Ikatan Cinta vs Drakor Penthouse

Review

by Ari Vardhana 1

Ikatan Cinta saat ini jadi sinetron paling diminati masyarakat Indonesia. Sinetron romansa ini mengusung tema benci jadi cinta yang dilatari permasalahan pembunuhan. Warganet juga sering menyebut sinetron ini dengan “sinetron rasa drakor” alias drama Korea.

Alhasil saat ini sinetron tersebut masih merajai rating dan share penonton terbanyak di Indonesia. Ditambah pandemi Covid-19, tren minat penonton televisi sinetron ini makin meningkat.

Serupa dengan Ikatan Cinta, drama Korea berjudul The Penthouse juga jadi yang paling banyak ditonton di Negeri Ginseng itu. Drama itu berkisah tentang pembunuhan seorang gadis remaja yang ternyata anak dari salah satu penghuni Penthouse. Tentu saja berbagai penyelidikan untuk mengungkap siapa dalangnya membuat penonton drama itu penasaran.

Tak hanya berkisah soal mengungkap dalang pembunuhan, drama The Penthouse juga dibumbui drama keluarga dan romansa, tentang perselingkuhan. Nyaris serupa dengan Ikatan Cinta.

Masyarakat Indonesia cenderung menjadikan drama Korea sebagai tolak ukur kesuksesan sebuah drama. Meskipun, sebenarnya tolak ukur bagus atau tidaknya cerita bergantung pada selera masing-masing individu dan kultur yang berkembang di daerah tersebut.

Terbukti dari sinetron Ikatan Cinta, yang saat ini menjadi idola tidak hanya dari kalangan ‘emak-emak’ saja, namun remaja hingga bapak-bapak, termasuk tokoh negara Mahfud MD pun menonton. Meski sempat mendapat kritik dan masukan dari Mahfud MD, terkait penanganan kasus hukum yang menjerat pemeran Elsa di sinetron Ikatan Cinta. Hal ini tidak menyurutkan minat penonton.

Ikatan Cinta digadang-gadang memiliki alur cerita yang bagus dan tema yang tidak biasa. Pada umumnya sinetron Indonesia, selalu dibumbui permasalahan cinta antara si miskin dan si kaya, perselingkuhan, dan cinta segitiga. Namun, Ikatan Cinta mengusung tema cinta jadi benci yang dibalut misteri pembunuhan.

Sama halnya dengan drama Korea, yang selalu mengusung tema percintaan antara si miskin dan si kaya, si jelek dan si tampan. Penthouse juga menghadirkan drama keluarga yang lebih kompleks. Bila dilihat dari keduanya, masyarakat kini mulai pintar memilih tayangan yang tidak monoton.

Kesuksesan Ikatan Cinta juga didukung dengan kemampuan akting para pemerannya; Arya Saloka, Amanda Manopo, Glenca Chysara, Evan Sanders, Surya Saputra, Natasha Dewanti, dan pemeran-pemeran lainya mendulang pujian dari pemirsa dan warganet.

Bahkan demam Ikatan Cinta ini pun, sampai pada gaya hidup masyarakat. Dari rasa kagum pada para pemeran, tak jarang masyarakat yang ingin memiliki gaya rambut yang sama, kemudian datang ke lokasi syuting untuk sekadar berfoto, dan banyak kehebohan-kehebohan dari populernya sinetron Ikatan Cinta ini.

Sinetron ini jadi angin segar penikmat tayangan televisi di Indonesia yang mungkin sudah bosan dengan tema cerita yang itu-itu melulu. Di sinetron ini masyarakat belajar bagaimana proses hukum berjalan, tidak hanya melulu persoalan cinta. Sudah saatnya produksi sinetron di Indonesia menghibur, menghadirkan tema-tema cerita yang bervariasi, memuat konten edukasi, dengan tetap memperhatikan aspek budaya populer Indonesia dan selera mayoritas masyarakat.

Dalam wacana kebudayaan global yang terus berkembang, Indonesia kaya akan cerita, budaya, dan insan-insan kreatif di industri pertelevisian dan perfilman, bukan tidak mungkin di tahun-tahun berikutnya akan hadir kebudayaan daur ulang dengan cerita sinetron yang lebih segar untuk dikonsumsi masyarakat luas. Harapannya, sinetron-sinetron Indonesia yang berkualitas terus hadir dan tak kalah populer dengan drama Korea.

Komentar

Tulis Komentar