergi ke Kota Khost, Afganistan melawan Tentara Merah bersama Huthaifa Azzam, anak Abdullah Azzam. Dua bulan saja di Afganistan, Al Zarqawi pindah ke Fron Barat Laut sampai 1993.

Al Zarqawi menjadi salah satu koresponden untuk Al Bunyan Al Marsus, sebuah majalah yang diterbitkan oleh saudara Khalid Sheikh Mohammed dan Mohammed Shobana. Al Zarqawi sering menuliskan mebgenai wawancara dengan veteran perang Soviet-Afganistan. Ia pun bertekad menulis kisah perang dirinya dan mengikuti pelatihan di beberapa Kamp milik Al Qaeda.

Al Zarqawi kemudian menemui Abu Muhammad Al-Maqdisi sekitar 1992. Al Maqdisi mendirikan sel jihadis Bayt al Imam serta mengajak Al Zarqawi. Mereka melakukan penyelundupan senjata dari Perang Teluk untuk aksi di Yordania. Maret 1994, keduanya tertangkap atas tuduhan kepemilikan senjata api dan terlibat organisasi terlarang.

Selama di penjara, Al Zarqawi justru dihormati. Ia bahkan mengklaim sebagai ahli hukum islam tertinggi. Banyak orang menjadi pengikut Al Zarqawi. Ia melawan fisik dan bahkan bisa menyuap penjaga. Tak jarang juga ia dipukuli dan justru menambah kekaguman para pengikutnya. Sedangkan Al Maqdisi berperan sebagai penanam ideologi dan penyusun fatwa yang kemudian dilirik oleh Osama Bin Laden. Sejak dibebaskan oleh pemerintah Yordania pada 1999, keduanya mendapat banyak kepercayaan dari Al Qaeda.

Namun, itu tidak menjadikan Al Zarqawi tunduk pada Osama Bin Laden. Ia membentuk Tawhid wal Jihad. Michael Weiss menuliskan bahwa Al Zarqawi menjadi pelopor yang memadukan kekerasan dengan media massa. Al Zarqawi memadukan tim audiovisual dan yang menguasai teknologi. Hasil kerja mereka ini yang membuat TWJ bisa menyebarkan video-video pemenggalan sehingga disebut Syekh Penjagal oleh Al Qaeda cabang Arab Saudi. Hal ini tidak disetujui oleh Abdullah Azzam maupun Al Zarqawi yang kelak menjadi pemimpin Al Qaeda. Pada Oktober 2004, ia baru berbaiat kepada Osama Bin Laden dan mengganti TWJ menjadi Tanzim Al Qaeda al Jihad fi Bilad al Rafidayn atau biasa disebut Al Qaeda Irak (AQI).

Selanjutnya : Sekilas Sejarah ISIS (2)

Komentar

Tulis Komentar