Kisah Eks Napiter: Bentuk Klub Voli untuk Alihkan Kebiasaan Nongkrong

Other

by Eka Setiawan

“Pemuda-pemuda sayang sekali kalau kebanyakan waktunya hanya dihabiskan untuk nongkrong saja. Seperti saya lihat di kampung saya. Harus ada kegiatan positif untuk mereka”

Itu diucapkan seorang eks narapidana terorisme kepada saya di Kota Semarang, Rabu (18/12/2019) siang. Tak perlulah saya sebut namanya. Dia itu salah satu orang yang terlibat kasus Bom Buku di Jakarta pada tahun 2011 silam. Menjalani hukuman di tahanan Polda Metro Jaya Jakarta sebelum dipindah ke Lapas Kesambi Cirebon.

Dia resah melihat anak-anak muda di kampungnya yang cenderung tak banyak memiliki kegiatan positif. Akhirnya, dengan beberapa teman dia menggagas berdirinya klub voli di kampung. Sebuah kampung di Provonsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Sekarang pemuda-pemuda di kampung saya sudah punya klub voli sendiri, latihan rutin,” kata dia.

Dia menceritakan dengan gembira soal adanya klub voli di kampungnya itu. Pemuda-pemuda jadi punya kegiatan positif. Meski tak sampai 100 persen mengurangi aktivitas nongkrong-nongkrong mereka, minimal sudah ada kegiatan positif yang ada untuk anak-anak muda. Khususnya penggemar olahraga.

Beberapa kali, klub volinya ikut turnamen antardesa, bahkan sampai akan melaju ke Piala Bupati. Meski tak bisa sampai juara, dia mengatakan, minimal dia dan kawan-kawannya sudah berusaha tampil, bekerja keras membentuk tim.

“Tentunya kami akan terus berlatih, banyak pemain-pemain (voli) yang berbakat di kampung kami,” lanjutnya.

Saat ini, di kampungnya memang sudah ada lapangan voli. Sederhana tapi bisa bermanfaat. Dia menyebut, saat ini memang masih ada kekurangan yakni soal lampu neon untuk penerangan malam. Dia sedang mengupayakan itu.

Di balik itu semua, dia si eks napiter itu punya mimpi besar. Sedikit demi sedikit ingin mengubah kebiasaan nongkrong-nongkrong pemuda di kampungya untuk berbuat sesuatu yang positif. Dia tidak ingin pemuda-pemuda hanya jadi pengangguran, nongkrong-nongkrong tak jelas tak membawa manfaat, tetapi ingin jadi pemuda yang berprestasi di bidang olahraga.

 

ilustrasi: pixabay.com

Komentar

Tulis Komentar