Emergency Declaration, Ketika Penumpang Pesawat dalam Ancaman Teroris

Review

by Abdul Mughis

Seperti berkumpul dalam ruang waktu tergelap. Di dalam pesawat terbang, mereka terjebak dalam situasi gawat.


Seorang lelaki bersama putrinya sedang menempuh penerbangan menggunakan pesawat komersial. Para penumpang tidak menyadari bahwa perjalanan udara tersebut dibajak oleh seorang teroris yang mengancam akan menyebarkan virus mematikan.

Mereka tidak punya banyak waktu. Para penumpang di pesawat terjebak dalam situasi berbahaya. Yang dihadapi adalah penyebaran virus dan serangan teroris. Kondisi menegangkan itu segera diketahui oleh pemerintah untuk segera melakukan operasi dengan tujuan melindungi penumpang.

Song Kang-ho berperan sebagai seorang detektif berupaya keras untuk menemukan taktik bagaimana menghadapi situasi genting itu. Sedangkan nyawa para penumpang terancam.

Demikian gambaran singkat situasi dalam Film “Emergency Declaration” yang disutradarai Han Jae-Rim. Film yang dibintangi oleh Lee Byung-hun ini sebetulnya telah ditayangkan perdana pada sesi di luar kompetisi Festival Film Cannes 2021. Saat ini sedang dipersiapkan akan diputar di bioskop Korea Selatan pada Agustus 2022.

Sutradara Han Jae-Rim menjelaskan bahwa ide cerita mengenai ancaman teroris di dalam pesawat ini telah muncul kurang lebih sepuluh tahun lalu. Ketika itu dia ditawari oleh sebuah rumah produksi.

Namun saat itu, Han merasa belum menemukan cara bagaimana mengeksekusi ide tersebut. Sehingga ia memilih mengeksekusi proyek lain. Tetapi Han yang selama ini menderita ketakutan terbang dengan menggunakan pesawat atau aerophobia ini tidak bisa melupakan begitu saja ide tersebut.

“Setelah menyaksikan tragedi kecil dan besar di masyarakat, saya akhirnya memiliki sesuatu untuk dibicarakan dengan film itu,” ungkap Han dalam sebuah keterangan pers yang dikutip dari The Korea Times pada Senin (19/6/2022) waktu setempat.

BACA JUGA: Membongkar Praktik Perbudakan ABK Kapal melalui Film Before You Eat

Film ini menggambarkan situasi menegangkan dengan menggunakan efek visual yang garap sedemikian rupa. Begitu pun penuh aksi dan sensasi mengesankan. Han mengaku tertarik ketika pertama membaca naskahnya.

“Sangat realistis,” katanya.

Pendekatan film ini hampir menyerupai dokumenter. Berbagai adegan menggunakan set nyata yang dapat berputar 360 derajat. Pesawat yang digunakan didesain di Hollywood dan desain interiornya dikerjakan di Korea.

Kekhawatiran terbesar saya adalah tentang keselamatan para pemain dan kru,” ujar Han.


Dia mengapresiasi para pemain, kru dan sinematografer yang mendedikasikan tenaga dan pikirannya untuk merekam film ini. Didukung dengan plot yang mencekam dan melibatkan aktor papan atas, film ini diprediksi bisa menembus 10 juta penonton.

”Visual dari film tersebut secara alami akan menarik penonton ke dalam perasaan para karakter. Emergency Declaration mengenai manusia yang berkumpul di masa tergelap,” imbuh Song Kang-ho. (*)

Komentar

Tulis Komentar