Sebanyak 10 warga binaan pemasyarakatan (WBP) alias narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang berkeliaran di sekitaran Monumen Ketenangan Jiwa, Kawasan Pantai Baruna, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jumat (2/8/2019) pagi.
Mereka bukan melarikan diri, tapi ikut mengabdikan diri. Ikut kerja bakti membersihkan Monumen Ketenangan Jiwa alias Chinkon no Hi.
Pagi itu memang diadakan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan kawasan monumen yang di sana sini banyak sampah dan ditumbuhi ilalang tinggi. Mereka diawasi petugas pemasyarakatan, termasuk beberapa pejabatnya ikut dalam kerja bakti itu.
Para napi berbaur dengan pihak Pemerintah Kota Semarang, terutama dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, petugas kebersihan dari Kecamatan Semarang Utara, anggota klub motor, anggota Polri, TNI, juga anggota Rumah Pancasila dan Klinik Hukum Semarang selaku inisiator kegiatan tersebut.
Semangat para napi ini patut diacungi jempol. Pada kerja bakti yang dimulai sekira pukul 07.00 WIB itu, mereka sudah datang tepat waktu. Mereka diangkut dari Lapas menggunakan Bus Trans Pemasyarakatan, membawa sapu lidi dan serok plastik.
Mereka juga membawa sebuah spanduk bertuliskan “Pasukan Merah Putih Narapidana Lapas Kelas I Semarang Bakti Sosial di Monumen Ketenangan Jiwa”.
Sampai di lokasi, mereka juga ikut membabat ilalang yang tinggi itu dengan sabit dan mencangkul gundukan-gundukan tanah di sekitaran monumen. Alat-alat besi itu sudah disediakan di lokasi, tentu tidak dibawa dari Lapas.
Beberapa petugas dari Pemkot juga terlihat cekatan memotong rumput dengan pemotong mesin. Pagi itu semuanya guyub, kerja bakti. Sementara beberapa anggota Rumah Pancasila dan Klinik Hukum yang perempuan, dikomando pengawas Ignatia Sulistya Hartanti yang ada di lokasi, juga cekatan menyediakan makan dan minum untuk mereka.
Salah satu napi bernama Agus, mengaku senang bisa dipercaya ikut kerja bakti di luar penjara itu. “Semoga setelah keluar nanti (bebas), kami langsung bisa diterima di tengah-tengah masyarakat seperti ini,” kata Agus didukung sorak sorai teman-temannya.
Kepala Bidang Pembinaan Lapas Kelas I Semarang, Akhmad Herriansyah yang hadir di lokasi menyebut mereka yang dilibatkan di acara kerja bakti ini tentunya sudah di seleksi.
Menurutnya, mengajak para napi pada kegiatan itu sejalan dengan fungsi pembinaan pemasyarakatan. Para napi yang ikut itu mereka yang jelang bebas, sudah asimilasi.
“Jadi ketika ada ajakan dari Rumah Pancasila kepada kami terutama napi ini untuk ikut kerja bakti, kami langsung menyambutnya. Ini kesempatan yang sangat bagus, kegiatan sosial sekaligus berbaur dengan masyarakat,” kata dia di lokasi kerja bakti.
Pihaknya berharap ada pihak-pihak lain yang mau melibatkan napi dalam kegiatan sosial lainnya.
“Mereka (napi) sangat antusias karena kesempatan dipekerjakan di luar, sangat diharapkan karena sangat jarang,” terangnya.
Pendiri Rumah Pancasila dan Klinik Hukum Semarang, Yosep Parera, menyebut kegiatan itu salah satunya adalah bentuk gotong royong semua elemen masyarakat untuk sama-sama terjun di kegiatan sosial. Bersama-sama merawat salah satu monumen bersejarah di Kota Semarang agar tidak terlantar.
“Kalau dikelola dengan baik, monumen ini bisa jadi destinasi wisata. Karena tidak semata-mata ini tanggung jawab pemerintah. Kita sebagai warga, juga punya kewajiban untuk merawat,” ucap Pendiri Rumah Pancasila dan Klinik Hukum Semarang, Theodorus Yosep Parera.
Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Samsul Bahri, menyebut pihaknya sedang merencanakan revitalisasi monumen tersebut untuk ke depan bisa dijadikan destinasi wisata.
“Tentunya kami senang masyarakat luas terlibat aktif, untuk bersama-sama memajukan Kota Semarang terutama dari sisi wisata,” kata dia di lokasi.
Chinkon no Hi alias Monumen Ketenangan Jiwa adalah sebuah tugu peringatan atas peristiwa meninggalnya sekira 150 serdadu maupun sipil Jepang dalam rangkaian peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang, Oktober 1945.
Keberadaannya adalah sebuah pesan, agar perang tidak boleh terjadi lagi. Sebab itulah, berdirinya monumen ini juga diharapkan menjadi sebagai salah satu landasan perdamaian dunia.
Kegiatan kerja bakti ini juga sengaja digelar dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia.
FOTO EKA SETIAWAN
Para narapidana Lapas Kelas I Semarang berbaur dengan masyarakat hingga pejabat, ikut kerja bakti di Monumen Ketenangan Jiwa Kota Semarang, Jumat (2/8/2019).