Cita-Cita jadi Influencer Lebih Enak dan Hebat?

Other

by Rizka Nurul 1

Anak kekinian sekarang lebih suka menjadi influencer dibanding karyawan? Benarkah? Ya harus benar! Kata siapa jadi karyawan enak? Jadi Youtuber lebih enak? Gak juga deng. Mari kita bahas.


Karyawan itu harus bangun pagi, berangkat pagi. Ujian lainnya adalah kita harus menemui macet pagi dan bersinggungan ama para anak alay bawa motor gak pake helm yang kayanya berangkat sekolah cuma sampai gerbang. Selain itu, sampe kantor dengan bau matahari dan asap knalpot di jalanan, kerjaan menumpuk. Bos sudah berdiri di depan ruangannya dan siap menyemprotmu kapan saja jika kerjaanmu salah. Ketersediaan uang tunai di dompet juga menjadi pertimbangan karena makan siang enak hanya bagi mereka yang memiliki unlimited credit card. Bagi mereka para ploretar, cukup warung Mbo Min atau ke mall- tukang mie ayam samping mall maksudnya. Syukur-syukur go food ada promo delivery atau diskon 50% pakai gopay. Bisa mungkin agak enak dikit. Dikiiit banget.


Wahai para dede-dede yang mau cari kerja selulus kuliah atau lulus SMA, mohon dipikirkan kembali. Bahwa ada pekerjaan yang sekarang bisa dilakukan dimana aja, bisa dilakukan siapa saja, bisa dilakukan bagaimana saja, yaitu menjadi Youtuber! Mereka hanya bertingkah aneh, pamer, lucu, unik, beda, tanpa harus banyak modal kadang, upload ke youtube atau instagram, jadi viral, dapat endorsement, terus bisa belanja apa aja. Wah sejahtera hidupmu dalam sekejap. Tidak ada bos, kecuali dirimu sendiri! Huahahaha *sambil tolak pinggang


Eh eh, tapi kalau dipikir-pikir, Karyawan itu disiplin banget ya. Dia bangun pagi langsung kerja. Dia mengeluh tapi tetep dikerjain, demi anak dan istri belum lagi tuntutan mertua. Mereka berani kerja keras dari staf biasa terus jadi manager terus jadi direktur. Konsisten! Eh tapi Youtuber juga bikin konten harus disiplin supaya gak ditinggal subscriber. Mereka kreatif gitu gak sih? Tapi gak ada tahapan karirnya. Ya kadang berlaku aneh juga mending kalau viral, kalag gak?


Jadi dede kerja apa donk qaqa?


Dede gemesh mending kayanya sekolah dulu deh. Bukan buat dapet gelar, bukan. Sekolah tuh buat kita bisa dilatih berpikir untuk lebih luas melihat dunia bahwa dunia bukan sebatas Pasar Minggu - Pejaten - Kemang- Cilandak. Tapi lebih luas lagi dari itu. Mending mulai dari sekarang kita jadi Influencer.


Influencer , tau kan? Temennya Influenza. Eh bukan deng, dia bukan cuma Youtuber, dia bisa jadi karyawan, dia yang mempengaruhi banyak orang untuk melakukan hal baik yang dia lakukan. Gak ada kantornya, gak perlu modal banyak, gak perlu macet-macetan, gak ada bosnya. Kekuatannya ada di online tapi dia melakukan hal nyata di offline. Ya kalau zaman dulu tuh disebut trendsetter. Et tapi juga bukan dengan menyebarkan dan memposting semua yang kita lakukan, tapi melakukan sesuatu sehingga dunia melihat kita dan berdampak pada orang lain.
Tapi sebelum jadi influencer buat orang lain, coba jadi influencer buat sekitar kita juga! Kerjaan influencer bisa disambi jadi youtuber atau karyawan. Gajinya bukan uang, tapi kita berguna bagi orang lain dimana kita akan menuai hasilnya kemudian. Itu lebih hebat dan lebih keren!

Komentar

Tulis Komentar