Cara ISIS Ekploitasi Perempuan Jadi Intelijen Lewat Batalyon Nusaibah

Analisa

by nurdhania

ISIS mempunyai pasukan khusus perempuan bernama Nusaibah atau biasa disebut dengan Katibah Nusaibah atau Batalyon Nusaibah. Bisa dibilang batalyon ini memang sangat rahasia. Karena sejak pertama kali mencari tau info ISIS di media sosial sampai berada di wilayah mereka, belum pernah saya dengar ada batalyon khusus perempuan.

Dulu sempat viral, Brigade Al-khansa yang merupakan pasukan khusus perempuan ISIS. Para perempuan menggendong senjata di jalanan dalam sebuah foto yang tersebar. Setelah saya cari tahu, mereka hanyalah anggota-anggota hisbah perempuan atau polwan untuk amar ma’ruf nahi munkar . Tugasnya adalah mengurus aturan pasar, menegur, dan mengatur perempuan yang tidak berpakaian secara syar’I dan lain-lain. Sedangkan di batalyon Nusaibah, diajari cara menggunakan senjata, bela diri, sampai membunuh orang.

Pertama kali mengetahui keberadaan batalyon Nusaibah ketika berada di kamp pengungsian ‘Ain Issa, Raqqah. Salah seorang perempuan beserta satu anaknya ditangkap pasukan SDF (Syrian Democratic Force). Dia ditangkap ketika sedang melakukan perjalanan dari kota kota A ke kota B yang sudah dikuasai oleh SDF dan terdeteksi sebagai anggota batalyon Nusaibah. Istri seorang petinggi ISIS itu baru diketahui jejaknya dimana suaminya sudah ditangkap lebih dulu oleh pasukan SDF.

Adanya batalyon khusus perempuan ini setidaknya sebagai bukti bahwa perempuan ISIS juga mengambil andil dalam jihad qital di barisan depan. Selama ini, jihad perempuan ISIS hanya dipandang untuk urusan rumah tangga. Namun ternyata mereka mempersiapkan perempuan dalam aksi-aksi perang dan melakukan kemampuan komunal sebagai intelijen untuk kepentingan ISIS. Selain ekploitasi urusan domestik, ternyata perempuan juga diekploitasi untuk upaya-upaya politis ISIS.

Nusaibah sendiri diambil dari nama seorang sahabat perempuan Nabi Muhammad SAW, Nusaibah binti Ka’ab R.A. Ia terkenal dengan keberaniannya pada saat Perang Uhud dan menjadi salah satu “perisai” Nabi Muhammad ketika pasukan muslim kocar-kacir. Sebenarnya, Nusaibah ditugaskan di bagian logistik dan medis. Namun, melihat kondisi semakin tidak kondusif, Nusaibah tidak tinggal diam. Ia langsung maju ke medan pertempuran untuk melindungi Nabi Muhammad SAW dari serangan musuh.

Komentar

Tulis Komentar