Al-Quran Mengajarkan Kita Untuk Anti-Hoax

Other

by Rizka Nurul

Hoax adalah kabar/berita palsu yang secara sengaja diproduksi untuk memanipulasi kebenaran. Kadang saya juga bingung, orang itu sadar gak sih pas lagi bikin hoax? Bohongnya panjang dan terencana dengan baik sampai niat disebar.

Melissa Zimdars, seorang  asisten Professor bidang Media dan Komunikasi di Merrimack Collage menyebut bahwa terdapat 11 jenis klasifikasi sebuah berita bohong (fake news) atau hoax yang beredar di internet yaitu:


Pertama, Fake news, yaitu tindakan memalsukan dan menyebarkan berita palsu yang seakan-akan benar atau dengan mengubah berita aktual.

Kedua, Satire yaitu berita yang mengandung humor, ironi, berlebih-lebihan, mengejek dan informasi yang salah untuk menyindir kejadian-kejadian yang sedang hangat dibicarakan atau yang baru terjadi.

Ketiga, Etreme Bias yaitu berita yang menitikberatkan pada point of view dan opini yang menyimpang dari kenyataan. Biasanya digunakan untuk kepentingan propaganda.

Keempat, Conspiracy Theory ialah teori konsprirasi yang terkadang terlihat aneh.

Kelima, Rumor Mill yaitu perputaran rumor, gosip, atau sindiran yang belum terverifikasi kebenarannya.

Keenam, State News yaitu berita yang bersifat menekan dan dibuat atas persetujuan penguasa, petinggi, atau pemerintah.

Ketujuh, Junk Science yaitu berita untuk mempromosikan sebuah pemikiran yang keliru, dan lainnya yang secara ilmiah diragukan kebenarannya.

Kedelapan, Hate News yaitu berita yang bertujuan untuk menyebarkan rasisme, kejahatan seksual dan lain-lain yang bersifat diskriminasi.

Kesembilan, Clickbait ialah melebih-lebihkan headlines, judul, atau gambar untuk menarik banyak audience atau pembaca. Clickbait bertujuan untuk menarik perhatian dan meningkatkan jumlah pengunjung agar tertarik untuk mengklik judul/headline berita.

Kesepuluh, Proceed With Caution yaitu berita yang realible tetapi butuh peninjauan ulang. Artinya sumber yang digunakan mungkin dapat diandalkan tetapi isinya masih memerlukan verifikasi yang lebih lanjut.

Kesebelas, Political yaitu berita yang tersedia yang digunakan sesuai point of view dari kepentingan orientasi politik.

Padahal, kita selalu diperintahkan untuk membaca sambil mengingat Allah SWT. Tentu semua ingat bagaimana wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah.


اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan" (Al 'Alaq [96] : 1)

Namun, dalam mengambil informasi, kita juga harus mencari tahu terlebih dahulu. Hal itu sesuai dengan perintah Al Quran


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

"Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang faasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian." (Al-Hujurat [46] : 6)


Menurut Prof. Hendri Subinto, orang yang terpapar hoax dan sangat percaya suatu kabar tanpa mau mencari tahu kebenarannya biasanya didasari oleh fanatisme berlebihan atau kebencian berlebihan. Dalam Al Quran, jelas hal ini dilarang, Allah berfirman :


قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوا أَهْوَاءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوا مِنْ قَبْلُ وَأَضَلُّوا كَثِيرًا وَضَلُّوا عَنْ سَوَاءِ السَّبِيلِ

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus". (Al-Maidah [5] :77)
Yuk kita hindari Hoax!

Komentar

Tulis Komentar