IWPG Desak Hukum Perdamaian Internasional Hentikan Perang

Other

by Rizka Nurul

Diskusikan hal-hal penting terkait perempuan dan perdamaian, IWPG (International Women Peace Group) kembali mengadakan general meeting. Pertemuan yang digelar pada 19 Januari lalu pukul 14.00 waktu Korea Selatan itu dilakukan secara online sebagai bentuk adaptasi terhadapp pandemi Covid-19.

Hyun Sook Yoon (Chairwoman IWPG), H.E Nadia Hashem Aloul (mantan Menteri Urusan Wanita Yordania), H.E Yayesh Tesfahuney Kiflay (Anggota Parlemen Ethiopia) serta perwakilan dari 102 cabang di 131 negara hadir di acara yang sudah digelar setiap tahun itu. Tahun ini, General Meeting IWPG bertemakan "Perdamaian untuk Dunia yang Terhenti oleh COVID-19".

"Untuk mengatasi COVID-19 dan sebagai alternatif, pertemuan online dilakukan untuk menyelenggarakan Pertemuan Umum Tahunan Cabang Internasional," kata Chairwoman Yoon Soon Hyun dalam pidatonya. Lebih lanjut, Profesor dari Hangkuk University tersebut mengatakan bahwa citra dan tindakan kita yang mencintai perdamaian dalam masa pandemi seperti ini akan ditulis dalam sejarah. Karena bertahan di era pandemi bukanlah hal yang mudah.

"Hukum perdamaian internasional untuk menghentikan perang diperlukan karena perang masih berlangsung di berbagai wilayah seluruh dunia." Tegas Prof Yoon. Dia menuturkan bahwa IWPG saat ini mendesak semua pihak untuk bekerja keras dan mendapatkan dukungan agar terimplementasinya hukum perdamaian internasional.

Sedangkan H.E Nadia Hashem Aloul dari Yordania menyampaikan bahwa tahun ini negaranya sedang mengalami kesulitan. Meskipun demikian, semangat perempuan dalam mendukung perdamaian tidak boleh berhenti walaupun banyak hal di dunia terhenti karena pandemi terutama untuk memberantas diskriminasi. "Kedamaian itu ada dalam pikiran setiap wanita yang menumbuhkan generasi perdamaian," katanya.

Adapun H.E Yayesh Tesfahuney Kiflay dari Ethopia berharap bahwa negaranya akan menuju perdamaian. "Saya bermimpi bahwa akan datang harinya ketika Ethiopia akan dikenal sebagai negara damai yang bebas konflik", ujarnya. Dia mengapresiasi IWPG atas capaiannya menyelenggarakan pendidikan perdamaian wanita. Pencapaian ini penting karena semua keluarga harus dapat memahami situasi damai. Sebuah situasi yang selalu diinginkan setiap individu.

Selanjutnya, presentasi disampaikan oleh Baek Lee Jo, Manager Canag Daejeon Chungcheong. Dia bercerita tentang kerja-kerja baik pada perempuan dan perdamaian di Korea Selatan. Salah satunya adalah tentang bantuan terhadap seorang gadis dengan Leukimia. Seorang Youtuber yang sebelumnya telah memiliki MOA dengan IWPG Chungcheong merilis informasi tentang adanya seorang gadis yang menderita Leukimia. Merespon hal tersebut, dalam waktu singkat, telah terkumpul 860 sertifikat donor darah melalui sekolah IWPG. "Kami memiliki mimpi untuk mengambil langkah baru dengan berkomunikasi dengan 3,8 miliar anggota di seluruh dunia untuk mewujudkan perdamaian," imbuhnya.

Tahun ini, IWPG mengisiasi promosi perdamaian dengan slogan "Women Who Lead Peace". Promosi ini mengambil tiga nilai, yaitu koeksistensi, pemulihan dan komunikasi. Sebagai informasi, IWPG merupakan LSM dengan status konsultatif khusus Dewan Ekonomi dan Sosial PBB dan terdaftar di Badan Komunikasi Global.

Komentar

Tulis Komentar