Hei, Kesempatan Kalian Sekolah Gratis ke Inggris Tinggal Satu Minggu Lagi

Other

by Rosyid Nurul Hakiim

Para pencari beasiswa S2 ke Inggris hanya memiliki sisa waktu satu minggu lagi untuk mendaftar skema Beasiswa Chevening. Secara resmi, kesempatan untuk bersekolah gratis ke negara Ratu Elizabeth itu ditutup pada 5 November 2019.

“Sebaiknya mereka yang mendaftar tidak melakukan submit pada tanggal terakhir agar terhindar dari kemungkinan crash pada system,” ujar Rowena Rompas, Koordinator Beasiswa dan Alumni, Kedutaan Inggris, 26 Oktober 2019, pada acara UK Day: Chevening Mentoring & HardTalk Robot is My Friend di Jakarta. Berbicara dihadapan ratusan calon pendaftar Beasiswa Chevening, wanita yang sudah puluhan tahun menangani skema pendanaan ini juga mengatakan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendaftar.

“Chevening tidak mencari mereka yang pintar secara akademik saja, tetapi mereka yang mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin di masa depan,” kata Rowena. Dia juga menambahkan bahwa pendaftar yang belum memiliki LOA (letter of acceptance) dari kampus yang dipilih dan nilai IELTS, untuk tetap mendaftar. Sebab dua persyaratan itu bisa disusulkan ketika pendaftar masuk dalam tahap selanjutnya, yaitu wawancara.

Lebih lanjut, Rowena menjelaskan bahwa persyaratan dua tahun pengalaman kerja harus dipahami sebagai hitungan akumulasi. Bahkan hitungan tersebut tidak hanya terbatas pada pengalaman pekerjaan professional, akan tetapi juga bentuk kerja-kerja sosial atau volunteer. Chevening memiliki hitungan 2800 jam kerja sebagai equivalent akumulasi dari dua tahun pengalaman kerja.

Beasiswa Chevening adalah salah satu beasiswa yang memiliki tingkat kompetisi yang tinggi. Pada tahun ini, sudah lebih dari 5000 orang yang mendaftar. Padahal, hanya sekitar 60 sampai 70 orang saja yang akan dipilih. Mereka berjuang untuk mendapatkan skema pendanaan sekolah ke Inggris yang meliputi; uang kuliah yang dibayarkan penuh, biaya hidup bulanan, biaya perjalanan pulang pergi ke Inggris, dan masih banyak lagi.

Sebagai upaya untuk membantu pendaftar di Indonesia untuk mendapatkan beasiswa prestigious ini, Chevening Alumni Association Indonesia (CAAI) memulai program mentoring di tahun ini. Pada program ini, pendaftar mendapatkan panduan dan kesempatan untuk berdiskusi dengan alumni Chevening. Terutama terkait essay yang menjadi alat utama untuk menilai potensi pendaftar.

Pada UK Day yang digelar di auditorium London School of Public Relation (LSPR) tim mentoring memiliki saran menarik soal menjawab empat pertanyaan pada essay Chevening. Pendaftar diwajibkan untuk mengelaborasikan dirinya pada empat pertanyaan inti, yaitu soal kepemimpinan, jejaring, alasan bersekolah di Inggris, dan rencana karir setelah kembali ke Indonesia.

Untuk menjawab pertanyaan essay tersebut, tim mentoring menyarankan pendaftar untuk menjawab secara langsung tanpa harus berputar-putar. Kemudian mereka harus bisa mengingat konsep STAR untuk menceritakan kualitas dirinya. STAR adalah Situation, Task, Action, dan Result. Jadi misalkan pendaftar ingin mengelaborasi soal kualitas kepemimpinanya, dia harus mampu memberikan situasi atau konteks, lalu mendeskripsikan perannya dalam situasi itu, lalu tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah pada situasi yang dikemukakan, dan terakhir mampu menunjukan impact atau hasil dari intervensi dia.

Lebih lanjut soal Beasiswa Chevening dapat diakses di https://www.chevening.org/scholarship/indonesia/

 

Komentar

Tulis Komentar