Tulisan ke-300: Terima Kasih Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP)!

Analisa

by Arif Budi Setyawan

Tanggal 9 Juli 2018 adalah hari bersejarah dalam karir kepenulisan saya di media online di luar blog pribadi atau forum jihadi di masa lalu. Hari itu untuk pertama kalinya saya menulis untuk ruangobrol.id, media di bawah PT. KPP. Tak terasa itu sudah dua tahun yang lalu. Dan hari ini, tulisan ini adalah tulisan saya yang ke-300 di ruangobrol.id.

Di masa-masa awal itu jumlah view per hari masih dibawah 100, bahkan tak jarang di bawah 50. Itupun mungkin didominasi oleh view dari internal kru ruangobrol.id. Meskipun begitu kami dan khususnya saya, sangat bersemangat untuk menulis sesuai kompetensinya masing-masing. Karena kami yakin, karya itu abadi. Soal sedikit atau banyaknya yang mengetahui karya kami itu soal lain.

Hari ini jumlah view ruangobrol.id per bulan sempat beberapa kali mencapai angka di atas 100.000 views. Sesuatu yang patut disyukuri dan layak dibanggakan untuk sebuah website komunitas pemula.

Di Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP) status saya bukan hanya sebagai kontributor ruangobrol.id, tetapi juga adalah seorang credible voice dalam setiap kegiatan atau program KPP terkait isu penanganan radikalisme-terorisme. Bersama KPP sedikit demi sedikit saya mulai membangun reputasi.

Berpuluh-puluh sesi talk show atau menjadi pembicara di berbagai even telah saya lalui. Yang mana isinya nggak jauh-jauh dari bercerita dan berbagi pengalaman sebagai orang yang pernah menjadi bagian dari kelompok ekstrem. Dari awalnya gemetar dan grogi kalau pegang mikrofon sampai menjadi lancar banget kayak orang yang sedang stand-up comedy. Dari hanya sekadar pasif menunggu panggilan sampai aktif menciptakan kegiatan dan menjalankan program khusus. Semua pencapaian dalam dua tahun terakhir itu adalah anugerah Allah SWT melalui perantara KPP.

Dalam kegiatan-kegiatan saya yang didukung penuh oleh KPP, banyak hal-hal baru yang saya temui di lapangan. Banyak mendapatkan pengetahuan baru, orang-orang baru, pengalaman baru, dan ide-ide baru, adalah hal yang paling menyenangkan selama bekerja bersama KPP. Saya adalah orang yang berprinsip bahwa rezeki itu tidak hanya berupa materi, dan bahwa salah satu kebahagiaan itu adalah bertemu dengan orang-orang yang bahagia ketika bersama kita.

Salah satu yang terbaru adalah ketika saya menjadi mentor bagi pemberdayaan aparatur desa dalam penanganan mantan napiter di sebuah desa yang cantik. Sebuah desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa yang inovatif dan kreatif. Desa yang sedang sibuk berbenah itu benar-benar membuat saya serasa berada di tempat yang selama ini saya rindukan.

Ketika masih di penjara dulu saya pernah punya mimpi yang masih ingin saya wujudkan suatu saat nanti. Yaitu membangun desa yang diawali dengan memberdayakan ekonomi masyarakatnya. Sampai saya menulis novel untuk menjelaskan tentang impian saya itu lebih jauh. Dalam novel itu impian yang saya inginkan adalah membangun sebuah masyarakat di suatu tempat yang mulia dan mandiri dan bisa menjadi percontohan bagi kaum muslimin di tempat lain.

Maka ketika saya menemui sebuah desa yang sedang giat membangun dan berbenah, dan pada saat yang sama saya juga terlibat dalam sebuah proyek yang melibatkan desa tersebut sampai tahun depan, saya seperti merasakan bahwa mimpi itu bisa saya wujudkan di desa itu. Saya bisa melibatkan diri dalam pengembangan desa itu. Tidak hanya dalam urusan penanganan mantan napiter. Tapi dalam hal lain.

Dengan modal relasi pertemanan dengan berbagai kalangan yang telah saya miliki saat ini saya yakin bisa membantu. Ada banyak ahli dari berbagai bidang yang menjadi teman-teman baru saya selama dua tahun terakhir ini. Dan mereka itu saya yakin bisa dimintai bantuan dalam rangka memajukan desa tersebut.

Dan kemarin sebuah ide baru sudah kami sepakati untuk kami wujudkan bersama-sama. Betapa senangnya hati ini jika bisa berkarya untuk sebuah masyarakat yang bisa menjadi percontohan bagi masyarakat di desa-desa lainnya di seluruh Indonesia.

Sekali lagi terima kasih KPP !  Dua tahun lebih kebersamaan ini telah menghasilkan banyak hal yang sangat berarti. Dan semoga ke depan semakin banyak kebaikan yang bisa kita raih bersama.

FOTO RUANGOBROL.ID

Arif Budi Setyawan (tengah duduk) didampingi Direktur PT. KPP yang juga pimpinan redaksi ruangobrol.id Rosyid Nurul Hakiim (kiri) dan pemimpin umum Noor Huda Ismail (baju batik), serta kontributor ruangobrol.id Kharis Hadirin (berdiri) ketika bertemu di Jakarta tahun 2018 silam.

Komentar

Tulis Komentar