Pentolan Kamp Moro ditangkap di SDIT Izzati, Ini Tanggapan Pihak Sekolah

Other

by Eka Setiawan

Pihak Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Izzati Depok menyebut penangkapan satu terduga teroris yang terjadi Rabu (13/11/2019) di luar wilayah sekolah mereka. Mereka merespons informasi yang disebut pihak kepolisian bahwa penangkapan dilakukan di SDIT Izzati. Terduga teroris yang dimaksud, sesuai informasi dari kepolisian, bernama Wiji Joko Santoso alias Patria alias Dwi.

“Jaraknya 10 sampai 15 meter dari sekolah kami (TKP Penangkapan), jadi bukan di dalam komplek sekolah,” kata Humas SDIT Izzati, Jundi, saat dihubungi ruangobrol.id Kamis (14/11/2019).

Jundi menyebut informasi persis lokasi penangkapan itu didapatnya dari sekuriti sekolah. Lokasi itu adalah Jalan Palakali, Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.

“Informasi dari sekuriti yang ditangkap itu pakai sepeda motor, waktunya ya sekitar itu betul (pukul 06.10 WIB) sesuai dengan keterangan pihak kepolisian,” lanjutnya.

Pihak sekolah, kata Jundi, juga menegaskan terduga teroris yang ditangkap itu bukanlah guru, pegawai ataupun pengurus SDIT Izzati. Pihaknya bergerak di bidang pendidikan formal.

“Di bawah naungan Diknas, yang memberikan pelayanan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat,” sebut Jundi yang juga mengirim siaran pers.

Pihak SDIT Izzati Depok menegaskan pihaknya mengutuk segala aktivitas yang berlawanan dengan hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Soal terduga teroris yang ditangkap di dekat sekolahnya itu tentu di luar tanggung jawab dan wewenang mereka.

“Kami mendukung sepenuhnya aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas hal tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku di NKRI,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan ruangobrol.id, Wiji yang berusia 44 tahun itu punya alamat sesuai KTP di Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat. Sementara alamat terakhirnya di Perumahan Bukit Mampang Residence Utara, Grogol, Kecamatan Limo, Depok.

(Baca : Pentolan Kamp Moro Ditangkap Densus 88)


Dia punya jaringan internasional, termasuk tercatat pernah menjadi pelatih di Moro (Moro Islamic Liberation Front) Filipina pada tahun 1999 di angkatan pertama sampai sekitaran tahun 2001 – 2002. Kamp Moro itu adalah kamp yang didirikan oleh beberapa alumni ‘jihad’ Afghanistan di era 80-an.

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti terkait penangkapan Wiji. Di antaranya; beberapa ponsel, laptop, busur panah, buku rekening hingga buku tentang jihad. Buku itu berjudul Perjalanan Gerakan Jihad (1930-2002) Sejarah, Eksperimen dan Evaluasi, ditulis oleh Abu Mush’ab As-Suri seorang analis jihad modern asal Suriah. Sebuah sepeda motor juga turut diamankan polisi yakni Honda Beat nomor polisi B 6726 URQ.

 

Foto istimewa: Sejumlah barang bukti terkait penangkapan Terduga Teroris, Wiji Joko Santoso yang ditangkap di SDIT Izzati

Komentar

Tulis Komentar