Kalau bisa ku memilih tuk tidak membenci
Pasti damai jadi jawabnya
Jangan cuma bicara bedanya saja
Itu biasa
Aku benci waktu dikuasai rasa benci
Aku berharap kita bisa berbagi cinta
Itu sepenggal bait lagu berjudul “Kita Bisa” kepunyaan grup musik BIP. Grup musik yang digawangi eks pentolan Slank: Bongky (bass), Indra (kibor), Pay (gitar). Ditambah Ipank Lazuardi sang vokalis.
Lagu yang dirilis saat musim Pemilu, April lalu itu begitu adem. Jangan cuma bicara bedanya saja, memilih untuk tidak membenci, membenci waktu dikuasai rasa benci, dan harapan untuk bisa terus hidup dengan berbagi cinta.
Sebuah pesan moral dari orang-orang yang terlihat ‘urakan’. Penasaran lagunya? Silakan cari di YouTube, ketik judulnya dan grup musiknya, selamat menikmati.
Ini bukan mau promosi lagu ya. Tapi tak salah kalau cinta memang jadi solusi bagi segala keruwetan, kebencian, bakar-bakaran dan perilaku kontraproduktif lainnya. Cinta adalah kontra dari semua itu.
Cinta yang bagaimana? Tentunya cinta yang dibarengi dengan akal sehat, dicermati apa manfaatnya, salah jalan atau tidak.
Loh kok harus begitu? Ya harus. Sebab, cinta yang kebablasan juga tak baik. Jadinya fanatik. Kalau sudah fanatik biasanya jadi tak mau dengar kritik sekitarnya, dianggapnya paling benar yang lain pasti salah. Kesalahan yang didukung fanatisme tentunya merugikan, diri sendiri maupun orang lain.
Hiduplah dengan cinta. Cinta yang pakai akal sehat. Agar dunia bisa terus tertawa. Kalau ada yang dianggap keliru, dekati dengan cinta, bukan dengan kebencian. Ajak komunikasi, ajak ngobrol kepala dingin.
Sebab, mau bagaimanapun bentuknya, asal muasal daerah, apapun negaranya, semua umat manusia di bumi tentu harus berbagi cinta.
Sumber: https://cdn.pixabay.com/photo/2019/02/15/11/04/book-3998252_960_720.jpg
Kita Bisa Berbagi Cinta
Otherby Eka Setiawan 2 September 2019 10:13 WIB
Komentar