Ledakan di Lebanon vs Ledakan di Suriah

Analisa

by Febri Ramdani

Berita duka kembali menyelimuti kota Beirut, Lebanon, terjadi ledakan pada Selasa 4 Agustus 2020 sekitar pukul 5 sore waktu setempat (Pukul 21:00 WIB) dengan banyak rekaman dari kamera handphone yang tersebar di dunia maya dan menjadi viral.

Beberapa narasumber awal menyebutkan, pusat ledakan berasal dari gudang penyimpanan sitaan bahan peledak (antara lain bahan mercon). Mungkin ini yang menjelaskan kenapa awan ledakan terlihat berwarna kemerah-merahan.

Dugaan kuat saat ini adalah karena adanya kecelakan, namun ada spekulasi lain yang menyatakan jika ini sebuah pembalasan Israel yang beberapa hari lalu diserang secara mendadak oleh Hizbullah di perbatasan utara Lebanon-Israel. Sehingga Israel sangat panik dan kocar-kacir menghadapi serangan mendadak dari Hizbullah.

Dengan bom kembar itu, Israel mengirim pesan kepada Hizbullah bahwa Mossad bisa mengalihkan perang di dalam Lebanon sendiri tanpa perang terbuka dengan Hizbullah di perbatasan.

Satu hal yang pasti, beberapa waktu  ke depan kita akan mendengar dan membaca berbagai temuan fakta yang mungkin belum pernah ada dalam kasus ledakan-ledakan sebelumnya di berbagai negara.

* * *


Terlepas dari berbagai macam praduga yang masih berseliweran di berbagai platform media sosial, tentu perasaan traumatis bagi masyarakat di sekitar yang terkena dampak dari ledakan tersebut akan meningkat. Seperti kejadian Bom Bali 1 di Indonesia pada tahun 2002 dan ledakan-ledakan lain yang hingga saat ini masih berlangsung di negara konflik macam Suriah.

Cemas, was-was, paranoid, dan sebagainya sempat dialami beberapa kerabat saya saat dentuman bom di sana-sini yang pada tahun 2016-2017 menghantam bumi dengan sangat dahsyat dan menyayat hati.

Mereka (termasuk saya) memang sempat berada di negeri Suriah karena tertipu oleh propaganda kelompok ISIS. Perasaan campur aduk tersebut memang membutuhkan waktu agar bisa berkurang atau bahkan hilang sama sekali.

Pastinya segala problematika di kehidupan sekarang ini, yang mana perekonomian sudah semakin carut-marut karena wabah pandemi masih tidak jelas kapan akan segera berakhir, diperkeruh dengan berita-berita hoax dan semakin ambyar dengan adanya ledakan di Lebanon.

Banyak masyarakat (terutama di Indonesia) yang mendadak berubah menjadi “pakar” dalam dunia perledakan.

Alangkah baiknya kita sebagai masyarakat harus tetap teliti dan mengkroscek segala macam berita yang masuk ke diri kita. Jangan asal menyebarkan hoax ke khalayak ramai yang akhirnya memperkeruh suasana.

Semoga masyarakat di Lebanon diberikan ketabahan atas musibah ledakan yang terjadi.

#PrayForLebanon

Komentar

Tulis Komentar