Faithfully ASEAN 2022: Setiap Kepercayaan Berkontribusi pada Kemanusiaan

Analisa

by Administrator

oleh: Amsa Nadzifah

Di penghujung Desember, saya kerap mendapati diskusi soal apakah umat Muslim boleh mengucapkan selamat Natal? Apalagi era sekarang, polemik seputar itu bertebaran pula di media sosial.

Namun, di penghujung tahun ini, saya mendapatkan kesempatan untuk menyusuri Kampong Bencoolen di Singapura. Perjalanan ini merupakan bagian kegiatan Faithfully ASEAN 2022 untuk memberikan pengalaman kepada seluruh delegasi terkait harmonisasi keberagaman. Menyusuri Kampong Bencoolen menyadarkan bahwa setiap kepercayaan berkontribusi pada kemanusiaan.

Bencoolen sendiri diambil dari kata Bengkulu, salah satu nama provinsi di Indonesia. Berawal dari Sir Thomas Stamford Raffles yang dilantik sebagai Gubernur terakhir Inggris di Bengkulu sebelum meninggalkan posnya dan mendirikan Singapore modern.

Di Kampong Bencoolen inilah kami kembali menelusuri berbagai tempat peribadatan di antaranya; Armenian Apostolic Church of St Gregory the Illuminator, Catherdal of the Good Shepherd, Kwan Im Thong Hood Cho Temple, Maghain Aboth Synagogue, Masjid Bencoolen, Middle Road Church, St Andrew’s Catherdal hingga Sri Krishnan Temple.

Beberapa tempat ibadah berbagai perubahan bangunan dan beberapa sudah beralih fungsi.

Pada setiap kunjungan tempat ibadah, kami mendapat kesempatan tidak hanya mendengarkan mengenai agama mereka. Namun, kami dapat berdiskusi dan merasakan pengalaman langsung bagaimana setiap kepercayaan turut berkontribusi untuk kemajuan Singapura. Sebut saja; penyediaan beasiswa untuk menempuh pendidikan tingkat universitas hingga penyediaan makanan gratis kepada siapapun yang hadir ke tempat ibadah tersebut.

(baca juga: Belajar Toleransi dan Kebersamaan dari Pekuburan)

Pengalaman langsung berbincang dengan mereka yang notabene berbeda agama, ras, suku, bangsa, menumbuhkan kesadaran saya bahwa setiap kepercayaan saling berkontribusi untuk kemanusiaan.

Saling memahami dan menghargai menjadi kunci, maka perlu lebih banyak kesempatan dan tempat saling berbincang untuk meruntuhkan tembok prasangka.

[caption id="attachment_14852" align="alignnone" width="1600"] Delegasi kegiatan 4th Faithfully ASEAN 2022[/caption]

Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama juga merupakan contoh bagaimana keharmonisan itu terjadi. Di samping diskusi hangat hukum umat Muslim mengucapkan selamat Natal, namun dua organisasi besar agama Islam di Indonesia; Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah juga turut berkontribusi menjaga keamanan gereja setiap Natal tiba.

Sebagaimana hujan yang dipercaya membawa keberkahan demikian pula setiap hari raya selalu membawa kebahagiaan.

Komentar

Tulis Komentar