Tiga Pintu Masuk Paham Radikal di Kalangan ASN

Other

by Akhmad Kusairi

Menteri Agama Fachrul Razi mengapresiasi peluncuran Aplikasi ASN No Radikal yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Menag berharap aplikasi itu bisa digunakan bersama untuk menangkal, mendeteksi dan juga mengeliminasi bibit-bibit radikal yang ada di kalangan Aparatur Sipil Negara.

“Aplikasi tadi (Aplikasi ASN No Radikal) saya berikan apreasiasi luar biasa. Mudah-mudahan itu bisa digunakan dalam menangkal bibit-bibit radikal yang ada di ASN,” kata Fachrul dalam webinar bertajuk 'Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara', di kanal Youtube Kemenpan RB, Rabu (2/9).

Menurut Menag radikalisme di kalangan ASN ada banyak tempat pintu masuk. Salah satu pintu masuknya adalah saat ASN itu masuk melalui seleksi Calon Pegawan Negeri Sipil. Menurut Menag kalau Pemerintah tidak seleksi dengan baik maka khawatir benih-benih pemikiran radikal itu akan masuk ke dalam ASN. Karena itu dia menyarankan kepada stake holder yang punya kewenangan merekrut ASN agar benar-benar menyeleksi secara ketat.

“Saran saya meskipun kita tidak lagi organisasi tertentu sebagai organisasi terlarang. Tapi kalua organisasi atau pemikiran tentang organisasi itu diwaspadai sebaiknya tidak usah masuk ke ASN. Contohnya Khilafah itu tidak dilarang. Belum ada ada UU yang melarang khilafah. Dan belum pernah ada Fatwa MUI yanga menyatakan khilafah terlarag. Tapi pemikiran seperti itu sebaiknya kita tidak terima sebagai ASN. Kemampuan kita lah yang mendeteksi mana ada pemikiran yang aneh-aneh seperti itu gak usah diterima,” imbuhnya

Lebih lanjut Menag menjelaskan kemungkinan kedua masuknya paham paham radikal di kalangan ASN. Yaitu menurutnya melalui lembaga pendidikan. Karena itu dia mewanti-mewanti kepada lembaga Pendidikan ASN agar memastikan bebas dari pemikiran radikal.

“Kemungkinan kedua adalah saat pendidikan. Betul-betul kita waspadai pembimbing-pembimbing dan dosen-dosennya benar bersih dari radikalisme,” imbuhnya

Pintu masuk lainnya paham radikal di kalangan ASN menurut Menag adalah melalui rumah ibadah. Menurut Menag rumah ibadah itu tidak hanya di milik instansi pemerintah melainkan juga di lingkungan ASN itu tinggal.

“Kemungkian lain dri rumah ibadah, baik rumah ibadah di instansi pemerintah, BUMN. Maupun di rumah kita. Di BUMN banyak peluang masuk radikalisme,” tuturnya
Kemudian Menag menceritakan pengalamannya saat salat Jumat di salah masjid Kementerian. Dia kaget isi ceramahnya sangat radikal dan menakutkan. Dia kemudian mengirimkan pesan kepada Menteri yang menuangi kementerian itu.

“Sehingga pernah mengingatkn salat jumat di masjid salah satu Kementerian. saya terkejut dan saya WA. Buk bahaya sekali khotbahnya menakutkan banget. Dijawab sama Menterinya, Pak, dulu lebih ganas lagi. Kita saat ini berusaha mengikis habis. Ini rumah ibadah, bukan saja di luar sana, di linkungnan BUMN dan Pemerintah,” imbuhnya

Lebih lanjut Menag kemudian membeberkan cara masuknya kelompok maupun paham-paham radikalisme ke masjid-masjid yang ada di lingkungan pemerintahan, BUMN, dan di tengah masyarakat. Yaitu salah satunya dengan menempatkan orang yang memiliki paham radikal dengan penampilan yang menarik. Orang ini juga menurut Menag penguasaan agamaya sangat baik.

“Cara masuknya saya paham. Caranya masuk mereka gampang; pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan Bahasa Arabnya bagus, hafiz (hafal Alquran), mereka mulai masuk. Ikut-ikut jadi Imam, lama-lama orang situ diajak jadi pengurus masjid. Lalu masuk teman-temannya. Dan masuk ide-idenya yang kita takutkan,” imbuhnya

Komentar

Tulis Komentar