Kita Bisa Membantu Tanaman Agar Tumbuh Sehat dan Menatanya Agar Jadi Indah

Other

by Arif Budi Setyawan

Kita bisa membantu tanaman agar tumbuh sehat dan menatanya agar jadi indah tapi kita tidak akan pernah bisa membuat tanaman tumbuh sesuai dengan keinginan kita. Semua orang pasti sepakat dengan ungkapan ini.


Membuat tanaman tumbuh sesuai dengan gambaran ideal yang kita inginkan seperti misalnya sedari awal buahnya harus berbentuk begini, daunnya berwarna begitu, bunganya seperti ini, dll, itu tidak mungkin. Tetapi kita bisa memberinya pupuk, menempatkannya agar dapat sinar matahari yang cukup, menyiraminya, dst, agar dia tumbuh sehat.


Dan ketika sudah tumbuh sehat kita bisa mengarahkan tumbuhnya dengan rekayasa dan daya cipta anugerah Tuhan pada manusia agar terlihat lebih indah. Misalnya dengan melakukan pemangkasan dahan dan ranting di sana sini, membungkus bakal buah yang mulai berisi agar tidak dimakan serangga atau hewan lainnya, dst.


Atau ada yang lebih kreatif misalnya dengan membungkus bakal buah semangka dengan kotak kayu atau kotak plastik sehingga nantinya semangkanya ketika besar berbentuk kotak. Semua itu hanyalah upaya mengarahkan pertumbuhan, bukan mengendalikan bentuk pertumbuhan.


Demikian pula sebenarnya yang terjadi pada orang-orang yang sempat memiliki pemikiran dan pemahaman yang ekstrim atau radikal sehingga sebagian di antaranya ada yang sampai terlibat kegiatan ‘terorisme’ yang merugikan banyak pihak.


Kebanyakan mereka menjadi sampai seperti itu adalah karena mereka tumbuh di tengah lingkungan yang memiliki kondisi dan kandungan nutrisi yang membuat mereka tumbuh seperti itu.


Cara kita untuk mengubah atau memperbaikinya adalah dengan mencoba menempatkannya pada lingkungan yang baru dan memberinya nutrisi yang baik, serta mengarahkan hasil pertumbuhannya.


Menempatkannya pada lingkungan yang baru bukan berarti harus diikutkan program transmigrasi atau yang sejenisnya. Bukan. Tetapi dengan memberikan wawasan baru dan cara pandang yang baru dalam melihat apa-apa di sekelilingnya.


Caranya bisa bermacam-macam tergantung keluasan ilmu, bidang keahlian dan kondisi kita masing-masing. Cara yang ditempuh oleh para ulama tentu berbeda dengan cara yang ditempuh oleh pemerintah. Cara kita sebagai seorang kawan, tetangga, atau keluarganya juga akan berbeda pula.


Sehingga nantinya, jika dulu mereka menganggap cara memperjuangkan Islam yang terbaik dan paling urgen adalah dengan melakukan ‘perlawanan’, maka sekarang mereka bisa menerima bahwa dakwah dan upaya-upaya menghidupkan prinsip muamalah islami atau memberdayakan ekonomi umat juga sangat penting dan justru yang paling urgen untuk dilakukan saat ini.


Cobalah misalnya jika Anda memiliki tetangga atau kawan seorang mantan napiter, ajaklah mereka untuk membahas masalah dekadensi moral yang terjadi di sekitarnya, masalah kesulitan ekonomi yang melilit mayoritas umat Islam termasuk -misalnya- dirinya dan keluarganya, atau ajaklah untuk memikirkan langkah-langkah konkret yang paling mampu untuk dilakukan dalam memperbaiki kondisi di sekitarnya.


Jika mereka tidak lagi berbicara bahwa melakukan ‘perlawanan’ adalah solusinya, Anda telah berhasil mulai menciptakan lingkungan yang baru bagi mereka, yaitu dengan mulai berubahnya cara pandang mereka dalam mencari solusi dari permasalahan yang ada.


Dan ketika suatu saat mereka menyatakan bahwa ingin bekerjasama dengan Anda dan orang-orang di sekitarnya dalam rangka mengupayakan solusi bersama-sama, maka Anda dan orang-orang di sekitarnya memiliki kesempatan untuk mengarahkan hasil pertumbuhannya.


Anda tertarik untuk mencobanya ? Tips di atas setidaknya pernah berhasil pada beberapa orang mantan napiter.


Selamat mencoba !


Source Image : https://kabartani.com/wp-content/uploads/2016/12/semangka-kotak1.jpg

Komentar

Tulis Komentar