Film "Glo, Kau Cahaya" Sarat Pesan Moral Mulai Tayang di Layar Lebar Besok

News

by Akhmad Kusairi


Film "Glo, Kau Cahaya" besutan sutradara Ani Ema Susanti sudah resmi tayang di layar lebar. Hal itu ditandai dengan Gala Premier Film yang bertempat di di XXI Bintaro Jaya Xchange Mall, Tangerang Selatan, Senin (6/3) malam. Film "Glo, Kau Cahaya" secara serentak akan tayang di bioskop pada 9 Maret 2023.


Hadir dalam acara itu pasangan pemeran utama Tatiyana Akman Kevin Royano, Dani Aditya, Ratna Riantiarno dan Wulan Guritno.


Sementara itu hadir juga Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan, Produser Eksekutif Hamka Handaru, Produser Cuk FK. Selain menonton film, "Glo, Kau Cahaya" dalam acara ini juga berisi agenda chit chat bersama media, meet and greet pemain film, performance berupa tarian Papua dari Tifa Dance dan sesi foto tamu undangan VIP dan talent.  


Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan menyambut baik hadirnya film itu. Apalagi kata Pilar, produser dan sutradara merupakan warga Tangerang Selatan.


“Atas nama Pemerintah Kota Tangsel saya menyambut baik hadirnya film ini baru dari sahabat saya, Pak Hamka ini. Apalagi film ini sarat dengan pesan moral yang ingin disampaikan. Tangsel juga menyambut baik karya-karya selanjutnya dari produser dan sutradara. Insyallah akan kita dukung,” kata Pilar


Film ini dibintangi oleh Tatyana Akman, Kevin Royano, Ratna Riantiarno, Mamat Alkatiri, Monalisa Sembor, Cak Percil, Dani Aditya, dan Putri Nere. Tidak hanya itu saja, bahkan film ini juga dihiasi aktris senior seperti Wulan Guritno dan Anggun C. Sasmi.

Film ini  bercerita tentang seorang gadis remaja bernama Gloria (Tatyana Akman), atlet asal Papua yang mengalami frustasi dan depresi setelah kehilangan kedua orangtuanya akibat kecelakaan pesawat.


Gloria semakin terpuruk setelah terpaksa merelakan kedua kakinya yang mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan kedua kakinya itu membuatnya kehilangan semangat mengeja cita-citanya sebagai atlet renang profesional.



Namun, berkat dukungan dari orang-orang di sekitarnya Gloria akhirnya kembali memiliki semangat untuk mewujudkan cita-citanya sebagai seorang atlet profesional. Ia kemudin mengikuti kejuaraan renang untuk atlet difabel pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Papua. Dari kejuaraan tersebut, Gloria belajar mengenai esensi kemenangan sesungguhnya. Ia juga menyadari bahwa hidup sebagai seorang difabel merupakan hidup dengan cara berbeda saja dari orang normal pada umumnya.

Tantangan Film "Glo, Kau Cahaya"


Menurut Hamka, tantangan dalam membuat film ini adalah jarak lokasi yang sangat jauh. Selain itu dalam pengambilan gambar, film ini bertepatan dengan acara Peparnas 2021. Sehingga harus berkejaran dengan waktu. Selain itu lanjut Hamka PH-nya ibaratkan masih UMKM. Sehingga butuh waktu setengah setahun lebih untuk bisa tayang di bioskop.


Sementara Tatyana Akman bercerita jika tawaran peran sebagai Gloria, tokoh utama film ini, datang bagaikan sebuah jawaban alam semesta atas keinginannya. Pasalnya menurut Tatyana sebelum dapat peran ini sempat bilang ingin memainkan role di film coming of age dengan karakter yang berjuang untuk kesehatan mentalnya.


“Tak lama kemudian dapat kabar untuk memerankan Gloria. Jadi, aku rasa ini jawaban dari semesta," ujar Tatyana.


