Kosovo, Negara Muda Yang Memulangkan Warga Negaranya Dari Suriah

Other

by Rosyid Nurul Hakiim

Kosovo, negara muda di sisi selatan benua Eropa ini menjadi salah satu negara yang mengambil sikap soal ribuan pengungsi di Kamp Pengungsian Al Hawl, Suriah. Negara itu berhasil mengambil dan memulangkan warga negaranya.

Semenjak kekalahan ISIS yang berturut-turut terjadi, hingga di wilayah terakhirnya Baghouz, ribuan orang terpaksa mengungsi. Mereka sebelumnya memiliki mimpi menjadi bagian dari Negara Islam versi ISIS.

Orang-orang yang pernah menjadi simpatisan ISIS dan terpaksa hidup di kamp pengungsian itu memang menjadi perhatian dunia sejak beberapa waktu terakhir. Daya tarik ISIS yang dedengungkan pada 2014 silam memang mampu menarik ribuan hingga puluhan ribu orang dari berbagai negara untuk bergabung. Tidak terkecuali Kosovo.

Berdasarkan rangkuman dari berbagai media, setidaknya 300 sampai 400 warga negara Kosovo bergabung dengan ISIS dalam lima tahun terakhir, baik laki-laki maupun perempuan. Sebagian menjadi pejuang untuk ISIS dan meregang nyawa dalam peperangan. Sementara itu, ratusan yang lain harus mengungsi saat satu persatu wilayah ISIS berhasil direbut oleh pasukan koalisi.

Semenjak kekalahan ISIS di tahun 2017, media Aljazeera pernah menuliskan bahwa Pemerintah Kosovo sudah mulai menyiapkan upaya mengambil kembali warga negaranya dari Suriah. Mereka bahkan menyiapkan dukungan kesehatan, psikiater, konseling, dan upaya reintegrasi yang lain.

Pada 20 April 2019 lalu, pemerintah Kosovo telah behasil mengambil kembali setidaknya 110 warga negaranya dari kamp pengungsian. Diantara terdapat 4 orang yang pernah menjadi pejuang ISIS, 74 anak-anak, dan 32 wanita.

Empat orang tersebut langsung memasuki proses peradilan begitu tiba di Pristine, Ibukota Kosovo. Berdasarkan hukum yang berlaku di negara tersebut, keikutsertaan warga negaranya menjadi prajurit di luar negeri atau terlibat dengan kelompok teroris akan mendapatkan hukuman 10 hingga 15 tahun penjara. Sementara untuk wanita dan anak-anaknya masih berada di pusat rehabilitasi sebelum menjalani proses selanjutnya.

Apa yang sudah dilaukan oleh Kosovo ini menjadi menarik, karena negara ini pun baru saja selesai dari konflik berdarah. Sebagai sebuah negara, Kosovo baru saja merdeka di tahun 2008. Walaupun kurang lebih 79 negara dari 193 negara anggota United Nation (UN) belum mengakui kedaulatannya.

Sebelum Kosovo resmi menjadi negara, daerah tersebut masuk dalam wilayah Serbia. Konflik etnis yang terjadi disana, memicu perpecahan dan korban jiwa. Hingga pada tahun 1998 sampai 1999 terjadi perang besar yang dikenal dengan Perang Kosovo. Perang tersebut telah membuat 750.000 orang dari etnis Albania kehilangan tempat tinggal dan bahkan meninggalkan tanah kelahirannya. Serta puluhan ribu korban jiwa.

Meskipun memilik masa lalu yang kelam. Serta saat ini pemerintahannya sedang berjuang membangun negara, memperkuat ekonomi dan kedaulatannya, namun Pemerintah Kosovo berani mengambil tindakan untuk memulangkan warga negaranya yang pernah bergabung bersama ISIS untuk di-reintegrasikan ke masyarakat.

Komentar

Tulis Komentar