Sekilas Dinamika Jamaah Islamiyah dari Bom Bali hingga “Islah” (1)

Other

by Arif Budi Setyawan

Sebelum melanjutkan pembahasan tentang upaya pembinaan para mantan anggota Jamaah Islamiyah yang telah melakukan islah (rekonsiliasi), saya kira perlu dijelaskan lebih jauh mengenai sekilas dinamika perkembangan kelompok JI dari masa ke masa. Meskipun dalam tulisan-tulisan saya sebelum ini sudah banyak membahasnya, namun tidak secara berurutan dan masih ada yang belum terungkap.


(Bagi yang ingin tahu tulisan-tulisan saya tentang JI, silahkan ketik di kolom search ruangobrol.id kata “jamaah islamiyah”)


Namun, dengan adanya fenomena islah dan upaya pembinaan pada para pelaku islah, dinamika di kelompok JI mulai menemukan titik temu dengan apa yang diinginkan oleh negara. Sehingga sudah saatnya publik mengetahui rangkaian urutan dinamika yang terjadi di JI, sejak Bom Bali 2002 hingga adanya fenomena islah.


Kronologi Singkat Perkembangan JI 2002-2022


Sejak tahun 2002 atau selama lebih dari 20 tahun terakhir, nama kelompok JI masih menjadi salah satu perhatian utama dalam isu terorisme di Asia Tenggara. Kelompok ini dituduh berada di belakang serangkaian aksi pengeboman pada rentang 2000-2009. Selain itu disebut-sebut juga sebagai pemain utama pada konflik Ambon dan Poso 1999-2001.


Kemunculan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di tahun 2012 dan ISIS pada tahun 2013 memang sempat menenggelamkan nama JI di kancah ‘perterorisan’ di Indonesia. Tetapi sejak terbongkarnya kasus bengkel senjata milik anggota JI di Klaten di awal 2014, nama JI kembali muncul ke permukaan.


Dari para tersangka anggota JI Klaten tersebut didapatkan keterangan bahwa JI masih eksis dan masih terus berkembang meski telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang. Di bawah kepemimpinan Para Wijayanto sejak 2009, JI telah melakukan banyak reformasi internal dan perubahan fundamental dalam strategi perjuangannya. Sehingga mereka bisa bangkit dari keterpurukan akibat operasi anti-teror yang dilakukan aparat keamanan selama 2002-2009.


Sejak terungkapnya kasus bengkel senjata di Klaten itu, ada beberapa tersangka teroris dari kelompok JI yang ditangkap. Tapi masih sangat sedikit bila dibandingkan dengan tersangka dari kelompok MIT dan MIB (Mujahidin Indonesia Barat). Apalagi setelah kemunculan ISIS, kelompok pendukung ISIS mendominasi penangkapan tersangka teroris periode 2015-2018.


Dalam pengamatan saya, pengungkapan jaringan kelompok JI baru berkembang pesat setelah aparat keamanan mendapatkan “durian runtuh” yang menjadi batu pijakan dalam melacak jaringan JI yang lebih besar. “Durian runtuh” itu adalah terungkapnya adanya pengiriman kader-kader muda JI ke Suriah.


Pengungkapan ini berawal dari hasil pemeriksaan beberapa orang yang dideportasi dari Turki karena ingin menyeberang ke Suriah pada akhir 2017. Dari mereka kemudian didapatkan informasi bahwa mereka bukan yang pertama, tapi sudah ada banyak rombongan sebelum mereka sejak 2013. Tidak berhenti di situ, jaringan yang mengirim mereka ke Suriah pun terungkap. Informasi ini kemudian ditindaklanjuti dengan menelusuri jaringan tersebut guna mendapatkan bukti-bukti yang lebih kuat sebelum dilakukan penindakan.


Dalam catatan saya, penangkapan para tersangka dari jaringan ini dimulai pada bulan April atau Mei 2019. Dimulai dengan orang-orang yang terlibat pemberangkatan ke Suriah, dan terus berkembang hingga berhasil menangkap para petinggi kelompok JI. Termasuk bendahara, sekretaris, dan amir JI Para Wijayanto yang ditangkap pada Juli 2019.


Dari para petinggi JI inilah didapatkan informasi tentang jaringan pendanaan, pola perekrutan, dan cara kerja JI serta master plan strategi perjuangan JI. Sehingga aparat keamanan mendapatkan gambaran jelas tentang poin apa saja yang berpotensi menjadi ancaman bagi negara dan poin mana saja yang masih bisa dilakukan negosiasi dan pembinaan.


Jadi, kelak ketika ada keputusan untuk memberikan kesempatan rekonsiliasi (islah) seperti yang terjadi di Lampung dan di beberapa tempat lainnya, itu bukan datang tiba-tiba. Pertimbangannya sudah cukup matang.


Dari penangkapan para petinggi JI itu juga didapatkan keterangan tentang bagaimana proses transformasi di tubuh JI hingga bisa seperti saat ini. Bagaimana proses transformasinya? Tunggu di tulisan berikutnya.


(Bersambung)

Komentar

Tulis Komentar