[caption id="attachment_15214" align="alignnone" width="1254"] Karakter utama film "Glo, Kau Cahaya" Tatyana Akman[/caption]

Lebih lanjut Tatyana menyampaikan jika tantangan memerankan karakter Gloria dalam film ini adalah sedikitnya waktu persiapan. Sementara dia harus menggunakan dialek dan logat Papua. Ditambah lagi ia harus berperan sebagai seorang atlet renang. Namun, katanya hal itu bisa diatasinya dengan terus latihan dengan menggunakan logat Papua.


“Ditambah kejar-kejaran dengan jadwal Peparnas (Pekan Paralimpik Nasional) yang jadinya hanya dapat waktu reading tiga hari saja,” imbuhnya


Hal senada juga disampaikan oleh Kevin Royano. Menurutnya kayaknya budaya dan tradisi menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya dalam memerankan sosok Jufri dalam film ini. Dia harus belajar cepat budaya dan tradisi budaya Papua


Bahkan Kevin yang memerankan tokoh Julvri dalam film "Glo, Kau Cahaya" awalnya mengaku takut saat pertama mendapat tawaran film tersebut bahkan sempat ingin mundur. Pasalnya Kevin merasa kurang mampu. Namun setelah berpikir kembali Kevin dengan yakin dan mantap memutuskan untuk mencoba mengambil tantangan proyek film Glo ini.


“Tantangannya sangat banyak. Salah satunya adalah perbedaan bahasa dan culture dengan keseharian saya. Sementara waktunya sangat terbatas. Namun saya kemudian memberikan semuanya yang saya bisa. Semoga pesan yang ada di film ini bisa tersampaikan ke masyarakat," kata Kevin saat ditemui saat Gala Premiere Film Glo, Kau Cahaya


Lebih lanjut dia mengaku tersanjung bisa bermain bersama aktris senior Wulan Guritno. Kevin juga memuji kerja keras sang sutradara perempuan Ani Ema sehingga membuat film ini bisa ditonton di bioskop.


“Mbak Ani Ema sebagai sutradara perempuan sangat hebat. Dia nulis sendiri scrip film ini. Dia juga bisa menghandel film ini dengan sangat baik. Saya ucapkan terima kasih karena diajak dalam film ini. Saya berharap Film Glo Kau Cahaya bisa memberikan kenangan yang manis untuk penontonnya," ucapnya,” pungkas Kevin

Pentingnya Kesehatan Mental
Sedangkan Wulan Wulan Guritno mengungkapkan alasannya tertarik terlibat dalam film ini yakni ceritanya yang sangat menginspirasi. Wanita keturunn Inggris itu berharap melalui film ini para penonton bisa mendapatkan sesuatu, terutama soal kesehatan mental


“Film ini menekankan pentingnya mental healt. di film ini sangat jelas terasa di tokoh Gloria. Yang mentalnya down pasca tahu dirinya lumpuh akibat sakit yang ia deritanya. Namun berkat dorongan dan dukungan dari Coach Wati (Wulan Guritno), Nenek dan Teman-temannya. Akhirnya ia bisa bangkit lagi,” kata Wulan


Sementara itu Produser Eksekutif Hamka Handaru saat ditemui sebelum acara Gala Primiere optimis film perdananya ini akan diterima masyarakat Indonesia meskipun saat ini genre yang tengah menjadi tren di masyarakat adalah film horor. Pasalnya menurut Mantan Anggota TNI AU itu Film itu salah satunya bertujuan memberikan legacy kepada masyarakat Indonesia bahwa Papua isinya tidak hanya soal kekerasan dan konflik saja.


"Kami ingin mengirimkan pesan bahwa Papua juga mampu dan bisa sejajar dengan kota-kota lain di Indonesia," kata Hamka


Lebih lanjut Hamka menyampaikan jika dirinya merasa bisa mengerjakan karya ini adalah sebuah kehormatan. Karena itu dia berharap film itu bisa diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.


“Apalagi ada banyak pesan dari kaum disabilitas yang diwakili oleh karakter Gloria yang ingin disampaikan. Terutama soal bangkit dari keterpurukan dan tentu saja soal perjuangannya untuk bangkit dan menjadi juara,” tegas Hamka


Komentar

Tulis Komentar