Ali Imron : 9/11 Konspirasi Antar Anggota Al Qaeda Dari Berbagai Negara

News

by Rizka Nurul

Isu konspirasi terkait 9/11 memang masih banyak beredar di kalangan masyarakat. Ini berdampak juga terhadap bagaimana terorisme dianggap konspirasi dan bukan ancaman besar. Ali Imron, pelaku Bom Bali I mengatakan bahwa apa yang terjadi pada menara kembar WTC, memanglah sebuah konspirasi. "Kalau konspirasi antar anggota Al Qaeda dari berbagai negara memang iya," kata Ali Imron ketika dihubungi tim ruangobrol.id.

Lebih jelasnya, kelahiran 2 Januari 1979 tersebut menjelaskan bahwa pihak yang menuduh konspirasi bergantung pada memahaminya. Jika konspirasi yang dimaksud adalah konspirasi yang dilakukan oleh antar mujahidin anggota Al Qaeda termasuk mujahidin Amerika, maka benar itu konspirasi. Konspirasi sendiri menurut KBBI berarti persekongkolan atau komplotan. Sehingga, 9/11 memang merupakan persekongkolan antar mujahidin Al Qaeda untuk menyerang Amerika.

Ali Imron juga yakin bahwa mujahidin Al Qaeda tidak akan tersinggung jika ini dianggap settingan Amerika Serikat. "Para pelaku gak peduli dihargai atau tidak. Yang penting Allah memasukkannya sebagai amal jihad, juga bisa membuat teror, merugikan, membuat marah, membuat sedih dan lain-lain Amerika." Jelas adik dari Amrozi itu.

Namun, jika konspirasi dilihat sebagai definisi yang berbeda, menurut Ali Imron itu justru yang berbahaya. Konspirasi sering kali dianggap persekongkolan elit untuk menyerang sesuatu di luar fakta sebenarnya. Seperti halnya terorisme sering dianggap sebagai persekongkolan negara barat untuk mediskreditkan islam. Menurutnya, tak ada ruginya Amerika menyerang WTC dan kemudian membenarkan tindakan terhadap Afganistan dan Irak. Jika memang tujuannya islam, Amerika akan menyerang yang lebih besar lagi seperti Madinah misalnya.

Terlepas dari tujuan hal tersebut, Ali Imron juga menjelaskan bahwa penyerangan terhadap Afganistan dan Irak memang membawa misi ekonomi. Namun, Al Qaeda juga juga memang benar menyerang WTC dan melakukan aksi-aksi tersebut.

"Ini justru akan jadi berat bagi saya jika kita menganggap terorisme tidak ada karena deradikalisasi justru akan makin sulit," Ujar Ali Imron. Mantan anggota Al Qaeda itu memang aktif melakukan deradikalisasi sejak ia ditangkap. Ia bahkan menemui banyak pelaku terorisme yang telah tertangkap untuk menjadi aktivis perdamaian. Pelaku yang divonis seumur hidup itu juga membangun sebuah Yayasan Lingkar Perdamaian bersama adiknya, Ali Fauzi di desanya, Tenggulun, Lamongan, Jawa Timur.

Bagi Ali Imron, ini merupakan kesempatan bagi para pelaku untuk melakukan aktivitas perdamaian. Pertemuan dengan masyarakat menjadi sangat penting mengingat mereka merupakan credible voices. "Mereka yang bilang ini konspirasi dan gak percaya karena minim ilmu dan belum ketemu pelaku aja", tambah Ali Imron.

Komentar

Tulis Komentar