Sexy Killers : Film Dokumenter Mengaburkan Kampanye Pemilu 2019

Other

by Rizka Nurul

"Korban jiwa itu dimana-mana terjadi. Ya namanya nasib dia meninggalnya di kolam tambang, kan"
Berikut adalah kutipan dari percakapan tim film Sexy Killers dengan Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor. Ia mewajarkan seseorang yang meninggal di kolam tambang Batu Bara. Dikutip dari Kompas.id, Isran Noor mengaku bahwa pihaknya telah menandai kolam tambang tersebut agar tidak dilewati, namun masih banyak warga yang sering datang kesana. Kolam tambang tersebut menjadi sebuah danau besar yang seharusnya diurug atau direklamasi.
Batu bara menjadi salah satu bahan tambang yang melimpah di Indonesia. Batu Bara juga sangat dibutuhkan terutama untuk energi listrik dan industri karena murah dan menghasilkan produktifitas tinggi. Industri dan listrik ini membuat negara meningkat secara ekonomi dan membuka kesejahteraan melalui lapangan kerja misalnya. Tapi bukan itu yang mengaburkan kampanye para tim pemenangan, namun kenyataan yang ternyata kedua paslon di Pilpres 2019 terlibat dalam bisnis Batu Bara. Ngopi bareng mereka. Hebat kan?
Masyarakat dibuat kabur di hari tenang. Sexy Killers akan memicu Undecided Voters menjadi golongan yang memutuskan untuk tidak memilih. Padahal, Maret 2019 kemarin, berbagai lembaga survey menyebutkan bahwa jumlah golongan yang tidak memilih (kalau nyebut golput nanti ambigu), itu akan sangat tipis. Ah biarlah survey berbicara dan rakyat yang menentukan.
Namun, hal yang paling penting adalah bahwa kita jangan sampai terlena di pertarungan Cebong vs Kampret yang padahal ternyata junjungan Cebong bekerjasama dengan junjungan Kampret. Kita yang terlibat baku hantam, tapi ternyata hanya terjerumus dalam kepentingan mereka. Oleh karenanya, selain fokus pada Calon Presiden yang sedang ngopi ngomongin tambang batu bara mereka, kita akan lebih baik memikirkan siapa wakil rakyat yang bisa menjaga kita dari keserakahan pemilik kepentingan.
Selamat Berdemokrasi!

Komentar

Tulis Komentar