Memudahkan Urusan Orang Lain, Sederhana Tapi Mulia

Other

by Arif Budi Setyawan

Memudahkan urusan orang lain adalah perbuatan baik yang sangat mulia. Memudahkan urusan orang lain itu tidak selalu harus ketika berurusan langsung dengan seseorang. Bahkan setiap saat sebenarnya kita bisa memudahkan urusan orang lain. Banyak sekali peluang untuk berbuat baik dengan memudahkan urusan orang lain.


Misalnya: ketika berkendara di jalan raya kita berusaha untuk selalu taat aturan, tata tertib dan sopan santun berlalu lintas, maka itu berarti memudahkan urusan orang lain.


Bukankah peraturan dan tata tertib itu dibuat untuk keselamatan semua orang? Bukankah ketika kita ceroboh di jalan raya bisa mengganggu pengguna jalan yang dan bahkan bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan? Dan sebuah kecelekaan tidak mungkin hanya menyusahkan diri kita sendiri, pasti ada orang lain yang ikut menderita; keluarga kita, orang lain yang terlibat kecelakaan dengan kita, dst.


Contoh lagi: Membuang sampah pada tempatnya.


Mungkin bagi sebagian orang menganggap remeh urusan membuang sampah pada tempatnya ini. Banyak yang membuang sampah itu asal tidak kelihatan orang-orang. Asal tidak mengganggu di lingkungannya lagi tanpa peduli bahwa dirinya membuang sampah itu di area milik orang lain atau area umum seperti selokan, sungai, dsb.


Membuang sampah pada tempatnya berarti telah memudahkan urusan orang lain dengan tidak mengganggunya dengan keberadaan sampah kita.


Bayangkan jika misalnya sebuah kulit pisang yang kita buang sembarangan di jalan yang biasa dilalui orang-orang kemudian ada orang yang terpeleset dan orang tersebut kebetulan punya penyakit darah tinggi kemudian jatuh stroke, apa nggak berdosa kita?


Termasuk dalam membuang sampah pada tempatnya ini adalah tidak merokok di tempat umum. Asap rokok itu adalah sampah hasil pembakaran tembakau yang tidak diragukan lagi berbahaya bagi kesehatan. Lalu ketika dibuang sembarangan di tengah banyak orang, jelas mengganggu dan membahayakan orang lain.


Merokok itu bagi sebagian orang sudah termasuk dosa karena merugikan diri sendiri, lalu ketika dibuang sembarangan akan menyebabkan dosanya bertambah lagi karena menyusahkan orang lain.


Kepada para perokok harap memikirkan hal ini. Jangan sampai di akhirat nanti ada banyak orang yang menuntut Anda gara-gara terganggu oleh asap rokok Anda. Mulailah memudahkan urusan orang lain dengan tidak merokok sembarangan.


Saya teringat kata-kata seorang narapidana sewaktu di lapas dulu. “Orang di penjara itu sudah susah, jangan berbuat yang semakin menyusahkan napi lain. Jika tidak bisa membantu memudahkan urusan mereka, maka setidaknya jagan menambah masalah mereka dengan kelakuan kita”


Kata-kata ini sangat bijak. Meski keluar dari mulut seorang napi tapi kata-kata ini benar. Ketika kita tidak mampu membantu memudahkan urusan orang lain, maka setidaknya kita tidak menambah kesusahan mereka dengan perilaku kita.


Ketika kita tidak mampu memperbaiki lingkungan yang rusak maka setidaknya kita tidak menambahi kerusakan yang ada dengan ikut-ikutan berbuat kerusakan.


Tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan plastik, membeli kendaraaan yang ramah lingkungan, tidak merokok, dan menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan, adalah contoh tidak menambah kerusakan yang ada.


Tidak menambah kerusakan adalah usaha yang paling minimal dalam memudahkan urusan orang lain, karena setidaknya kita telah mencegah kerusakan itu semakin menjadi yang tentunya akan menyusahkan orang banyak.


SUMBER ILUSTRASI: Pixabay.com

Komentar

Tulis Komentar