Komik Jihad Selfie: Langkah Kekinian Tangkal Radikalisme

Other

by Eka Setiawan

Melalui berbagai cara, kelompok teroris terus mempropagandakan berbagai konten radikal dengan tujuan menarik simpati orang banyak.

Tujuannya, tak lain adalah untuk merekrut pendukung sebanyak-banyaknya dan bersama-sama melakukan serangkaian aksi.

Sasaran perekrutan beragam. Tak terkecuali anak-anak muda yang notabene gaul dan kekinian.

Media sarana propaganda mereka juga terus berubah. Dari pola lama melalui tatap muka langsung, kini beranjak menggunakan sarana media sosial. Buku-buku dalam bentuk elektronik juga digunakan.

Berangkat dari sinilah, akhirnya terbit komik dan novel grafis berjudul Jihad Selfie: Dying for Siginificance. Komik ini dibuat oleh Noor Huda Ismail bekerja sama dengan komikus Bambang Wahyudi.

Komik ini diadopsi dari film Jihad Selfie karya Noor Huda Ismail. Sebuah film dokumenter tentang bagaimana propaganda kelompok teroris menggunakan media sosial sebagai sarana propaganda.

Karakter utama film itu adalah Teuku Akbar Maulana, remaja asal Aceh yang nyaris tergelincir bergabung ke kelompok teroris ISIS di Suriah. Saat itu Akbar sedang menempuh studi di Turki dari beasiswa.

Akbar tertarik bergabung karena persoalan sederhana. Teman satu asramanya, Yazid, yang juga asal Indonesia, lebih dulu menyeberang ke Suriah bergabung ISIS. Yazid sempat memposting fotonya menenteng senjata api laras panjang AK-47 di depan bendera ISIS.

Akbar yang saat itu galau, terusik jiwa mudanya. Ingin jadi seperti Yazid, yang dianggap keren karena bisa menenteng senjata api laras panjang.

Di tengah kegalauan, Akbar yang sejengkal lagi menyeberang secara tidak sengaja bertemu Noor Huda. Mereka berkomunikasi intens dan akhirnya Akbar mengurungkan niatnya menyeberang. Berangkat dari sinilah film itu dibuat.

Gaung film dokumenter Jihad Selfie ternyata sangat luas. Film ini diputar di berbagai negara dan mendapat respons positif.

Melalui komik inilah, gaung film dokumenter itu diperpanjang dan diperluas lagi melalui bentuk baru.

Komik ini juga bercerita tentang beberapa pelajar Indonesia yang bergabung ISIS di Suriah. Tentang alasannya hingga rela mati demi ISIS. Seperti kisah tentang Wildan Mukhallad, pelajar berprestasi di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, yang tiba-tiba hilang kontak hingga akhirnya diketahui melakukan bom bunuh diri setelah bergabung ISIS.

Sementara itu, Akbar mengatakan dirinya optimis melalui komik transfer pesannya akan semakin cepat.

"Komik ini hadir untuk para pecinta animasi, dengan adanya komik Jihad Selfie, menjadikan Jihad Selfie lebih menarik dan mudah dipahami dalam sekejap," ungkap Akbar melalui layanan WhatsApp kepada ruangobrol.id, Rabu (19/9/2018) sore.

Komik ini sendiri tebalnya 223 halaman, diterbitkan Penerbit Noura (PT. Mizan Publika). Komik ini dibuat menarik dengan gambar yang bagus.

Mulai awal September ini, Komik Jihad Selfie sudah beredar di pasaran, bisa dibeli via on-line maupun langsung di toko-toko buku seperti Gramedia, Mizan ataupun TM Bookstore.

 

FOTO RUANGOBROL.ID

Sutradara film dokumenter Jihad Selfie memperlihatkan Komik Jihad Selfie yang baru dirilis mulai September ini.

 

 

Komentar

Tulis Komentar